Selamat membaca
_ANANDA_🌼
Valen memiringkan kepalanya, seperti kejatuhan durian akhirnya dia bertemu lagi dengan pria tampan bernama Devan itu lagi.
Tidak salah lagi, itu memang Devan. Cowok ganteng yang sayangnya adalah salah satu murid STM Bima Sakti, sekolah yang sangat di jauhi oleh anak anak SMA Garuda.
Lagian, dia ngapain di pinggiran lapangan? Jangan jangan mereka mau tanding basket! Serius! STM Bima Sakti kan jelek jelek cowok basketnya.
Valen sibuk dengan pikirannya sendiri, Alara memandang tanpa minat.
"Ra! Ra! Ra! Cowok STM Bima Sakti kan jelek jelek, gue rasa Devan salah masuk sekolah."
Suara cempreng itu menggelegar, sampai sampai Devan pun yang berada di pinggiran lapangan ikut menoleh melihat siapa yang barusan menghina bujang bujang di sekolahnya.
"Va lo tu....
"Emang standar baiknya seseorang dilihat dari seberapa cantik dan tampannya dia?!."
Valen dan Alara menoleh secara bersamaan, melihat siapa yang sudah berani membantah ucapan Valen barusan.
Valen berjalan menuju pinggir lapangan, menghampiri Devan yang menatap Valen dengan tatapan penuh kekesalan.
"Lo ganteng jadi nggak usah ikut ikutan komen masalah orang jelek."
Kenapa sih mulut Valen tidak bisa di kontrol? Alara sangat ingin membanting tubuh mungil gadis di hadapannya itu, andai saja dia bukan petarung hebat mungkin Alara sudah berani melakukannya.
Valen itu gadis multitalenta, bisa menari, bisa bernyanyi, bahkan bisa membanting siapapun yang ingin macam macam dengannya.
"Jadi, patokan yang selevel sama kamu itu harus ganteng sama kaya? Iya?."
Sumpah demi apapun Valen sangat ingin mengecup bibir dusta milik Devan.
"Lo bisa ngomong gini karena apa sih Van? Gue juga ngomong sesuai fakta kok, emang ada anak Bima Sakti yang lebih ganteng dari lo? Kalo ada bilang sama gue."
Devan mengulas senyum culas, gadis di depannya ini memang terlalu spontan dan jujur dalam biacara, sedikit berbohong mengenai dirinya tampan, batin Devan.
"Udah, gausah di terusin."
Lerai Alara malas berada di posisi dimana semua perhatian mengarah pada mereka, banyak bisik bisik dari adik kelas, bahkan mereka sudah berkumpul di tepian koridor untuk melihat apa yang terjadi.
"Lo ngapain kesini?."
Tanya Valen kepo.
"Emangnya ini sekolah punya kamu, kok pakek nanya nanya."
Ingin sekali Valen memaki andai saja Devan memiliki wajah jelek.
Tapi sayangnya Valen malah tertawa lantang, tebakan Devan terlalu benar mengenai sekolah ini miliknya, atau lebih tepatnya milik sang Mama yang akan berakhir padanya juga.
"Gue sekolah di sini, ini area gue bebas dong kalo gue mau nanyain orang asing yang masuk ke sekolah gue."
Tepat sasaran, Devan hanya menunjukkan senyuman tampannya. Merasa sudah kalah telak, dan bersikap tidak sopan pada tuan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
F. A. M. O. U. S (TAMAT)
Teen Fiction"Sekolah disana juga?." "STM Bima Sakti." Dipertemukan kembali setelah lahir menjadi sosok yang berbeda, Valendra Callista Handoko dan Devano Ibrellian. Seperti apa kisah mereka? Apakah sama dengan kehidupan sebelumnya? Atau malah mengukir kisah bar...