AH_35

3.4K 147 44
                                    

       Berulang kali Atta membaca beberapa DM yang masuk ke instagramnya hari ini, sebagian dari mereka memberitahukan tentang Aurel paska keadaan memanas setelah Aurel mengomentari postingan ibu kandungnya, berisi ajakan untuk VC. Aurel terpaksa melakukan itu karena WA yang ia kirimkan tak mendapat jawaban dari Miminya dan entah karena apa suami sang ibu malah menyindir Aurel di IG dan membuat suasana tambah memanas. Karena tersinggung dengan kata-kata dari suami ibu kandungnya yang membuat story seolah menyudutkan kakaknya, Azriel membuat postingan panjang lebar, mengatakan tentang kesulitan mereka menghubungi ibu mereka. Atta tak ingin ikut campur dalam masalah ini tapi tangisan Aurel semalam sudah membuat dada Atta ikut sakit pula. Hampir satu jam ia mendengarkan gadis itu menangis dan bercerita dengan terbata-bata. Azriel pun sempat mendatangi seorang psikiater untuk membuat ia dan kakaknya tenang atas saran dari Bunda Ashanty.

       Atta sebenarnya ingin bersikap bijak, ia ingin bersikap netral tanpa membela salah satu pihak. Ia harus berhati-hati karena Aurel lahir dan dibesarkan oleh orang tua hebat yang kehidupannya sudah menjadi konsumsi publik bahkan sebelum Aurel lahir. Ia juga berfikir bila ia hendak menikahi Aurel maka ibu yang melahirkan gadis itu juga akan menjadi mertuanya. Tapi entah mengapa hatinya tak melakukan apa yang diperintahkan oleh otaknya. Ia begitu lega saat semua orang memberikan pembelaan untuk Aurel dan Azriel. Ia juga terluka saat mengetahui Aurel yang menangis dan tertekan.

      Dalam pandangan Atta pun, ia tak pernah merasa apa yang dilakukan Aurel dan Azriel adalah kesalahan. Ia juga melihat sendiri bagaimana Pipi Anang dan bunda Ashanty mendidik mereka, jadi tidak layak bila ada seseorang menyalahkan cara didik kedua orang tua itu. Berkali-kali bunda Ashanty bahkan mengatakan ia merasa bersyukur memiliki Aurel dan Azriel anak-anak yang penurut, Atta tak ingin berburuk sangka tapi bukanlah hal yang benar saat kamu memaki orang-orang yang hanya buruk di matamu dan baik dimata semua orang.

       Karena yang Atta pelajari selama ini adalah bila ia mengeluarkan opini lalu hampir sembilan puluh persen orang menyanggahnya berarti ada masalah dengan opininya, dan ia harus berbesar hati untuk menyadari kesalahan itu dan meminta maaf, itu yang diajarkan kedua orang tuanya.

    Aurel juga mengatakan pada Atta bahwa ia merasa beruntung saat semua orang memberikan pembelaan tanpa harus Aurel sendiri yang melakukannya. Bahkan banyak orang yang memberikan mereka dukungan dan bentuk kasih sayang bahkan dari orang-orang yang belum ia kenal, Aurel sangat berterimakasih dengan itu.

   Sama dengan Atta yang khawatir, bunda dan Pipi pun akhirnya memutuskan memboyong semua penghuni rumah untuk liburan ke Bandung. Dan sekali lagi seperti yang sudah-sudah saat mereka berjauhan, perasaan khawatir Atta bercampur dengan rindu pada Aurel yang menyesakkan dadanya karena mereka harus berjauhan

"Tis,"panggil Atta pada Tisna, OB dirumahnya yang sekarang sedang membersihkan taman yang tak jauh dari tempat duduk Atta.

"Iya Bang."

"Lo tahu tempat ini nggak,"Atta menunjukan gambar yang baru dikirimkan oleh Azriel, Villa yang jadi tempat keluarga Hermansyah menginap.

"Iya bang daerah Bandung itu,"kata Tisna.

"Deket nggak sama rumah Lo?."tanya Atta.

"Dua puluh menitan lah Bang,"kata Tisna.

     Atta tersenyum lebar, tiba-tiba muncul ide di kepalanya,"Lo mau nggak gue anter pulang."

"Hah?,"Tisna keheranan, karena beberapa hari yang lalu ia mengajukan cuti untuk pulang tapi Atta bersikeras tak mengijinkannya dan menyuruh Tisna pulang kampung di akhir tahun setelah acara ulang tahunnya.

"Mau Nggak?."

"Maksut Bang Atta gimana?,"tanya pria asli Bandung yang baru bekerja untuk Atta selama delapan bulan itu.

Teman tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang