Tok tok tok...
Entah sudah berapa kali Jungkook mengetuk pintu kamar kembarannya itu, namun Lisa tak kunjung membuka nya.
Jungkook menghela nafas, lalu berbalik hendak meninggalkan kamar Lisa. Namun, Jungkook kembali menghadap kamar Lisa, saat mendengar suara pintu terbuka.
Lisa keluar dengan dress dan flat shoes hitam miliknya. Lisa menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajah sembabnya dari Jungkook.
Lisa tak terbiasa menangis di depan Jungkook.
"kebawah yuk, mamah papah udah dateng" kata Jungkook, menggenggam tangan kanan Lisa.
Lisa tak menjawab, ia meremat ujung dress nya dengan tangan kirinya hingga lecek. Jungkook mengulas senyum tipisnya, mempererat pegangannya di tangan Lisa.
"nangis nangis aja, gak usah sok kuat" ujar Jungkook.
Mendengar ucapan Jungkook, Lisa langsung memeluk kemberannya itu. Menangis di dada Jungkook, dengan sesenggukan.
Jungkook membalas pelukan Lisa, merengkuh gadis yang tengah rapuh itu.
"gue seneng mamah papah pulang, tapi gak gini" isak Lisa, hati Jungkook langsung tergores mendengar ucapan Lisa.
Jungkook semakin sedih jika melihat Lisa seperti ini, ia melepaskan pelukannya. Menatap wajah Lisa yang sembab.
Lalu ia memamerkan senyum manis nya di depan Lisa, "gue aja senyum, masa lo nggak? Ah cemen" ujar Jungkook.
"gue mau jadi cemen buat hari ini" ujar Lisa, lalu ia melangkahkan kakinya menuruni tangga, di ikuti Jungkook di belakangnya.
Saat sampai di ujung tangga, mata Lisa tersapu dengan pandangan serba hitam di depannya. Lisa menghentikan langkahnya, kembali meremat kedua ujung dress nya. Lalu Jungkook datang, dan merangkul pundak Lisa. Membantunya berjalan mendekati, dua peti berwarna coklat di tengah kerumunan.
Disana sudah ada saudara saudaranya yang lain, Lisa dan Jungkook mendekat ke dua peti tersebut dan berdiri di tengah tengahnya.
Lisa dan Jungkook dapat melihat wajah dua orang yang mereka sayang. Walau jarang melihat wajah itu, rasa sayang keduanya sangat besar.
Lisa hampir terjatuh ke lantai, untungnya Jungkook menahan tubuh kembarannya itu.
"lo kuat Lis, lo gak cemen" ujar Jungkook, berusaha menyemangati Lisa yang menatap kosong ke dua peti tersebut.
Lisa melepaskan rangkulan Jungkook, lalu ia mendekat ke salah satu peti tersebut.
Lisa menatap seseorang yang terbaring di dalam peti itu. Seorang wanita, yang sangat berharga baginya. Seorang wanita, yang telah mendidiknya. Seorang wanita yang sangat sayang pada keluarganya.
Lalu Lisa mendudukkan dirinya di lantai, membuat saudaranya yang lain cukup tersentak. Lalu, Lisa menangis di sana, menangis dengan hiteris. Jungkook langsung menghampiri Lisa, ikut duduk di lantai lalu merengkuh gadis itu.
Tangis Lisa makin menjadi saat merasakan tangan Jungkook yang mengusap rambutnya.
Disana, Taehyung menunduk membiarkan air mata nya jatuh, dan Hoseok tersenyum walau air mata tetap saja menetes dari matanya.
***
Tbc...
I MISS KALIAN MY BACOT HUMANNN!!
Waw, plin plan sekali aku :0
~~~
Story By : Quenetta
KAMU SEDANG MEMBACA
Lisa And Seven Brothers [ Bagian 1 ] ✔
Fanfiction(Don't copy my story, thank you) ~~~~~~ Ini, kisah Lisa bersama abang abang nya. Dan kembaran terngeselinnya ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Happy Reading :') ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ❄❄❄ #10 - rapmoon (16 Oktober 2019) #33 - Jichu (16 Oktober 2019...