🐾Gadis periang penuh air mata.

1.8K 181 22
                                    

Selamat membaca
_Anandahumairarazaq_

Budayakan vote dan komen ya teman teman, karena votment itu gratiss!
Agar penulis juga semangat lanjutin part berikutnya.

🌼

Seminggu sudah berlalu, Mayra hidup dengan sangat damai dan tenang, dia berfikir Valen di keluarkan dari sekolah karena sudah membuli dirinya. Pikirannya salah besar, mana mungkin anak pemilik sekolah di keluarkan hanya gara gara membuli siswi yang kastanya tidak seberapa, tampak mengecewakan memang tapi begitulah aturan main di dunia ini.

Siapapun yang memiliki kasta lebih tinggi akan mendapatkan apapun bahkan akan tetap di pandang baik meskipun sudah berkali kali melakukan kesalahan, Berbeda dengan rakyat jelata yang meskipun sudah beribu kali melakukan kebaikan semua akan menguap sia sia ketika mereka melakukan satu kesalahan.

"Anak tolol, lo pasti kesempatan minta libur seminggu, iyakan." Valen tertawa ngakak, mau di pikir berapa kali pun Yuki memang pintar dalam menebak situasi.

"Lo emang pinter, gue saranin lo jadi peramal." apa nyambungnya? Setelah kejadian kemarin sepertinya Valen tambah sinting.

"Seminggu belakangan, Mayra keliatan fresh banget di kelas." ujar Alara sambil menguyah keripik kentangnya.

Valen tersenyum miring, semakin di pikirkan Valen semakin membenci siswi baru itu, sangat aneh sakali wajahnya selalu mengingatkan Valen dengan Papanya.

"Mau berapa kali pun gue mikirin apa alasan gue benci sama dia, kayaknya nggak cuma karena Devan deh."

Mereka bertiga menatap Valen penasaran.

"Mukanya mirip banget sama Papa. Hahahaha."
Valen tertawa garing.

"Jangan jangan dia anak haram Papa lagi." ucapnya asal asalan.

"Jangan sembarangan Va, mana mungkin dia anak itu." ucap Adel berpendapat, tapi sebenarnya semua bisa menjadi kemungkinan.

"Tunggu, dia punya magra keluarga besar nggak?."tanya Adel lagi untuk memastikan.

Valen menggeleng, meneguk minumannya sampai habis, setelah itu bersendawa tanpa malu.

"Dasa jorok." maki Yuki sambil menutup hidung.

"Orang miskin nggak mungkin punya marga keluarga besar, jangan tolol deh Del." jawabnya sesuka hati, mulutnya memang tidak pernah bicara secara sopan dan juga lembut.

"Kalo emang dia orangnya Valen pasti nggak akan biarin dia idup tenang, iya? Enggak?." Valen mengangguk, baru memikirkannya saja Valen sudah kegirangan apa saja yang bisa dia lakukan untuk menyiksa manusia bernama Mayra itu.

"Kalo emang itu dia, gue bakal rante semua badannya gue masukin kedalem karung, terus gue gebukin sampe tulangnya remuk. Mampus lo! mampus! Mampus! Mampus!." ketiga sahabatnya bergidik ngeri, kadang kadang Valen seperti pesikopat saat sedang di dalam mood yang buruk.

"Lo kayak pesikopat." ungkap Adel nyengir.

Valen berbalik cengengesan.

"Kalian baru tau kalo gue pesikopat?."

🌼

Sudah hampir satu bulan Mayra bersekolah di SMA Garuda, sampai saat ini dia hanya memiliki satu teman di kelasnya, namanya Mila. Seperti dugaan, mereka memang senasib dalam hal ekonomi, Mila bisa masuk ke SMA Garuda karena bea siswa dari sekolah. Mana mungkin orang miskin seperti mereka akan memaksakan diri bersekolah di tempat mewah seperti itu, baru memikirkan pembiayaan awal saja mereka sudah hampir di buat pingsan.

F. A. M. O. U. S (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang