22.Posessive

1.8K 67 3
                                    

😢😢😢

"Jangan berfikiran seperti itu lagi, dan jangan memberiku dua pilihan, di antara kau dengan Bulan. Ingat kau adalah kekasih ku dan Bulan adalah sahabat ku, kalian punya posisi masing-masing di hidup ku" ucap Agra yang sedang memberes kan barang-barang nya, karna hari ini Agra sudah di perbolehkan untuk pulang

"Tapi, dia-"

"Apa?" potong Agra cepat "Kau takut jika aku berpaling darimu?" Lanjutnya

"Tidak, aku hanya-"

"Hanya apa? Hanya berusaha memisahkan ku dengan sahabatku?" Agra maju selangkah mendekati Bintang "Lebih baik kau tidak usah mengatur hidupku, dan kau tidak usah melarang ku untuk berteman dengan siapapun"

"Tapi kau melarang ku berteman dengan Alga"

"Jika kau dan Alga sudah jelas lain. Karna Alga mencintai mu, kau mana tau itu" tukas Agra

"Bulan juga mencintai mu, kau mana tau itu" ucap Bintang membalikan

Agra menghembus kan nafasnya lelah "Jangan pernah kau berkata seperti itu lagi. Bulan adalah sahabat ku, kau sering sekali salah paham dengan nya. Dia perhatian padaku hanya sebatas sahabat saja tidak lebih, dan kau harus bisa membedakan itu" ucap Agra

"Alga juga sahabat ku, kau juga sering sekali salah paham dengan nya. Dia selalu melindungi ku dari mu, dia selalu ada untuk ku. Dan itu semua hanya sebatas sahabat. Dan kau pun harus bisa membedakan itu" ucap Bintang membalikan ucapan Agra

"Mengapa kau pintar sekali membalikan ucapan ku? Aku tidak mau tau, kau tidak boleh bertemu dengan Alga sialan itu. Atau kau tau akibat nya"

"Mengapa kau egois sekali, kau melarangku bertemu dengan nya, dan kau sendiri tidak mau di larang-larang. Apa kau waras?" protes Bintang

Agra mencekam lengan gadis itu kuat "Jangan membuat ku marah dengan kau membela pria itu di hadapan ku. Dan jangan membangkang, aku tidak suka!" bentak Agra

Bintang hanya diam, masih sakit seperti ini saja Agra terlihat menyeramkan. Bintang merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya ia mencintai pria iblis macam Agra

"Mengapa diam? Kau mengerti?" tanya Agra

Bintang mengangguk pelan, namun tidak dengan hatinya. Mengapa Agra tak pernah bisa  mengerti perasaan nya. Apakah perasaan seorang pria dan wanita itu berbeda? Huh, Agra memang tidak peka, Bintang hanya ingin Agra menjauhi Bulan, karna Bintang takut, Bulan akan merebut Agra darinya

Melihat itu Agra melepas cekaman nya dan menepuk pelan pucuk kepala Bintang "Aku senang jika kau penurut, terus lah seperti ini"

Memang nya aku boneka mu?

—————

"Hey"

Bulan mendengus ketika Alga tidak menengok ke arahnya sama sekali, padahal kan Bulan sedang memanggil pria itu. Bohong jika Alga tidak mendengar, pasal nya pria itu sedang melintas di depan nya. Dengan kesal Bulan pun menarik tangan Alga, dan itu sukses membuat pria itu menoleh. Namun dengan kasarnya Alga menepis tangan Bulan

"Kasar sekali dirimu" ucap Bulan yang tak dihiraukan oleh Alga

"Apa kau melihat Agra? Dia tidak masuk hari ini, kemana dia?" tanya Bulan

Salah besar jika Bulan menanyakan Agra padanya. Alga sangat kesal ketika Bulan menanyakan Agra padanya. Sehebat apa pria itu sampai-sampai semua orang yang ia sayangi lebih memilih pria itu

"Mana ku tau" jawab Alga cuek

"Hey, kau kan Kakak nya mana mungkin kau tidak tahu"

Alga menatap tajam Bulan "Jangan pernah kau katakan itu lagi di hadapan ku" ujar nya tajam

PosessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang