AH_55

2.4K 197 109
                                    

Terimakasih untuk semua yang mendukung Author gace yang moodnya suka ngilang ngilang ini. Terharu banget saat banyak DM masuk di IG dan juga komen di part sebelumnya buat ngasih ide ke author terimakasih sayang-sayang aku, insyaallah bakal author buatin satu-satu. Part kali ini author dedikasikan buat BarangAzha yang udah DM di Ig dan selalu nulis komen panjang yang bikin author terharu,,,maaf bila nggak sesuai sama ekspetasinya ya Sayang.... maff buat typo juga dan juga maaf yang ngasih ide serupa ... Yang belum bisa author sebutin .. part selanjut bakal aku tag ya satu"tunggu ajahh terimaksih semua ..... Big hug luv luv

"Aku sama sekali nggak ngerti yang kayak gini,"kata Atta saat ia dan Aurel sudah sampai di sebuah resturan Jepang.

   Seusai keduanya menghadiri sebuah acara di televisi, Aurel mengajak Atta ke sebuah resturan Jepang untuk makan shabu-shabu kesukaan gadis itu. Atta dan Aurel duduk satu meja sementara tim Atta dan Aurel duduk tak jauh dari mereka.

"Aku beneran nggak tahu kita mau makan apa. Kamu kan yang ajak kesini, Sayang,"kata Atta mengamati dengan bosan rebusan kuah shabu-shabu yang ada di depannya.

"Kita perlu sesuatu yang anget biar badan kamu enakan seharian kita diruangan AC, dingin kan,"kata Aurel yang sibuk bertanya pada pelayan yang mengantarkan makanan mereka, ia juga sibuk menata makanan yang baru diantar, melayani dengan telaten untuk makanan Atta, mencicipi beberapa kali untum memastikan rasanya sebelum memberikannya pada tunangannya itu.

"Gimana? Enak kan?,"tanya Aurel saat Atta baru mencoba satu suap.

"Kenapa? Nggak enak?,"tanya Aurel lagi saat melihat ekspresi aneh Atta.

"Enak sih,"kata Atta dengan nada pelan, ia melihat sekitar dan merasa sepertinya ia berasa ditempat yang salah. Lidahnya benar-benar tak cocok dengan makanan Jepang. Memakai sumpit saja ia kesulitan.

"Kok gitu sih Sayang, tiap aku ajak makanan Jepang selalu bilang nggak enak, tu lihat anak-anak pada suka. Enak kan, bang Ale?,"teriak Aurel pada tim-tim Atta dan Aurel yang duduk tak jauh dari mereka.

"Enak kak mantapp!!,"seru Ale.

"Makasih ya kak Loly!!!!,"seru Wahyu dan Bowo.

"Lidah aku nggak cocok Sayang, lidah aku kan kampung banget, tapi aku makan kok, soalnya laper,"kata Atta.

    Aurel mencoba memesan kecap manis kesukaan Atta tanpa menaruh wijen atau bumbu lainnya yang Aurel tahu pria itu tak menyukainya.

"Aku masakin habis ini, tapi aku makan dulu ya Sayang,"kata Aurel yang akhirnya menyerah untuk menyuruh Atta makan, tunangannya itu terlihat tertekan.

"Ke rumah?,"tanya Atta.

"Iya kerumah kamu tapi aku makan dulu ya, laper,"kata Aurel.

"Siap Sayang,"wajah Atta berubah sumringah ia menaruh sumpitnya,"kamu makan aja, aku temenin."

     Aurel mendesah pasrah melihat wajah girang Atta dan meneruskan makannya.

      
                        *********

"Mega sini deh, coba rasain,"Aurel sedang di dapur Atta membuatkan ayam gule untuk Atta dibantu oleh Mega dan Kia.

"Enak banget kak,"seru Mega setelah selesai mencicipi masakan Aurel.

"Siapin nasinya aku anter buat Abang,"kata Aurel mematikan kompor dan melepas celemek yang ia pakai.

"Kakak nggak makan juga, tadi di restauran makannya dikit banget kan,"kata Kia yang khawatir pada Aurel karena gadis itu terkadang lupa makan. Kia tahu Aurel punya mag, dan Aurel selalu mengingatkan tentang makanan sehat ke Atta tapi bosnya itu melupakan makanan untuknya sendiri.

Teman tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang