🌹
"Pacar?
Riuh kelas seakan lenyap seketika, cinta lagi lagi membuat hatinya patah, dia sudah berharap terlalu banyak pada Devan, dan seharusnya kisah cintanya tidak berakhir cinta sepihak seperti ini.
"Jangan bercanda kamu Vano." Devan membuang nafas, dia tau Mayra menyimpan rasa padanya, namun akan sampai kapan Devan hanya memikirkan hati orang lain dan mekesampingkan hatinya sendiri.
"May, aku serius."
Iris coklatnya susah tenggelam di dalam lautan air mata, tidak sampai hitungan menit air mata Mayra sudah luruh membasahi pipi putihnya.
"Van,, kita."
Kerongkrongannya seakan tercekat, sulit mengatakan apa yang sudah ada di otaknya.
Valen tampaknya tidak memberi respon apapun, dia tidak mau memainkan drama di pagi pagi buta seperti ini, lagi pula suasana hatinya sekarang bagai di ladang bunga soba yang menenangkan.
"Lo sama cowok gue cuma temenan, please jangan drama deh May."
Kilatan emosi tiba tiba muncul setelah Valen mengingatkan posisinya di dalam hidup Devan, dan itu adalah fakta yang nyata, namun Mayra enggan menerima kenyataan bahwa Devan tidak mencintainya lebih dari seorang sahabat.
Plakk
Tubuh Valen terhuyung, dengan cepat Devan menangkap tubuh Valen, dia tidak percaya sekarang Mayra berubah menjadi sosok yang ringan tangan pada orang lain.
"May!."
"Sampe kapan lo bakal terus ngerebut kebahagiaan gue? Nggak cukup lo buat ayah benci sama gue!."
Maksudnya apa?
Devan mencoba mencerna kata kata Mayra, memangnya Valen tau siapa ayah Mayra? Semua semakin rumit bagi Devan.
"Kenapa lo nyalahin gue, di saat nyokap lo milih jadi perempuan murahan? Gue biarin Papa tetep tinggal di rumah biar kalian nggak jadi gelandangan! Lo seharusnya tau malu sama gue May! Bukan malah nyalahin gue! Dan seakan akan lo jadi manusia paling menderita di dunia."
Luapan emosi yang awalnya tidak akan di keluarkan terpaksa keluar untuk memperjelas siapa yang menyakiti siapa, dan siapa yang merebut siapa.
"Va,,,
Devan memanggil Valen lirih, dia meminta kejelasan atas tebakannya, kalau memang benar Mayra tidak hanya membohonginya tapi juga menipunya habis habisan selama ini.
"Gue nggak pernah nyakitin orang yang nggak punya salah sama gue, gue nggak pernah bikin orang lain menderita kecuali dia juga bikin gue menderita. Gue emang tipe orang yang lebih seneng bales dendam secara langsung daripada sok baik di depan tapi busuk di belakang, alesan gue nyakitin Mayra karna dia anak haram bokap gue. Anak yang seharusnya nggak pernah di lahirin di dunia."
Tubuh Mayra meluruh, dia terduduk di lantai sambil menangis sesegukan, dia tidak percaya jati dirinya di ungkap oleh Valen secara terang terangan di depan semua orang.
"Jadi maksud kamu,,,
Valen berdecih, melihat air mata Mayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
F. A. M. O. U. S (TAMAT)
Teen Fiction"Sekolah disana juga?." "STM Bima Sakti." Dipertemukan kembali setelah lahir menjadi sosok yang berbeda, Valendra Callista Handoko dan Devano Ibrellian. Seperti apa kisah mereka? Apakah sama dengan kehidupan sebelumnya? Atau malah mengukir kisah bar...