🐾diam diam

2.7K 210 34
                                    


Selamat membaca
_Anandahumairarazaq_

Budayakan vote dan komen ya gays, karena vote dan komen itu gratis. Plus komen kalian itu adalah pembakar semangat sang penulis:v

🌼

Sesuai rencana Valen dan Devan pergi ke tempat makan yang biasa mereka kunjungi, keduanya tampak sibuk dengan makanan masing masing, apa lagi Valen dia juga memainkan ponselnya dari tadi.

Ting

Anak esema🍭

Yuki: Guru di kelas gue pada nggak punya otak, seminggu gue sama Adel di jejelin soal mulu.

Valen: Mampus.

Vale tertawa girang, senang melihat teman temannya dalam kondisi duka. Pantas mereka tidak menampakkan batang hidungnya selama seminggu ini.

Yuki: Jahat amat lu oncom.

Adel: Serius gue super gabut.

Wow, i have a best idea. Batin Valen dalam hati, dia terkekeh geli.

Valen: (send picture📷)

Valen mengirim foto Devan yang tengah melahap makanannya. Sialan makan aja ganteng. Umpat Valen.

Yuki: Gilak, gans amat abis mangkal dimana lu nemu gituan.

Adel: Ebusett siapa dah.

Alara: Anak setan makan ngga ngajak, balikin tu bocah ke STMnya.

Valen: Kalian jomblo, gausa bacot.

Setelah itu banyak notifikasi yang masuk, ponselnya berbunyi berkali kali, namun diabaikan oleh Valen.

"Makanannya abisin dulu baru main hape."

Tegur Devan, jelas saja dari tadi makanan Valen baru dimakan sedikit. Sedangkan Devan sudah menghabisakan makanannya, Valen mendengus sebal.

Kalo nggak ganteng udah gue siram sambel mukanya. Rutuk Valen sambil memanyunkan bibirnya.

"Nggak usah manyun manyun, ngode gitu?."

Valen mendelik sebal, kenapa Devan sekarang malah menyebalkan sekali. Tidak seperti saat pertama mereka bertemu bahakan untuk bicara saja seolah olah suaranya sangat mahal.

"Mesum gue bilangin Papa."

Devan hanya menarik sedikit ujung bibirnya, memandang gadis yang nyaris sempurna dimatanya itu.

"Eh, artinya Mama tau kalo keluarga lo yang punya STM urakan itu?."

Lihat, bahakan kepada sang pemilik saja Valen bisa berkata sejujur itu, tanpa basa basi dengan embel embel lainnya. Dasar bocah frontal.

"Iya, kenapa?."
Jawab Devan santai, dia tau Valen memang ceplas ceplos.

"Nggakh, soalnyah mphjenapa gue ngga tahu."

F. A. M. O. U. S (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang