AH_8

3.5K 157 43
                                    

     Untuk mengobati galaunya Vlog yang malem ini nggak muncul tentang couple favorit kita Nara bakal upload dua part malam ini. Inget ya ini real cerita Author mungkin terinspirasi dari real life mereka, tapi bukan real story tentang mereka ya .. jangan lupa vote comment dan follow ya Gaess ... Enjoyy



                           *******

    Saat Aurel kembali masuk Atta sedang duduk menyendiri, tidak bersama timnya yang sedang sibuk makan dimeja yang sedikit jauh dari Atta.

"Kamu nggak makan?,"tanya Aurel yang hanya melihat gelas berisi minuman jeruk didepan pria itu.

"Males,"jawab Atta singkat, ia tak bisa menyembunyikan perasaan kesalnya tapi ia juga tak bisa terlalu menanyai Aurel tentang pria yang baru di temuinya. Bukan Atta sekali.

"Aku ambilin ya,"kata Aurel hendak menuju tempat makan saat Atta tiba-tiba berdiri.

"Gue tunggu di mobil,"tanpa menyapa Aurel ia berteriak pada timnya yang juga tak kalah terkejut saat Atta berteriak dan berjalan keluar.

"Ta kemana?,"tanya Aurel.

"Aku capek, mau istirahat,"kata Atta ia bahkan tak menanggapi Aurel yang sempat mengejarnya keluar.

    Pandangan Atta jatuh pada rangkaian bunga yang dikirim untuk ulang tahun Aurel saat keluar dari Hall itu dan melihat sebuah bunga besar dengan nama "Steve" sebagai si pengirim. Ia tiba-tiba berbalik dan menatap Aurel kesal. Aurel yang memang mengikuti pria itu juga balas memandang Atta tak mengerti.

"Pantesan lebih lama ngobrol sama dia daripada aku bunganya gede segitu aku boro-boro ngasih bunga,"kata Atta.

"Siapa?,"Aurel mengikuti arah pandang Atta dan mengerti bila Atta kesal ia ngobrol dengan Steve tadi.

"Dia cuma dateng doang, aku udah nggak ada hubungan apa-apa sama dia,"kata Aurel.

"Aku nggak suka kamu ngobrol sama dia, aku bela-belain pulang dari bandara langsung kesini,"kata Atta ia berusaha tak melihat mata Aurel karena ia akan luluh lagi bila melihat mata gadis didepannya ini.

      Kalimat Atta pun meluncur begitu saja dari mulutnya, bukan dia sekali. Ia yang biasanya slengekan dan cuek kenapa tiba-tiba jadi baper begini.

"Aku minta maaf aku harusnya bilang kamu dulu waktu mau ngobrol ke dia,"kata Aurel ia memegang lengan Atta.

"Bukan hak aku juga untuk marah, kita temen aja kan,"kata Atta.

     Aurel tiba-tiba menghentakan pegangannya,"kalau nggak suka bilang aja, yang minta kita cuma temenan ya juga kamu. Tau ah aku males bicara sama kamu."

        Sekarang giliran Atta yang menahan lengan Aurel yang hendak kembali masuk meninggalkannya.

"Sayang,,,,"

    Aurel mematung, apa ia tak salah dengar Atta memanggilnya Sayang?

"Aku bilang kita saling mengenal, nggak ada cara pacaran di keluarga aku, dan aku harap selama kedekatan kita kamu nggak deket dengan pria lain."

"Maksut kamu???,"tanya Aurel yang mendadak jadi lemot.

"Kalau aku bilang aku sayang sama kamu sekarang kamu percaya?,"tanya Atta.

"Aku,,,,"lagi, Aurel merasa bodoh karena tak mampu hanya sedikit menjawab perkataan Atta.

"Aku nggak suka kamu deket pria lain, aku pisah sehari sama kamu aja berasa sebulan, aku selalu berdoa untuk kedekatan kita memberi waktu untuk kita saling mengenal. Aku juga maunya kamu berusaha bareng aku, ikhtiar bersama,"kata Atta.

Teman tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang