AH_62

5.4K 234 207
                                    

"Pelakunya Nadine Bang,"kata Ammi Agus yang mengunjungi Atta di dalam kamarnya, saat pria itu sedang memeriksa beberapa dokumen yang diantar Devi kerumahnya pagi ini.

"Apa?,"tanya Atta.

"Pelaku penabrakan kak Loly itu Nadine hari ini polisi bakal menangkap Nadine di rumahnya dan setelah ini pasti bakal banyak berita yang beredar di media."

       Atta memijat kepalanya, bagaimana bisa Nadine melakukan sesuatu yang membahayakan Aurel. Atta memang menyadari tiga tahun yang lalu ia tertipu dengan wanita itu tapi ia tak menyangka, gadis yang pernah dekat dengannya itu melakukan hal yang mengerikan seperti ini.

"Bang,"suara Ammi mengejutkan lamunan Atta,"Abi juga menyuruh Bang Deden untuk menyelidiki ini, kayaknya kabarnya bentar lagi nyampek ke keluarga abang,"kata Ammi menyebutkan nama orang kepercayaan abinya.

     Belum sempat Atta menjawab saat ponselnya berbunyi, telepon dari Tariq,"ok Mi, Lo boleh keluar sekarang,"kata Atta.

"Iya bang,"kata Ammi dan keluar dari kamar Atta.

"Halo Lik."

"Halo bang, Lo tahu nggak kalau abi nyuruh bang Deden nyelidikin kecelakaan kak Loly?."

"Iya, Ammi barusan bilang,"Atta berusaha tenang. Abinya jarang sekali ikut campur dalam masalah putra putrinya yang telah dewasa. Atta menyadari bahwa ini merupakan masalah serius dan ia telah melakukan keteledoran, saat mengetahui pelaku penabrakan Aurel adalan Nadine, Umi dan Abinya pasti kecewa, Atta sudah diperingati oleh Uminya dulu saat menceritakan awal kedekatan hubungannya dengan Nadine.

     Dulu Atta sempat berjuang untuk mendapatkan restu orang tuanya tapi semakin hari Allah seolah menunjukan sifat asli Nadine yang membuat Atta tercengang dan terluka, hingga ia memutuskan hubungan mereka tiga tahun yang lalu. Ia menyesal karena tak mendengarkan kata-kata uminya sejak awal.

"Bang!!!."

      Suara Tariq membangunkan lamunan Atta, ia sudah melupakan masalalunya itu tapi ia terlalu terkejut saat Nadine lah yang mencelakai Aurel, ini tak pernah ada di fikiran Atta, karena ia selalu berbaik sangka dengan orang lain. Saat Nadine mengatakan kebohongan di media pun sejak kemaren, Atta masih berfikir positif dan tak menyangka Nadine ingin mencelakai Aurel. Tiba-tiba dadanya sesak, jadi memang ia lah penyebab hal buruk terjadi pada Aurel, padahal ia berkoar pada keluarga Aurel akan melindungi gadis itu. Apa yang harus ia katakan pada Pipi dan Bunda saat kebenaran ini terdengar oleh mereka.

"Bang, Lo denger gue nggak sih?."

"Iya Lik,"lagi, Atta mengabaikan adiknya yang masih berbicara di telepon itu.

"Hari ini gue janji pergi liat sepeda sama Jiel, tapi katanya dia nggak bisa pergi karena ada pertemuan keluarga, keknya mereka bahas kecelakaan kak Loly. Sepertinya mereka udah dengar soal pelaku penabrakan itu Nadine."

"Azriel ada bilang ke Lo?,"tanya Atta yang tahu tak mungkin Tariq tahu dari bang Deden, ia tahu sekali orang kepercayaan Abinya itu tak mungkin menceritakan hal yang ia dapat dari penyelidikannya selain untuk Abinya. Tariq mungkin dihubungi Uminya soal Abi yang mengirim bang Deden tapi selebihnya Uminya sendiri pasti juga belum tahu. Adiknya itu pasti mendengar dari Azriel.

"Ehmmm ..."

"Jiel yang bilang ke Lo?,"kata Atta mengulangi pertanyaannya.

"Iya bang."

"Dia ada bilang apa lagi?,"tanya Atta.

"Nggak ada Bang, gue cuma khawatir aja, nada bicara Azriel kek orang marah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang