AH_45

2.3K 170 110
                                    

Terharu banget ama dukungan dari pembaca TTC seantusias ini, apalagi untuk penulis pemula kek author .. masih banyak typo dan kesalahan sana-sini. Kalian penyemangatt bangett .. mungkin sedikit berlebihan reaksi author .. tapi beneran terharuuu bangett .. saat baru up dan langsung berjubel komennya .. kek mau nangiss ..  thanks semuahh ... Sayang kaliann bangettt ......

      Pandangan Rasya tak beralih dari Aurel sejak Sabrina melepas pelukan mereka. Wajah Aurel semakin tirus, gadis itu semakin cantik dengan dandanan natural, Aurel memakai celana jeans panjang dan kaus putih.
Rambut coklat panjangnya tergerai membuat Rasya tak bisa mengalihkan pandangannya dari Aurel.

"Apa kabar Rel,"Rasya mengulurkan tangannya pada Aurel.

"Baik,"jawab Aurel dan sadarkan Rasya untuk berhenti menatap Aurel karena senyuman manis gadis itu.

    Tapi hati Rasya mencelos saat melihat cincin indah bermata ungu melingkar di jari Aurel. Hampir seluruh masyarakat Indonesia mungkin tahu pemberian siapa cincin itu. Tepat di hari ulang tahun Aurel, Rasya mengetahui bahwa sahabatnya itu telah dilamar oleh Atta Halilintar, pria yang memang dekat dengan Aurel setahun terakhir.

    Banyak hal yang terjadi sejak ia memutuskan untuk sekolah di Inggris  empat tahun yang lalu, Rasya melewatkan banyak hal. Pertemuannya dengan Aurel setahun yang lalu pun tak merubah apapun karena sifat tak berani Rasya. Rasya menyadari perasaannya untuk Aurel, tapi pria itu terlalu takut untuk memulai komitmen, ia memantaskan diri berharap suatu saat Aurel bisa menerimanya saat mereka sudah sama-sama siap. Rasya melupakan satu hal, bahwa Aurel sudah merencanakan pernikahan muda untuk hidupnya, dan ia melewatkan itu. Ia datang kembali saat ia menyadari ia telah terlambat.

       Dada Rasya masih berdegup kencang saat melihat Aurel, dan Rasya memaki dirinya sendiri saat ia tak mempunyai keberanian sebesar Atta. Ia mencoba tak berharap pada Aurel lagi, mungkin memang hubungan mereka hanya sebatas sahabat. Tapi entah kenapa bertemu Aurel lagi disini membuat Rasya meragu. Bolehkah ia berharap lagi pada seseorang yang akan segera jadi milik orang lain? Bolehkah ia berusaha lagi sekarang?.

"Ayo Sya!! Kita makan makanan kesukaan Lo ama Loly hari ini,"kata Sabrina membangunkan lamunan Rasya.

"Ok Sushi!!,"Rasya dan Aurel berteriak bersamaan dan tertawa setelahnya.

"Kita masih teman yang kompak kan Sya!!,"kata Aurel.

"Iya teman yang kompak!!,"entah kenapa kalimat indah Aurel itu terdengar menyakitkan ditelinga Rasya.

              
                        ___________

       Sabrina dan Aurel terlebih dulu memasuki restauran Jepang langganan mereka itu sementara Rasya masih menelepon orang tuanya di luar. Keduanya mengedarkan pandangan ke penjuru restauran mencari tempat yang cocok untuk mereka duduk.

"Itu bukannya Atta,"kata Sabrina menunjuk dengan dagunya ke meja yang sedikit jauh dari mereka.

   Aurel melihatnya, Atta duduk berhadapan dengan Bianca yang juga duduk bersama asistennya, sementara Ale dan Eqy duduk sedikit menjauh dari keduanya.

"Dia ada kerjaan sama Bianca?,"tanya Sabrina saat Aurel tak kunjung menjawab.

       Sabrina memang lebih mengenal Bianca daripada Aurel, karena selama ini Sabrina lebih aktif dalam perkumpulan kalangan sosialita Jakarta berbeda dengan Aurel yang lebih nyaman bergaul dengan siapa saja.

"Kita samperin aja yuk,"kata Sabrina.

   Aurel menahan tangan Sabrina,"kita makan di tempat lain aja yuk."

Teman tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang