“kak, adeknya di bangunin dulu sana.” Jennie yang baru saja mendudukan dirinya di meja makan reflek mendesah lalu mendecak.
“kebiasaan banget si adek, udah gede juga.” Decak nya tapi sambil bangkit berdiri.
Sarapan tidak akan berjalan jika salah satu di antara keluarga mereka ada yang belum bangun dan itu terus berjalan selama 17 tahun Yohan, adiknya hidup.
Ia dan Yohan hanya berbeda 3 tahun jika Jennie tidak salah hitung, dirinya sudah memasuki semester 4 dan menjelang 5 lalu Yohan sedang berjuang dengan tingkat akhirnya.
“dek ?” Jennie memasuki kamar itu dengan kaget.
Kenapa Yohan mematikan lampunya ?
“Yohan ?” Jennie bisa melihat gundukan di atas tempat tidur itu bergerak sedikit lalu kembali tenang.
Yohan kenapa ?
“Yak ! Kim Yohan.” Jennie menyibak selimut nya dan mendapati Yohan dengan mata sembab dan hidung memerah.
“loh kamu demam dek ?” Jennie menelusupkan tangannya lalu menepuk pelan kening Yohan.
“aduh sakit ih.” Jennie menatap Yohan sebentar lalu terdorong kebelakang.
“dih nyebelin banget sih kamu dek.” Jennie menarik keras selimut Yohan membuat Yohan menatap Jennie tajam.
“sekolah atau aku aduin sama ayah ?” Yohan mendecak dengan mata sembab membuat Jennie meringis pelan.
“aku males berangkat ka.” Gumam Yohan membuat Jennie yang sudah berjalan hampir meninggalkan kamar adiknya menoleh galak.
“yeu macem macem ya.” Yohan mendecak.
Ia kembali masuk kedalam selimutnya membuat Jennie setengah murka, ia ada kelas pagi dan pasti bunda pun berangkat kerja pagi.
Sarapan tidak akan pernah dimulai kalau Yohan tidak memunculkan dirinya di ruang makan.
“Dek ? YOHAN IH ! Aku tuh ada kelas pagi makanya udah bangun, jangan bikin orang marah pagi pagi bisa ga sih ?”
“Gak !”
Emosi Jennie melesat naik lalu menutup pintu kamar Yohan dengan kesal membuat Yohan yang berada di dalam selimut terlonjak kaget.
Jennie langsung turun dan sudah menemukan sang bunda sudah duduk menunggu Jennie dan Yohan.
“adek nya mana ka ?” Jennie duduk di hadapan bunda lalu mendengus pelan.
“gamau keluar kamar bun, katanya males sekolah.” Sang bunda hanya mendecak pelan sambil menggelengkan kepalanya.
“yauda kamu sarapan, katanya ada kelas pagi.”
“udah telat 1 jam kelas bun, gara gara Yohan pokoknya.” Sang bunda terkekeh lalu memberikan piring kosong pada si sulung yang sibuk dengan pikirannya.
“oia kamu inget kan kalau lusa ayah pulang ?” Jennie yang mulai menyendok nasi mendongak kearah sang bunda lalu mengerjap matanya.
“kok baru ngingetin Jennie sih bun, Lusa Jennie ada kerja kelompok di rumah Jisoo.” Jennie berujar keras di akhiri dengan rengekan membuat sang bunda gemas
“ya gapapa dong ka, yang penting makan malam dirumah.” Jennie menimang nimang janji dengan para sahabatnya lalu menatap sang bunda.
“bunda udah telat nih ka.”
“bunda ga sarapan ?” tanya nya dengan wajah polos membuat sang bunda mendusel pelan pipi Jennie.
“bunda bawa bekel, nanti makan di mobil aja, bunda jalan ya sayang.” Jennie mendapatkan kecupan kecil di pipi membuat tersenyum lebar memperlihatkan gigi kelinci miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Sibling's (END)
FanfictionYohan si adik kecil Jennie #Fakesgram #Daily #Bahasa campur-campur. #AU Indonesia Starterd : 17102019 End : 05032020 Update suka-suka :)