Selamat membaca
_Anandahumairarazaq_Budayakan vote dan komen ya teman teman, karena votment itu gratiss!
Agar penulis juga semangat lanjutin part berikutnya.🌼
Valen memelankan langkah kakinya, bersembunyi di balik dinding mencoba mengintip dan menguping apa saja yang mereka bicarakan. Ini sebuah ketidak sengajaan, lagi pula dia sebenarnya tidak berminat sama sekali mencampuri urusan mereka berdua. Namun atas dasar kata cinta mau tidak mau dia harus menguping kan haha. Valen mengulas senyum miring.
"Kamu baik baik aja kan di sini?."
Kamu? Valen membuang ludah kasar, tidak terima dengan sikap manis yang di tunjukkan Devan.
"Hm. Cuma jadi sering kangen kamu."
Valen mendengarkan kekehan kecil dari mulut Devan, ingin sekali dia merobek mulut manusia itu andai saja dia tidak mencintainya. Tidak ada yang boleh menerima senyuman apalagi tawa bahagia dari Devannya.
"Besok besok aku main kerumah kamu biar nggak kangen terus, gimana kabar mama kamu?."
"Ibuk baik, meskipun masih suka sedih nungguin Ayah yang jarang dateng lagi sekarang."
Ayahnya jarang datang? Valen mengedipkan mata beberapa kali, sulit mencerna ucapan Mayra, apa dia anak terbuang?
Hampir saja Valen mengeluarkan suara tawanya, ternyata dia anak buangan. Anggap saja Valen jahat, tapi dia memang anti dengan kata anak buangan, dia akan langsung mengingat Papanya yang dengan tega menyakiti dirinya tanpa berfikir dua kali.
"Yaudah aku ke sekolah lagi ya, jaga diri baik baik."
Valen mengintip sebelum pergi menjauh, dia melihat Devan mengelus puncak kepala Mayra.
Sumpah demi apapun dia akan memenggal kepala itu, lancang sekali kepala itu menerima uluran tangan dari laki laki yang hanya boleh menjadi miliknya.
"Banjingan sialan." desis Valen berjalan pergi dengan kesal.
•
•
•
•"Cuy!."
"Sialan lo ngagetin gue aja!." teriak Yuki kesal, Valen cengar cengir tolol. Mereka berempat memang sudah menjadi siswa langganan kantin setiap pagi, Valen menyerobot minuman milik Alara, meminumnya sampai tandas.
Panas. Panas. Panas.
Tubuhnya panas, kepalanya panas, apalagi hatinya seperti terbakar.
"Lo kebiasaan banget nyolong minuman gue tanpa permisi." protes Alara.
Manusia tak tau diri itu tidak menyaut sama sekali, kali ini dia menggigit gigit sedotan yang digunakannya untuk minum sampai sobek.
"Va?."
Adel melambai lambaikan tangannya di depan muka Valen, dia tidak berkedip sama sekali. Pikirannya masih melayang jauh."Ini anak kesambet pasti, semalem kan malem jum'at." lanjut Adel dengan wajah ngeri.
"Biarin aja, dia aja udah kaya setan. Mana ada setan yang mau nempelin dia." jawab Alara tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
F. A. M. O. U. S (TAMAT)
Teen Fiction"Sekolah disana juga?." "STM Bima Sakti." Dipertemukan kembali setelah lahir menjadi sosok yang berbeda, Valendra Callista Handoko dan Devano Ibrellian. Seperti apa kisah mereka? Apakah sama dengan kehidupan sebelumnya? Atau malah mengukir kisah bar...