AH_53

2.7K 192 106
                                    

Part kali ini sesuai request dipenuhin dengan kebucinan yang HQQ para reader siapin tisu kalau-kalau ada yang gumoh sama part karangan author kali ini. Agak jijay sih .. ya Allah ..maafkan kalau feel nya kurang dapet ... Cekidot ...



     Saat Aurel memasuki kamar rawat Atta, tunangannya itu sudah beranjak dari ranjang. Infus dan balutan di kepala Atta sudah dilepas. Ada Devi dan Panji yang menemani Atta siang ini.

"Kamu kesini?, Kan aku suruh istirahat aja, sorean aku pulang kita bisa ketemu di rumah,"kata Atta menyambut Aurel dan menarik Aurel untuk duduk di sofa yang ada di ruang rawatnya itu.

"Aku bawain makanan buat kalian, ayo Dep, Panji makan dulu,"Aurel membantu Kia mengeluarkan makanan yang sudah ia siapkan tadi.

"Aku kan bilang udah mau pulang kamu istirahat aja,"Atta mengulangi kalimatnya karena merasa belum mendapat perhatian dari Aurel tadi.

"Nggak papa kok, kan aku kesini mau nemenin kamu, biar kamu nggak bandel trus cepet sembuh,"kata Aurel yang kali ini mengambilkan makanan untuk Atta,

     Atta tersenyum mendengar jawaban Aurel, awalnya ia mengira Aurel akan mengomelinya dan ia akan berpura-pura kesal, tapi saat Aurel malah berkata manis, wajahnya memerah karena bahagia dan tak bisa berkata apa-apa.

    Duduk di sofa dan Aurel dengan sigap menyuapi Atta yang sedang mengambil laptopnya untuk memeriksa kerjaannya.

"Udah mulai kerja hari ini?,"tanya Aurel.

Atta mengangguk dengan mulut yang masih penuh nasi,"badan aku malah pegel semua kalau nggak gerak."

    Aurel hendak marah tapi ia urungkan saat melihat Atta makan dengan lahap dan berkonsentrasi dengan laptopnya ia menghela nafas dan merapikan rambut Atta,"kepalanya masih sakit?,"tanya Aurel.

    Atta menerima suapan lagi menggeleng sambil tersenyum yang membuat Aurel ikut tersenyum juga.

"Kamu manja banget sih my baby bubu."

   Lagi-lagi Atta hanya menjawab dengan senyum lalu mengelus rambut panjang Aurel. Mereka selalu seperti ini, melakukan hal-hal kecil yang tak mereka sadari membuat orang disekitar mereka sesak nafas.

"Mulai deh mulai,,, gue jomblo ya ngomong-ngomong, makan semur ayam berasa makan krupuk kulit serett banget,"kata Devi yang mewakili perasaan Kia dan Panji yang juga ada di ruangan itu.

"Minum dulu Dep, gue bawain tu kopi kesukaan Lo, biar kagak meratapi jiwa jomblo Lo,"kata Aurel jail.

"Nggak tau diri bangett emang ini orang dua,"kata-kata Devi yang malah membuat seisi ruangan tertawa.

      Seperti biasanya Atta akan sangat lahap makan bila disuapin Aurel, bahkan kali ini mereka makan dari piring yang sama. Aurel mengangsurkan minuman untuk Atta setelah selesai mencuci tangannya dan duduk kembali di samping Atta yang sudah selesai memeriksa hasil rapat yang Devi bawa siang itu.

     Devi pergi untuk mengurus administrasi rumah sakit, sementara Panji dan Kia pamit untuk keluar sebentar. Meninggalkan Atta dan Aurel berdua.

"Tadi Rasya kesini,"kata Atta menyenderkan badannya kepundak Aurel,"katanya mau berangkat ke London akhir bulan ini."

"Oh iya?, Kok dia bisa kesini,"kata Aurel

"Sama orang-orang dari smartfrie**,"kata Atta,"dia minta maaf soal nyembunyiin hape kamu kemaren, sampek nggak mau ketemu kamu saking takutnya, takut kamu marah."

"Ya aku kan kesel aja, kamu kecelakaan kaya gitu. Dua jam kesakitan aku malah bisa ketawa-ketiwi syuting nggak tau keadaan kamu padahal dia ngangkat telpon Panji yang ngabarin aku,"kata Aurel.

Teman tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang