"Lo enggak kenapa-napa Di?" Tanya Kinara setelah Diandra membukakan pintu untuk Kinara.
"Emang kenapa? Gue enggak kenapa-napa." Diandra melihat dirinya sendiri dari bawah hingga atas sebisa jangkauan matanya.
Kinara tampak tersenyum lega, "huft... bagus lah." Lanjut Kinara masuk kedalam rumah Diandra tanpa ba-bi-bu lagi.
"Kenapa?" Bingung Diandra mengikuti derap kaki Kinara yang berjalan kearah sofa.
Kinara meringis melihat wajah Diandra yang kebingungan. "Gue lupa ngasih tau lo kalau ada kucing dirumah ini."
Diandra langsung melotot mendengar ucapan Kinara. "Gila lo ya!" Umpatnya.
"Ya sorry, gue lupa."
"Asal lo tau, tadi gue kebangung gara-gara megang itu kucing. Kaget gue. Lagi enak-enak mimpi malah ada kucing." Omel Diandra.
"Mimpi apa?" Tanya Kinara lebih fokus kepada pembicaraan tentang mimpi Diandra.
"Mimpi balikan sama Satria." lirih Diandra terkekeh.
"Itu kan, lo sebenarnya enggak mau putus sama Satria. Buktinya lo masih mimpi dia." Tebak Kinara. "Eh iya, tadi malam Satria kesini gak?"
"Hah?"
"Iya, tadi malam Satria nemuin lo nggak?" Tanya Kinara lagi mengulang.
Diandra menggeleng, "enggak ada siapa-siapa kesini. Sejak lo kemarin pulang sudah enggak ada lagi yang kesini. Kak Yasmin sama kak Teguh aja enggak."
"Masa?" Kinara memastikan.
"Iya beneran. Emang kenapa?"
"Kemarin saat gue lagi ketemu sama Odel, pacar eh--mantan lo Satria ngintilin. Nah pas gue bilang kalau gue lupa ngasih tau lo di rumah ini ada kucing si Satria langsung bilang mau pergi nemuin lo." Jelas Kinara.
"Enggak ih, enggak ada siapa-siapa."
"Kemana ya itu anak? Bilangnya nyamperin lo? Apa jangan-jangan dia nemu cewek kali ya dijalan." Kinara mengompori Diandra.
"Nemu cewek kek, mungut banci kek. Udah bukan urusan gue lagi!"
"Ye, gitu amat mbak." Ucap Kinara berdiri dari duduknya.
"Mau kemana?"
"Jalanlah sama Odel, lo pikir gue dandan cantik gini cuma mau nemuin lo doang gitu?" Balas Kinara melirik tubuhnya sendiri dari bawah hingga atas.
Sudah sejak awal Diandra curiga dengan penampilan Kinara, mana ada Kinara menemui Diandra memakai pakaian rapi. Orang biasanya dia pakai baju tidur sama celana jeans doang. "Sudah gue duga, puasin aja terus kalau kencan. Pagi, siang, malam biar kayak minum obat 3 kali." Sindir Diandra.
"Biarin, daripada lo!"
"Emang kenapa sama gue? Gue fine-fine aja kok."
"Udah tahu besok malam tahun baru dan lo malah mutusin pacar lo. Jadinya kan tahun barunya jomlo." Ucap Kinara langsung berlari menghilang dari hadapan Diandra.
Diandra menatap kepergian Kinara jengkel. Emang dasar ya tuh anak.
-
Malam tahun baru
Diandra bersiap didepan cermin kamarnya, malam tahun baru ini dia diajak pergi oleh Pandu. Sebenarnya Diandra enggan untuk pergi, yang dia inginkan hanyalah rebahan disaat peluncuran kembang api malam nanti. Tapi, mau bagaimana lagi Diandra merasa tidak enak terus-menerus menolak ajakan Pandu. Semenjak hubungan Diandra dan Satria berakhir, setiap Pandu mengajaknya pergi Diandra selalu menolak dengan alasan urusan keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Tangan [Sequel - END]
Novela Juvenil[Sequel of Diandra & Satria] Ketika takdir sudah berkata tentang kita. --- Ketika jarak menjadi penengah antara Diandra dan Satria. Saat mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Diandra sibuk dengan kuliah pendidikannya. Satria sibuk deng...