Valen memperhatikan gadis yang tengah menunggu di halte, pasti anak STM pikirnya. Dari penampilan yang bisa dikatakan tidak rapih sama sekali, padahal dia perempuan, tiba tiba gadis itu melirik Valen, dia tersenyum ramah namun entah mengapa Valen seakan tidak berniat membalas senyumannya. Valen mengambil ponselnya, Valen mendengus kesal pasalnya hari ini Valen tidak membawa mobil karena suatu alasan, dan sekarang supir ayahnya terlambat menjemput.Valen tampak gusar, paling tidak nyaman berdekatan dengan siapapun yang dianggapnya tidak menyenangkan. Gadis diujung sana terlihat memperhatikan Valen, pakaiannya rapih, modis, ditambah bersekolah di SMA Garuda, pasti keluarga kaya batinnya. Tentu saja, bahkan ibunya adalah pemilik sekolah itu.
Tin tin
Bmw hitam mengkilap itu berhenti tepat di depan Valen, sang supir keluar dari dalam.
"Maaf non, bapak lama."
Wajah Valen tampak datar.
"Kok bisa lama?."
"Tadi macet non, ada kecelakaan di jalan."
Jawab Pak Budi beralasan."Yaudah deh, yuk pulang pak."
Sebelum memasuki mobil Valen tampak melirik gadis itu, lumayan cantik tapi tidak lebih cantik darinya.
Pak Budi menutup pintu pelan, hingga ia melihat seorang gadis di ujung halte. Pikirannya melayang, kenapa bisa sekebetulan ini?
Pak Budi langsung memasuki mobil dan bergegas pulang."Bapak kenal cewek itu ya?."
Valen tadi sempat melihat tatapan mata supirnya yang agak berbeda."Enggak non, bapak cuma mikir udah jam segini emang nggak ada yang jemput dia gitu."
"Miskin kali, jadi gapake jemputan."
Pak Budi tersenyum kecut, andai saja nona kecilnya itu tau pasti kata kata miskin belum ada apa apanya di banding makiannya esok.🌼
"Valen pulang!."
Teriak Valen lantang, dilihatnya sang ibu sedang duduk dengan seorang wanita asing yang tampak seumuran dengan ibunya.Valen mengangkat satu alisnya, seolah bertanya 'siapa'
"Valen sayang, ini ibunya Arum."
"Who is Arum?."
Laras sedikit menunduk, ia yakin putrinya akan membabi buta jika dia mengatakan siapa Arum, namun apa boleh buat Wanda sendiri yang menginginkan Valen tau saudara sedarahnya itu.
"Anak papa sama tante Wanda ini sayang."
Tatapan Valen berubah datar, alarm bahaya sudah di tunjukkan Valen lewat raut wajahnya."Hah...
Valen membuang muka sengit."Ngapain lo kesini?."
Tanya Valen dengan nada tidak sukanya."Maaf nak Valen, ibuk cuma mau kamu tau bahwa Arum adalah saudara seAyah sama kamu, biar kamu juga bisa sadar kalo Arum juga punya hak atas apa yang kamu punya."
'Hak' katanya, Valen kali ini benar benar sudah muak dengan drama wanita bernama Wanda ini.
"Gue jelasin ya gembel, pertama lo itu terlalu kotor buat nyebut nama gue, kedua gue gak punya sodara seayah kecuali kak Rey, ketiga apa tadi kata lo anak haram lo itu punya hak yang sama kayak gue? Ngaca bego dia aja anak haram lo juga bukan istri papa ups sorry Brian maksud gue dan biar lo tau Brian itu nggak punya apa apa, semua duit dan kekayaan ini punya mama dan yang jelas di warisin ke gue!."
KAMU SEDANG MEMBACA
F. A. M. O. U. S (TAMAT)
Teen Fiction"Sekolah disana juga?." "STM Bima Sakti." Dipertemukan kembali setelah lahir menjadi sosok yang berbeda, Valendra Callista Handoko dan Devano Ibrellian. Seperti apa kisah mereka? Apakah sama dengan kehidupan sebelumnya? Atau malah mengukir kisah bar...