Selamat membaca.
Jangan lupa vote dan komen.🌹
Sepertinya sudah lama Valen tidak bermain main dengan Mayra, dia tampaknya sudah merindukan Mayra. Valen mengendap endap memasuki toilet, dia bersama Yuki dan Adel membawa ember berisi air penuh.
"Siapa yang nyiram?." tanya Yuki sambil berbisik bisik, Valen menunjuk nunjuk dirinya sendiri.
"Gue gue." ember berisi air itu langsung Yuki berikan pada Valen.
Sudah bisa di tebak siapa target yang akan mereka kerjai, jelas Mayra.
Adel menghitung.
"Satu,,,, dua,,,, tiga!."
Byurrrrrrr
"Aaaaaaakhhh!!." teriakan nyaring terdengar dari dalam toilet, Valen dan kedua sahabatnya tertawa ngakak. Mayra yang ada di dalam langsung keluar untuk mencari siapa dalangnya, begitu keluar dia di sambut hangat oleh Valen.
"SURPRISEEEEE!!!." teriak Valen heboh.
"Selamat ulang tahun May." Mayra sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, dia langsung mendorong tubuh Valen sampai merapat ke tembok.
Saat Yuki dan Adel hendak membantu, Valen mengangkat tangannya agar mereka tetap diam.
"Cukup! Cukup lo bikin gue sengsara, jangan mentang mentang ayah takut sama lo, lo jadi seenaknya sama gue!." leher Valen di cekal oleh Mayra, walaupun sedikit kesulitan bernafas namun Valen tetap bisa tertawa mengejek ke arah Mayra.
"Papa nggak takut sama gue, dia cuma lebih sayang ke gue, coba tanyain sana sama Papa nggak mungkin dia bakal mau idup susah sama kalian. Dasar parasit." Mayra semakin menekan tangannya, Valen tidak berusaha meminta tolong sama sekali. Kuku kuku panjang Mayra berhasil menggores leher mulus Valen.
"Nggak apa apa, gue mati juga nggak keberatan. Setelah gue mati pun, gue nggak akan biarin lo idup tenang. Luka juga nggak apa apa, gue kaya jadi bisa perawatan sesuka gue." Mayra membanting tubuh Valen, kepala gadis itu sampai mengenai wastafel.
Valen berusaha untuk tetap sadar, dia tidak bodoh, dia membiarkan Mayra berbuat sesukanya.
"Lo emang murahan sama kayak nyokap lo." tawa Valen meledak setelah mengucapkan hal itu, kepalanya sudah pusing, darah mengalir di keningnya.
"Nyokap gue nggak murahan!." Mayra membabi buta dia menyeret Valen ke dalam toilet dan membalas menyiram air pada Valen.
Valen menikmati semua proses itu, selama ini Mayra terlalu pasif membuat dirinya bosan mempermainkan gadis munafik itu.
"Woi udah! Jangan keterlaluan lo!." Yuki mencoba menarik Mayra, Mayra menendang perut Yuki sampai gadis itu tersungkur. Merasa keadaan semakin buruk Adel berlari keluar ingin mencari Niko ataupun kepala sekolah.
Adel menabrak Devan secara tidak sengaja, melihat wajah cemas Adel, dia merasa ada yang tidak beres.
"Lo kenapa?."
Nafas Adel terengah engah, dia menunjuk toilet terus menerus.
"Valen di sana, Valen." tanpa pikir panjang Devan berlari menuju toilet, ketika sampai di dalam dia tidak percaya dengan apa yang sedang di tatapnya sekarang. Mayra tengah menendang perut Valen keras, gadis yang kini terbaring di lantai basah itu meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
F. A. M. O. U. S (TAMAT)
Teen Fiction"Sekolah disana juga?." "STM Bima Sakti." Dipertemukan kembali setelah lahir menjadi sosok yang berbeda, Valendra Callista Handoko dan Devano Ibrellian. Seperti apa kisah mereka? Apakah sama dengan kehidupan sebelumnya? Atau malah mengukir kisah bar...