21.Posessive

1.9K 73 3
                                    


😢😢😢

"Aku tidak mau putus" kecam Agra

Bintang tersentak ketika Agra memegang pipinya, pria itu menatap nya sendu. Tatapan yang selama ini tersembunyi di balik tatapan tajam nya. Jujur Bintang pun baru melihat Agra seteduh ini, rasanya pria itu semakin tampan jika seperti ini

"Bisakah kau dengar kan penjelasan ku dulu?" tanya Agra

Bintang masih diam, gadis itu masih menatap lekat mata teduh yang Agra keluarkan. Mata teduh itu mampu membuat nya tenang dan nyaman

Agra menarik Bintang agar lebih dekat dengan nya, setelah itu Agra pun mulai memfokuskan dirinya menatap wajah gadis itu lekat

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk melecehkan mu. Aku terbawa emosi, asal kau tahu Bintang, aku sangat mencintaimu aku takut kehilangan mu" ujar Agra

"Dengan melecehkan ku?"

"aku tidak melecehkan mu, aku hanya terbawa emosi saja. Tolong mengerti lah, aku kesal melihat mu berdua dengan Alga. Kau dengan nya tertawa bersama, bahkan itu sangat membuatku mati perlahan karna menahan cemburu"

Mendengar itu Bintang menepis tangan Agra yang berada di pipinya "Memang nya mengapa jika aku dengan Alga. Kau tidak ada hak karna kau bukan siapa-siapa bagiku"

Agra mencekam lengan Bintang kuat "Bintang, jangan kau ucapkan itu lagi. Aku tidak menyukai nya! Aku mohon jauhilah Alga," kecam Agra

Dengan kasar Bintang menghempaskan lengan Agra "Hei, enak sekali kau melarangku sesukamu. Untuk apa kau ikut campur kehidupan ku, aku saja tidak pernah ikut campur kehidupan mu, bahkan kau berpacaran dengan Bulan saja aku tidak ikut campur!" protes Bintang

Agra terdiam, ia yakin 100% gadis di depan nya ini masih mencintainya. Tetapi mengapa Bintang bisa berbicara bahwa dirinya berpacaran dengan Bulan? Agra terdiam, apakah Bintang cemburu?

Jika di fikir-fikir memang belakangan ini Agra selalu bersama Bulan. Tapi apa karna itu Bintang marah padanya dan dekat dengan Alga? Sampai-sampai meminta nya putus

"Aku ingin bertanya satu hal padamu" ucap Agra

Bintang hanya diam, gadis itu mengalihkan pandangan nya ke arah lain asal tidak pada wajah tampan Agra.

"Apa kau sedang cemburu?" tanya Agra tepat sasaran

Sedang kan Bintang yang mendengar itu pun langsung menoleh dan menatap Agra. Ia menatap Agra dengan tatapan sangar nya

"Hey, Pede sekali dirimu itu. Untuk apa aku cemburu padamu, aku tidak menyukai mu lagi,  sudah aku akan perg-" baru saja Bintang hendak bangkit namun Agra langsung menarik tangan nya, mau tidak mau Bintang pun duduk seperti semula

"kau tidak pandai berbohong, apalagi denganku" ucap Agra santai

Bintang diam, bahkan gadis itu masih diam. Entah apa yang di fikirkan Bintang sekarang, yang terpenting Agra yakin bahwa gadis itu masih mencintainya

"Jujur saja, keluarkan apa yang kau pendam selama ini. dan tanyakan apa pun itu yang membuat mu tidak percaya padaku" ucap Agra mempersilahkan

"ingat satu hal, aku akan selalu mencintai mu sampai kapan pun kau tau? Tidak ada orang lain selain dirimu disini" ujar Agra seraya mengarah kan tangan gadis itu ke dada nya

Bintang merasakan detak jantung pria itu berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Bintang kira hanya dirinya saja yang merasakan itu jika dekat Agra, ternyata pfia itu pun sama

Tak mau terbuai dengan perlakuan Agra, Bintang pun segera menarik tangan nya kembali "Bulshit"

Agra mengangkat sebelah alis nya "mengapa kau bisa berbicara seperti itu?" tanya nya

"bisa, karna aku mempunyai mulut untuk berbicara" jawab Bintang asal

"Aku serius" ujar Agra

"Kau memang Bulshit, aku tahu bukan hanya aku yang ada di hatimu" ucap Binfang ngotot

"siapa memang?"

"Bulan" jawab Bintang

"Bulan?" beo Agra sedangkan Bintang hanya diam tak menanggapi

"Bulan adalah sahabat ku, bukan nya kau tahu itu?" Agra bertanya

Bintang melipat tangan nya di dada "Bulan memang sahabat mu, tapi apa kau tahu jika dia mempunyai perasaan lebih padamu"

"Perasaan lebih?" beo Agra

Bintang mendelik ke arah Agra "Ya seperti itu lah, kau pria yang tidak peka. Sampai-sampai tak merasa bahwa ada wanita yang mencintai mu dalam diam" ucap nya ketus

"Kau?"

Bintang mengerutkan dahinya bingung "Maksud mu?" tanya nya tak mengerti

"Kau yang mencinta ku dalam diam. Aku tahu, bisa kah kau tidak usah berpura -pura bahwa kau sudah tidak mencintai ku lagi? Aku tahu itu sangat menyakitkan" ujar Agra

"Berhenti lah cemburu padaku, tarik kata-kata putusmu. Aku ingin kita seperti dulu. Kau sudah tahu seperti apa diriku, maka dari itu kau harus mengerti diriku, jika aku tidak suka melihat kau dekat-dekat dengan pria lain, termasuk Papah mu sendiri"

Mendengar itu Bintang pun langsung memukul pelan dada Agra "Hei, kau egois sekali. Mana bisa seperti itu" protes nya

Agra terkekeh ringan "aku hanya bercanda, tapi serius"

Bintang menautkan alisnya, demi apa pun Agra sangat tidak jelas sekali. Apakah pria itu mengalami geger otak, hingga otak nya wdikit geser semakin tidak jelas dan ngaur.

Agra langsung menarik kepala Bintang agar bersandar di dadanya. Sedangkan Bintang yang tidak siap pun hanya mengerucut kan bibirnya. Ia hanya diam ketika Agra mengelus rambut nya

"Tolong beri aku kesempatan kedua, aku berjanji akan membahagiakan mu dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama" ucap Agra

"jangan menjanjikan sesuatu jika kau tidak bisa menepati"

Gerakan tangan Agra yang sedang mengeluz rambut Bintabg terhenti "Aku sedang tidak omong kosong"

"Apa jaminan nya?" tanya Bintang tanpa merubah posisi nya

"Jika aku melanggar janjiku, kau boleh lakukan apa saja padaku, aku akan menerima apapun keputusan mu itu"

Tak ada jawaban dari Bintang, Agra hanya diam ia berfikir mungkin gadis itu sedabg memikirkan kan nya. Agra sendiri pun sibuk dengan fikiran nya

Sepuluh menit menunggu, Bintang tak kunjung memberi jawaban iya atau tidak. Hal itu membuat Agra bosan, ketika ia akan menanyakan lagi tiba-tiba Bintang memeluk nya.

Agra tersentak lalu menatap wajah Bintang, pantas saja sedari tadi diam ternyata gadis itu tertidur di pelukan nya. Sudut bibir Agra tertarik ke atas ketika Bintang memeluk dirinya di tengah tidur nya

Sebenar nya tangan kanan Agra sedikit pegal karna di pakai untuk sandaran Bintang yang tengah tertidur. Namun ia tahan, ia tak tega untuk membangunkan gadis itu. Maka dari itu ia berniat untuk menunggu Bintang sampa bangun

Namun, bosan menunggu Bintang yang nyenyak. Tak sadar Agra pun ikut tertidur dengan posisi yang masih duduk di sofa. Mereka pun terlelap bersama

😢😢😢

Sorry for typo 🙏
.

PosessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang