1.Posessive

10.4K 282 1
                                    

😢😢😢

Bintang berlari sekuat tenaga ia berharap agar cepat sampai rumah agar tidak bertemu dua sosok pria tampan yang selalu mengejar nya kemana pun. Bintang terhenti dan berjongkok dengan tangan menumpu pada lutut

"hah... Hah..hah.." nafas Bintang engos-engosan

Bintang menoleh ke belakang dirasa cukup aman Bintang pun menghembuskan nafas nya lega. Ia pun berdiri kembali dan menyeka keringat yang bercucuran di dahi dengan tangan nya

"huh... Akhir nya aku bebas" gumam nya

Bintang pun kembali berjalan dengan santai menuju halte untuk pulang ke rumah nya. Baru saja ia melangkah ia merasa tangan nya di cekal seseorang

"Mau kabur dari ku hah?" tanya seseorang seraya mencekal tangan Bintang dari belakang

Bintang mematung seketika, keringat dingin sudah membasahi dahi nya kini diri nya tidak mampu untuk menengok ke belakang. Melihat Bintang yang diam saja membuat seseorang itu berdecak kesal "Hey.. Aku bicara dengan mu, tidak sopan sekali kau" kesal Agra karna merasa di kacangi oleh Bintang

Ya! Seseorang itu adalah Agra, Agra Bagaskara yang selama ini selalu mengejar dan menghantui kehidupan Bintang. Pria itu terlalu terobsesi dengan nya hingga melakukan berbagai cara agar bisa mendapatkan Bintang mau baik atau pun kasar sehingga itu membuat Bintang risih dan tidak nyaman jika bersama Agra

"Hey! Kau bisu atau tuli? Atau dua - dua nya?" Agra kesal dan langsung menarik tangan Bintang hingga membuat gadis itu membentur dada bidang milik Agra

Bintang meringis kesakitan "Agra.. Kumohon jangan lah bersifat seperti ini, kau membuat ku risih" dengan takut - takut Bintang mengatakan nya kini kepala nya tertunduk tak kuat melihat kilat mata Agra yang menyorotkan ketidak sukaan atas ucapan nya

"Apa! Kau bilang risih? Hey, kau ini memang siapa hah! Berani sekali mengatakan itu padaku" hardik Agra dengan emosi yang berkobar

Sungguh ini yang Bintang takutkan sedari tadi akhir nya kejadian juga. Bintang hanya bisa memejamkan matanya seraya menundukkan kepala nya

Agra mencekal lengan Bintang kuat hingga membuat gadis itu meringis kesakitan "le..le.. paskan aku" cicit nya

Agra seakan menulikan pendengaran nya kinu ia langsung menarik tangan Bintang dan menyeret nya menuju mobil nya. Lima langkah lagi menuju mobil tiba - tiba ada yang menarik tangan Bintang hingga membuat cekalan Agra melepas

Bintang yang merasa di tarik oleh seseorang pun hanya diam dan ia di sembunyikan di bakik punggung pria tampan tak lain adalah Alga

Agra merasa tidak suka, lagi - lagi Alga mengacaukan aksi nya..
Kini ia tidak mau mengalah pada Alga, cukup sudah ia mengalah perihal keluarga, biarkan kini ia egois dalam percintaan nya

"lepaskan dia!" tutur Agra

"untuk apa aku melepaskan gadis ini, jika nanti nya kau akan membawa nya kembali" elak Alga

"Sialan" umpat Agra lalu pergi

Sedang kan Alga langsung menghampiri Bintang yang sedang ketakutan, Alga merangkul bahu Bintang membuat gadis itu menjauh Alga tahu pasti gadis itu risih dengan kelancangan nya

"Maaf kan aku jika aku lancang, aku hanya ingin mengajak mu pulang bersama ku" tutur Alga

Bintang menggeleng "tidak, terimakasih aku bisa sendiri" tolak nya lalu melenggang pergi

"Hey, apakah kau tidak takut jika Agra kembali dan membawa mu?" ucapan Alga sukses membuat langkah Bintang terhenti

Alga yang melihat Bintang terdiam pun tersenyum lalu menghampiri gadis itu "Ayo aku antar" ajak nya seraya memegang tangan Bintang

Bintang terdiam, Alga yang melihat itu pun menghampiri nya kembali "jangan takut, aku tidak akan menyakiti mu" ucap nya lembut

Kini Agra baru saja sampai di rumah megah nya malam ini niat nya ia akan tidur di rumah ini namun ia urungkan dikala melihat pria paruh baya yang sudah berdiri tegap di hadapan nya

Pria paruh baya itu menatap tajam Agra begitu pun Agra yang menatap tajam pada pria paruh baya itu

"Apa mau mu Tuan Radjasa" tanya Agra dingin

yang di panggil Tuan Radjasa itu berdecih "Hey, menurutku aku yang pantas menanyakan itu padamu" tantang Radjasa

Agra masih menatap Tuan Radjasa itu dingin "Menurutku kau sangat lah buang - buang waktu Tuan Radjasa"

Radjasa menatap putra bungsu nya ini dari atas samapi bawah "aku ingin kau memanggil ku dengan sebutan Papah seperti Alga kakak mu" perintah Radjasa

"jangan mimpi!"

"Apa maksud mu" Radjasa merasa terpancing

"Aku tidak sudi memanggil mu Papah" Agra

"Hey dasar anak durhaka!" emosi Radjasa

"aku lebih baik di cap sebagai anak durhaka dari pada memanggil Papah pada bajingan seperti mu" kecam Agra

Ucapan Agra sukses membuat emosi Radjasa memuncak, tak segan - segan Radjasa menampar pipi Agra sehingga sudut bibir Agra mengeluarkan darah

Agra berdecih "Dasar bajingan tidak tahu diri!" ucap nya lalu melenggang pergi

"Hey.. Kau anak durhaka aku tak sudi jika kau menginjak kan kaki mu di rumah ku!" teriak Radjasa namun tak di gubris oleh Agra

Baru saja melangkah kan kaki nya menuju pintu utama, tiba - tiba Alga datang. Alga menghampiri Agra yang sedang berdiri di ambang pintu utama "Sejak kapan kau pulang?" tanya Alga

Agra menoleh tajam "itu tidak penting!" ucap nya lalu melenggang pergi

Alga sebenar nya melihat sudut bibir Agra yang mengeluarkan darah, Alga tidak menanyakan itu pada Agra karna ia sudah tau jawaban nya siapa lagi kalau bukan ulah Papah nya

Agra mengemudikan mobil nya dengan kecepatan di atas rata - rata, hati nya kini sedang hancur berkeping - keping fikiran nya sedang di hantui dengan kejadian masa lalu kejadian dimana yang membuat Agra sangat membenci Papah nya, oh bukan bahkan bajingan seperti Radjasa tidak pantas di sebut dengan sebutan Papah

Agra menancap pedal gas nya ia tahu akan kemana ia sekarang, tak lama mobil nya berhenti di depan rumah mewah yang seperti nya tak berpenghuni

Agra segera turun dari mobil nya, dan menaiki pohon mangga yang ada di samping kamar seseorang, sesampai nya di atas ia pun langsung menyebrang agar bisa mendarat di balkon kamar seseorang

Setelah itu Agra segera mengetuk - ketuk pintu kaca balkon kamar itu tak lama pintu kaca itu terbuka menampilkan seorang gadis cantik

Grepp

Agra langsung memeluk gadis itu dan membenamkaan wajah nya di ceruk leher gadis itu

😢😢😢

Sorry for typo 🙏


PosessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang