Prolog

7.5K 224 31
                                    

       Gadis berambut coklat muda yang sedang berada dibalik kemudi itu masih sibuk menghapus airmatanya yang dengan tak tau dirinya tetap jatuh. Mobil jazz yang ia kendarai terus saja melaju. Kemampuan mengemudi gadis itu sama sekali tak pernah ada kemajuan, ia bukan pengemudi yang baik. Titania Aurelie Nurhermansyah nama lengkap gadis cantik berkulit sawo matang itu.

     Gadis dua puluh tahun itu akhirnya memilih menepi di pinggir jalan yang ia anggap tidak begitu ramai. Masih pukul empat sore dan ia tak ingin terjebak kemacetan ibukota karena melewati jam pulang kerja. Tangisnya makin menjadi saat ia melihat pantulan dirinya di spion mobil. Betapa bodoh Aurel saat memutuskan untuk datang ke ulang tahun teman kuliahnya, Hana.

    Hana dan Aurel dulu sempat menjalin hubungan yang baik tapi hubungan persahabatan mereka hancur saat Hana menyebarkan cerita bohong tentang Aurel diseluruh kampus. Kesalah pahaman itu sudah terselesaikan satu tahun yang lalu tapi Aurel harus kembali menelan pil pahit saat mantan kekasihnya ada di acara ulang tahun Hana tadi dan mengaku sebagai tunangan Hana. Aurel tidak lagi mencintai Randy, bahkan mereka sudah putus satu tahun yang lalu. Tapi di acara tadi ia bisa mendengar bahwa Randy hanya memanfaatkannya saat mereka menjalin hubungan. Yang ia dengar Randy membuka bisnis restoran persis seperti milik orang tuanya. Randy hampir mencuri semua menu terbaru dari restaurant orang tua Aurel yang baru akan diluncurkan tahun ini.

    Kembali Aurel merutuki kebodohannya harusnya Aurel tahu maksut terselubung si jahat itu saat sering mengikutinya mengunjungi restaurant cabang milik keluarganya yang hampir tersebar diseluruh Indonesia. Harusnya Aurel mendengar perkataan Bundanya. Dari awal Bundanya berterus terang tak menyukai Randy yang terus menempel pada Aurel. Tapi Aurel mengabaikan peringatan bundanya itu.

     Aurel merogoh tas yang ada di sebelah kursi kemudi saat mendengar ponselnya berbunyi. Telepon dari bundanya. Tangis Aurel kembali pecah ia merasa bersalah pada Bunda Asyanti, wanita yang telah membesarkannya selama sepuluh tahun. Bunda sambung yang telah melebihi ibu kandungnya sendiri. Ia tak bisa menyembunyikan apapun pada bundanya, saat ia mengangkat telepon mesti ia telah selesai menangis Bundanya pasti akan mengetahui apa yang dirasakan Aurel. Ia ragu untuk mengangkat telepon. Kembali ponselnya berbunyi, Aurel hanya mengenggam ponselnya erat-erat hingga lima panggilan tak terjawab.

     Sebuah Chat masuk dan Aurel melihatnya.

"Dimana kak, perasaan Bunda nggak enak ni, kamu pulang aja gih."

      Belum sempat Aurel membalas sebuah chat kembali masuk.

"Dikirimi pesan bisa baca? Kok nggak bisa angkat telepon udah kirim sharelock biar Jiel jemput kamu."

     Aurel akhirnya tersenyum, ia mengusap habis air matanya. Benar, ia memiliki seorang ibu yang sangat luar biasa, jadi apa pedulinya saat ia tak punya teman baik lalu kekasih.

     Aurel mempunyai Ayah yang biarpun kelihatan menyebalkan dan cuek, Aurel tahu bahwa Ayahnya pria mengagumkan yang akan selalu ada di barisan paling depan untuk melindunginya.

     Lalu ada Jiel, adik yang bisa berperan sebagai kakak, ia bahkan tak pernah sadar bahwa ia adalah anak sulung dari empat bersaudara. Kakak dari Azriel, Arshy dan Arsya adik-adik kecilnya yang sangat menggemaskan.

    Bahkan Aurel punya seorang ibu yang luar biasa baik, ibu yang selalu ada untuknya.

"Halo bunda,"Aurel akhirnya memutuskan untuk menjawab panggilan ke sepuluh dari bundanya.

Sedikit dulu ini mau buka vote dulu kira-kira mau dibikin Fanfiction dengan alur kehidupan asli mereka atau cerita fiksi yukkk ... Commend ....

Jang Nara.

Teman tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang