🐾ketemu?

1.8K 197 17
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya:)
Selamat membaca.
💙

🌹

"Sial!."
Valen memukul mukul stir mobilnya, kenapa harus kehabisan bensin di saat saat seperti ini, dia sedang malas berdrama dengan keadaan. Memilih meninggalkan Brian di cafe setelah memberi mereka berdua pelajaran, tapi sekarang dirinya malah terkena sial.

"Nyusahin aja ni mobil, dasar jelek." Valen turun dari mobil, dia kemudian mencoba menghubungi Alara, sudah beberapa kali tapi Alara belum juga mengangkat panggilannya.

"Gini nih, giliran gue lagi butuh semua pada ilang. Hah!!." saking kesalnya gadis itu menendang ban mobilnya keras, berujung kesakitan sendiri pada kakinya.

"Aaaa,,, dududuhhhh."

Entah suatu hanya kebetulan atau memang takdir, Devan juga melintasi jalan itu, dia menghentikan mobilnya ragu akan keluar atau memilih membiarkan gadis itu. Setelah berperang dengan hatinya akhirnya Devan memutuskan turun untuk menawarkan bantuan pada Valen.

Valen yang masih bertolak pinggang dari tadi terkejut saat mendapati Devan sudah berada di sampingnya, dia buru buru menjauh dari Devan.

"Mobil kamu kenapa?." tanya Devan menatap Valen, matanya begitu sendu, namun Valen tak mau ambil pusing kali ini dia akan stel cuek pada Devan.

"Nggak usah kepo bisa lo?." ketus Valen, Devan membuang muka bingung harus bersikap bagaimana lagi, setelah hubungan mereka renggang Devan tidak pernah lagi berbicara dengan Valen, membuat dia canggung.

"Aku bantuin biar nggak kelamaan di pinggir jalan."

Valen berdecih, dia kemudian mendekat satu langkah ke arah Devan.

"Sejak kapan lo baik sama orang jahat kayak gue?."

Skak mat, Devan terdiam dia tidak bisa memberi jawaban pada Valen, sikapnya yang asal ambil keputusan membuat Valen jengah dengan prilaku laki laki yang di taksirnya itu.

"Orang baik itu nggak pantes deket deket orang jahat, jadi berhenti sok perduli sama gue." Valen beranjak pergi meninggalkan mobil beserta orang yang menawarinya bantuan, Devan mengejar gadis itu. Dia mencekal tangan Valen.

"Apalagi sih!." ucap Valen berdesis dengan suara tinggi.

"Aku minta maaf, lain kali,,,

"Nggak ada lain kali! Mau seberapa pun lo coba buat bikin gue berhenti gangguin dia gue nggak akan berhenti. Itu udah mutlak janji gue sampe mati, kalo lo nggak suka sama apa yang gue lakuin silahkan lindungin dia semampu lo."

Valen sudah terlanjur salah paham, dia tidak mau lagi mendengar ucapan Devan tentang Mayra, apa Valen salah jika bersikap egois satu kali saja?

Devan memandang Valen tidak mengerti, Devan hanya ingin Valen berhenti agar Mayra tidak tersakiti dan juga agar hubungan mereka kembali membaik, tapi jawaban Valen seakan akan dia memang sudah tidak mau lagi mengubah keputusannya.

"Salah Mayra ke kamu apa Va? Kenapa kamu nggak bisa biarin dia tenang sedetik aja."

Valen tersenyum kecut, salah apa katanya, Devan yang tidak tau apa apa itu bisa bisanya berkomentar seperti itu pada dirinya.

F. A. M. O. U. S (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang