🐾super mood

4.6K 281 9
                                    


"Ma...."
Gadis 17 tahun itu terus merengek, anak manja yang harus dituruti segala kemauannya.

"Kan mama udah bilang, lagian kak Rey juga udah bilang kan ke kamu, papa nggak akan marah kalo kamunya enggak nakal kemaren."
Valen memasang wajah kesalnya.

"Ma lagian kan aku enggak kenapa kenapa, lain kali enggak bakal aku ulangin mama."
Rengeknya lagi, semua ini karena mobil. Kemarin pulang sekolah anak itu menabrak sebuah pembatas jalan, sang ayah marah besar, pasalnya Ia tidak ingin putri tunggalnya itu dalam bahaya. Sampai hari inipun Valen harus diantar jemput saat kesekolah, tidak bisa membolos tidak bisa bangun siang dan tidak bisa ugal ugalan.

"Yaudah sana bilang sama papa, kata buk Indah kamu sering dihukum kalo di sekolah iyakan? Kamu sih nakal kok enggak abis abis."
Dalam hati Valen mengutuk guru bernama Indah itu, ada saja yang di laporkan kepada orangtuanya.

"Males ah, aku mau hangout sama Alara gausah ngikutin aku loh ma."
Valen berjalan menaiki anak tangga dengan kesal.

"Siapa yang mau ngikutin kamu, mending mama kesalon daripada ngikutin bocah, paling juga mainnya ke taman kanak kanak."
Canda Laras sang mama.

"Mama Laras! Dasar jelek."
Teriak Valen semakin kesal, Laras tertawa terbahak melihat kekesalan putrinya.

🐾

"Ra.."
Sudah tiga hari ini Valen tampak begitu lemas, hanya karena mobil kesayangannya itu disita oleh ayahnya.

"Udah deh lo mau kemana mana juga bisa gue jemput pake mobil gue atau mobil Adel sama Yuki, gausah galau kayak gini."
Valen masih terdiam, raut wajahnya benar benar seperti langit mendung yang siap menurunkan hujan.

"Ra mobil itu kesayangan gue, lo ngga bakal tau rasanya nyesek berkali lipat, pertama kesita kedua dia lecet gara gara ulah gue sendiri."
Semellow itu.

"Bacot ah paling juga beberapa hari lagi di balikin, udah yuk naik kora kora mau nggak?."
Alara memang selalu mengerti keadaan Valen, ketika Valen dalam mode galau ala anak kecil Alara akan lebih bersikap seperti seorang mama baginya.

"Mau Ra tapi kalo gue muntah gimana?."

"Ya keluarin masak mau lo telen lagi bego."

Keduanya memilih menaiki kora kora, karena suasana hati Valen sedang tidak baik Alara memilih taman hiburan sebagai tempat mereka hangout.

Setelah menaiki kora kora Alara dan Valen memilih istirahat sambil menikmati ice cream, suasana hati Valen sudah sedikit membaik sekarang.

"Ra gue pengen deh tiba tiba ada seseorang dateng ke kehidupan gue terus bikin gue bahagia, sama kayak di film romansa gitu."

"Bucin dasar."
Tanggap Alara datar.

"Ah lo mah, gue tu bosen jomblo terus padahal kan gue cantik, baik lagi."
Puji Valen pada dirinya sendiri.

"Ya karena lo anak orang kaya Va, nggak ada yang bisa ambil resiko berlebihan, saat mereka mau deketin lo mereka harus mikir lagi apa yang bisa bikin lo berkesan, lo udah punya semuanya jadi mereka bingung."
Jelas Alara.

"Kenapa bingung Ra, gue dikasih ice cream aja udah bahagia."
Jawab Valen simple.

"Va nggak semua yang lo pikirin sesederhana itu, mereka juga mikir lo itu anak perempuan satu satunya otomatis om Brian pengen pasangan yang cocok dan setara sama lo."

F. A. M. O. U. S (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang