Reuni

912 112 8
                                    

“jadi yang mau nganter bunda siapa ? Kakak apa adek ?” Tanya bunda di ruang tamu membuat atensi si kakak beradik itu menoleh kearah bunda yang sudah cantik makin cantik saja.

Jennie dan Yohan saling menatap membuat bundanya tetap menunggu.

Bunda ada rencana reuni bersama teman semasa SMA nya, reuni ketiga dan bunda baru bisa mengiyakan kalau benar-benar datang.

“Aku deh bun.” Jawab Jennie membuat Yohan menoleh cepat dengan raut wajah kesal.

Karena ia akan di tinggal sendirian dirumah disaat Sian dan Hangyul sedang sibuk dengan keluarga masing-masing.

Dan Seungwoo belum pulang dari kantornya.

Satu Minggu lagi SNMPTN dilaksakan jadi Yohan belajar dengan ekstra keras, dua pilihan kampus yang sudah terlintas di otaknya.

Kampus Jennie atau Seungyoun.

Setidaknya ia punya seseorang yang ia kenal untuk menyelamatkan dirinya yang akan cangung setengah mati.

“Yohan di tinggal ?” Jennie sudah berlari menuju kamarnya untuk ganti pakaian.

Membuat bunda menatap si anak bungsu dengan bingung tadi saat di tanya dia diam saja, saat kakak ya sudah menjawab dengan semangat ia merengek.

Bunda jadi berpikir keras, Yohan benar-benar berusia 18 tahun atau masih 8 tahun sih.

“Yasudah, kita bertiga pergi.” Jawab bunda akhirnya membuat Yohan berlonjak bahagia.

Bunda menggelengkan kepalanya heran melihat Yohan loncat-loncat senang menaiki tangga menuju kamarnya.

“Awas jatuh.” Teriak bunda dan hanya di balas kekehan ringan dari bibir Yohan membuat bunda makin di buat heran.

Dulu dia ngidam apa sampai Yohan seperti itu ? Apa karena terlalu di manja oleh Jennie ? Bunda tau Jennie sangat sayang pada Yohan.

Ia begitu menjaga Yohan sampai Yohan masuk menengah atas, setelah menengah atas gantian lah Yohan yang begitu menjaga Jennie.

“Yohan juga ikut Bun ?” Jennie sudah dengan celana panjang dan kaos tangan panjang biru lautnya.

Rambut di Cepol asal dengan kacamata bertengger di wajahnya, riasan tipis tapi tetap terlihat cantik.

“iya, tadi dia ngerengek.” Jennie mengangguk mengerti.

Yohan pasti bete juga sendirian dirumah, mungkin kalau ada Hangyul mereka bisa bermain bersama.

Tapi seingatnya keluarga Lee harus kerumah nenek mereka yang di Surabaya dan Hangyul pasti ikut.

“Kalo bunda pergi sama Yohan juga naik motor kak, Yohan kan ga bisa bawa mobil.” Jennie menatap sang bunda lekat.

Seakan mengerti dengan apa yang ada di pikiran Jennie.

“aku gabilang bunda berangkat sama Yohan aja kok..” elak Jennie membuat bunda mendecak.

“Bunda bisa baca pikiran kamu ka.” Jennie mendelik kaget menatap bunda yang sudah melipat kedua tangannya di dada.

“Sekarang kamu mikirin Seungyoun kan ?” tebak bunda membuat Jennie menggelengkan kepalanya sambil tersenyum meremehkan.

“ah.. bukan, paman Seungwoo udah punya tunangan kak, jangan aneh-aneh.”

“Apa sih bunda.” Jennie mendecak kecewa karena jawaban bunda benar 100%.

Ia sedang memikirkan Seungwoo karena apa ? Karena Seungwoo tidak terlihat seperti pamannya ia masih muda dan Jennie hampir saja bertanya apa tipsnya jika kemarin kekasih Seungwoo tidak menghubungi nya.

Kim Sibling's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang