AH_43

2.2K 159 80
                                    

   Tidak ada hubungan yang mulus tanpa rintangan begitupun dengan Aurel dan Atta, tapi selama ini mereka bisa menghadapi semua. Cueknya Atta tak pernah benar-benar membuat Aurel ingin meninggalkan pria itu. Ataupun sikap ngambek Aurel juga tak membuat Atta ingin berpisah, tapi keduanya harus mengetahui, masalah yang datang bisa saja menjadi menguatkan atau membuat berakhirnya hubungan mereka. Cinta, mari kita lihat kekuatan yang mempertemukan mereka dari awal itu.

       Malam ini Aurel ingin mengunjungi kantor Atta setelah ia selesai melakukan promo lagunya di salah satu televisi swasta. Saat ia datang di lantai dua tempat studio Atta berada pria itu sedang melakukan syuting podcast dengan salah satu pengusaha yang datang bersama putrinya. Aurel mengenal Bianca, gadis putih anak dari pengusaha ternama di Indonesia Pak Susanto itu. Aurel mengenal Bianca karena keduanya pernah menghadiri acara ulang tahun seorang teman yang ternyata juga kenalan dari Bianca.

"Bowo, syutingnya masih lama?,"tanya Aurel pada Bowo yang tak jauh dari pintu masuk, Atta belum menyadari kedatangannya karena masih melakukan syuting, Aurel juga sengaja tak mengatakan ia mampir.

"Udah mau selesai keknya kak, baru dateng?,"tanya Bowo.

"Iya."

"Kamu mampir?,"Devi yang melihat kedatangan Aurel segera mendekati gadis itu.

"Iya, tumben lu belum pulang Dep?,"tanya Aurel yang mengambil tempat duduk di dekat pintu masuk sedikit jauh dari meja podcast Atta.

"Disuruh Ammi nemenin stok barang tadi, naik buat liat podcast abang dulu,"jawab Devi.

    Aurel mengangguk, dan mengamati studio Atta yang memang ramai, semua kru Atta ada disitu. Tepat di depan meja podcast juga duduk Bianca bersama seorang wanita yang sepertinya adalah asisten gadis itu. Entah kenapa Aurel sedikit terganggu saat pandangan Bianca tak pernah lepas dari Atta, Aurel membuang perasaan curiganya. Seperti yang dikatakan bundanya ia tidak boleh berprasangka buruk pada orang lain.

    Podcast baru saja berakhir saat Aurel melihat Bianca maju dan mengajak Atta bersalaman dan cipika cipiki. Aurel sedikit terhenyak tapi ia mencoba tenang.

"Abang udah kenal Bianca ya Dev?,"tanya Aurel yang melihat Devi juga terkejut dengan apa yang ia lihat karena tidak biasanya Atta melakukan hal.itu dengan tamu bahkan teman wanita yang sudah dikenalnya.

"Kayaknya baru pertama deh,"kata Devi.

   Dan Aurel cukup bisa mendengar jelas obrolan mereka yang cukup membuatnya terganggu.

"Ini anak saya Bianca, Ta,"kata Pak Susanto saat mereka selesai melakukan syuting.

"Oh iya Pak,"Atta masih belum bisa menguasai keterkejutannya saat Bianca tiba-tiba mengajaknya cipika cipiki. Padahal ia sama sekali belum pernah bertemu dengan gadis itu.

"Aku permah ketemu Atta lo Pi, waktu aku party di ,,,"kata Bianca menyebutkan nama salah satu club besar di Jakarta.

"Sebelum pandemi saya memang sering ngisi acara disitu,"kata Atta.

"Wah bagus kalian udah saling kenal, Om ngarepnya Bianca dapet calon itu kaya Atta, nakal boleh bebas boleh tapi pekerja keras, "kata pak Susanto.

    Atta hanya bisa tersenyum kecil, terlalu terkejut dengan perkataan pak Susanto, pria itu terlalu lugas menyampaikan sesuatu.

"Boleh dong Pi, kayaknya Atta juga termasuk kriteria Bianca,"kata Bianca.

"Bianca nggak tahu Atta udah punya pacar, jadi obrolan hangat lo hubungan Atta sama Aurel akhir-akhir ini,"kata Desi, asisten Bianca.

"Aurel siapa?,"tanya Bianca, terlihat sekali ia menatap tak suka pada Asistennya.

"Oh ,, anaknya Anang ya?,"kata pak Susanto.

Teman tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang