Selamat membaca
_ANANDA_🌼
Reyhan mengepalkan tangannya kuat, merasa gagal menjadi seorang kakak, bahkan dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika hal ini bisa terulang kembali.
Tadi malam adiknya itu kembali dalam keadaan pucat, tangan di peban juga bekas darah yang melekat di dress kesukaan adik kecilnya itu.
Belum sempat menanyakan apa yang terjadi, tubuh mungil Valen sudah ambruk, gadis itu tak sadarkan diri. Dan sampai hari ini Valen belum membuka matanya, hingga berakhir di ruma sakit.
Laras yang melihat kondisi putrinya hanya bisa menangis, dan menumpahkan kekesalannya pada Brian.
"Puas kamu mas! Liat anakku seperti ini? Puas kamu mas!."
Laras terisak, Reyhan mencoba menenangkan Mamanya. Memeluk tubuh Laras, memberi kekuatan untuk bangkit bersama dari kehampaan masalah ini.
"Apa nggak cukup kamu nyakitin aku selama ini mas? Kurang iya! Sampai kamu menyakiti anakku juga!."
"Ma... Mama harus tenang, kita tunggu Valen sadar ya. Valen pasti makin depresi kalo liat Mama kacau kayak gini."
Bahkan Brian hanya memandang hampa putri kesayangannya, kalau di banding Arum, Brian memang lebih menyayangi Valen. Sungguh dia tidak berdusta.
"Liat dia Rey, Papa yang selalu di bangga-banggakan sama adikmu. Papa yang selalu di tanyain Ava setiap malem waktu kecil, sekarang jadi penyebab Ava menderita di sepanjang hidupnya."
Brian menunduk, membenarkan segala perkataan Laras, dia memang tidak becus menjadi seorang suami apalagi menjadi seorang ayah.
Andai mendiang ayah laras masih ada, pasti Brian sudah di tendang jauh jauh dari keluarga besar mereka.
"Iya Ma, Rey tau. Papa memang salah di sini, tapi please Mama tenang dulu. Kasian Valen Ma."
Laras mendekati ranjang ruma sakit itu, mengusap puncak kepala putrinya sendu.
"Maafin Mama sayang, maaf Mama belum bisa bahagiain kamu."
Reyhan rasanya sangat ingin meninju wajah Papanya sendiri, Reyhan tidak bisa memungkiri kalau dia menyimpan kebencian pada Papa dan ibu serta anak haramnya itu.
Namun demi Valen, Reyhan mengesampingkan egonya. Adiknya lebih berharga dari apapun, begitu pula dengan Laras mereka sangat berarti untuk Reyhan.
"Demi apapun, Rey akan buat keluarga tanpa status itu hancur Pa. Silahkan lihat, apa mereka masih bisa hidup tenang."
Brian tersentak, mendengar penuturan putra sulungnya itu. Reyhan bahkan akan tetap bersikap santai dan membiarkan semua yang sudah terjadi. Namun sepertinya kali ini Reyhan sudah muak dengan sikap Papanya sendiri.
"Rey Papa sayang sama Valen, bahkan lebih dari Papa sayang ke Arum."
Brian akhirnya membuka suara, Reyhan tersenyum sengit.
"Karena itu kewajiban Papa, dia itu anak haram. Hasil dari hubungan kalian yang bahkan sangat sangat menjijikan. Mana ada perempuan baik baik yang mau di hamili tanpa status, pikir sampai di situ."
KAMU SEDANG MEMBACA
F. A. M. O. U. S (TAMAT)
Teen Fiction"Sekolah disana juga?." "STM Bima Sakti." Dipertemukan kembali setelah lahir menjadi sosok yang berbeda, Valendra Callista Handoko dan Devano Ibrellian. Seperti apa kisah mereka? Apakah sama dengan kehidupan sebelumnya? Atau malah mengukir kisah bar...