Sian tersenyum kearah parkiran kampusnya menatap Yohan yang sudah duduk santai di atas motor dengan ponsel di tangannya.
Ini pertemuan kedua mereka setelah menjajaki perguruan tinggi membuat Sian bahagia sekali.
Jarang-jarang Yohan tiba-tiba memberi kabar kalau ia akan menjemput Sian, karena biasanya Sian memberikan jadwal terencana nya setelah pulang kampus.
Tapi karena ia bangun terlambat jadilah Yohan muncul.
Karena Sian tidak memberi jadwal terencana nya jadinya Yohan membuat rencana sendiri tanpa Sian tau.
"Sudah lama ?" Yohan tersentak kaget lalu mendecak kesal kearah Sian yang terkekeh pelan.
"Maaf."
"Jangan ngagetin sih." Sian mencubit pelan pipi Yohan dengan gemas membuat Yohan membalas dengan mengusak rambut Sian pelan.
"Belum lama sih." Sian terkekeh lalu melihat sekitar dan mereka jadi pusat perhatian.
"YOHAAN !" Yohan dan Sian tersentak kaget mendapati teman menengah pertama Yohan menghampiri dengan berlari kencang.
"Beneran Yohan kan ??" Yohan mengangguk cepat seakan tidak percaya menatap teman masa sekolahnya itu.
"Yatuhan, ga nyangka ketemu disini, ngapain ?"
"Jemput pacar." Jawab Yohan cepat membuat sang teman tersenyum meledek.
Karena semasa sekolah menengah pertama pun Yohan paling malas berurusan dengan wanita karena kakaknya galak.
Tapi siapa yang sangka Yohan si anak Paskib dan Taekwondo ini sudah besar dan dengan percaya dirinya memperkenalkan pacarnya.
"Yeu, oh Sian anak psikologi ya." Sian mengangguk tersenyum lebar.
"Lu kenapa udah di Jakarta lagi aja coba ?" Tanya Yohan dan di balas kekehan ringan sambil memukul pelan lengan Yohan.
"Kan lu tau ya gua ga betah deket-deket nyokap gua, jadi yaudah lah ya, tinggal disini sendirian lebih enak kayanya." Yohan menggaruk kepalanya pelan dengan penjelasan simpel temannya ini.
"Oia gua Hwiyoung, jurusan hubungan internasional, sama kok baru semester satu, dulu temen seperjuangan Yohan sama Hangyul." Yohan mendelik saat mendengar suara tawa membahana Hwiyoung.
"Boong."
"Mana ada."
"Gua sama Hangyul dijalan yang lurus lu belok-belok." Jelas Yohan membuat Hwiyoung tertawa makin keras.
"Yaa menikmati masa-masa SMP masa gaboleh Han." Yohan mengedikan bahunya pelan.
"Btw nomer lu masih yang lama kan ? Ato rumah lu gitu masih disana atau udah pindah ?" Yohan Mengangguk pelan.
"Masih sama kok, masih sebelahan sama Hangyul." Hwiyoung mengacungkan ibu jarinya tanda oke.
"Okelah, gua mau maen ketemu bunda lu itu." Yohan membuat gesture ingin memukul Hwiyoung dan ia hanya tertawa lebar.
"Gua duluan ya, mau jemput juga sih."
"Yeu sama nya."
"Nanti gua bikin grup ah sama lu sama hangyul."
"Nyampah tau." Jawab Yohan keras di balas tawa keras Hwiyoung juga.
Sian hanya diam sambil menatap Yohan, Yohan yang merasa di tatap pun balik menatap Sian lekat.
"Kamu jemput aku, mau ngajak kemana emangnya ?" Yohan mengerjap matanya menatap Sian yang memanyunkan bibir kecil.
"Ada deh, kamu pasti suka." Ucap Yohan sambil memakaikan helm miliknya ke kepala Sian dan mengeratkan jaket milik Sian yang tak terkancing sempurna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Sibling's (END)
FanfictionYohan si adik kecil Jennie #Fakesgram #Daily #Bahasa campur-campur. #AU Indonesia Starterd : 17102019 End : 05032020 Update suka-suka :)