Beberapa minggu kemudian
"Di." teriak Kinara dari sebrang sana.
"Apaan sih Kin pakai teriak-teriak segala."
"Lo tau kan Di bentar lagi kita wisuda."
"Iya, terus kenapa?"
"Masa iya Di, Odel gak bisa datang diacara wisuda gue. Padahal kan gue dulu udah sempet-sempetin datang sampek bolos kuliah cuma gara-gara dia."
"Lah emang Odel kenapa?"
"2 hari sebelum gue wisuda dia udah berangkat tugas diperbatasan Di."
"Cepat banget udah tugas aja,"
"Tau ih dan kenapa pas hari H saat gue wisuda coba?"
"Yaudah lah ya, mau diapain lagi. Kan emang udah konsekuensi lo pacaran sama Tentara."
"Dan lo tau nggak, Odello tugas bareng sama Satria."
"Terus apa urusan gue?"
"Gue kan cuma ngasih tau aja."
"Emang tugas dimana?" Tanya Diandra kepo.
Kinara diam. Enggak mungkin dia bilang kalau Odel dan Satria bertugas diwilayah yang sama dengan tempat Riani dan Diandra akan kesana. Nanti bisa-bisa Diandra batal pergi lagi. "Ee... lupa gue."
Diandra nampak kecewa. "Yaudah deh, gue tutup ya."
"Mau kemana lo?"
"Mau ngurus berkas buat di sekolah tapal batas sama Riani."
"Yaudah oke. Bye." ucap Kinara menutup telponnya.
-
Hari H wisuda
Seperti yang sudah diceritakan. Hari ini adalah hari wisuda Diandra setelah 4 tahun berkecipung didunia perkuliahan. Wisuda kali ini memang sedikit berbeda dari wisuda Diandra sebelumnya. Dari banyaknya teman yang dimiliki Diandra, hanya beberapa saja yang Diandra temui. Entah kemana lainnya.
Kali ini Diandra sudah janji untuk bertemu dengan Kinara yang notabennya beda fakultas sehingga sulit untuk bertemu.
"Kenapa muka lo gitu?" Tanya Diandra mendapati wajah kesal Kinara.
"Tau ah. Kesel gue sama Odel. Udah wisuda gak datang, ngucapin happy graduation aja enggak. Pacar apaan coba gitu."
"Odel kan juga sibuk Kin. Lo bilang dia tugas diperbatasan ya mungkin aja disana enggak ada signal buat nelpon lo."
"Sebel gue mikirin itu anak. Eh iya, lo berangkat kapan?"
"Kisaran 2 minggu lagi."
"Cepat banget. Baru juga lulus."
Diandra menggidikkan bahu tak tau juga kenapa secepat ini.
-
"Udah beres semua Di?" Tanya Tara masuk kedalam kamar Diandra yang ada dirumah Teguh.
"Udah bu, tadi dibantuin kak Yasmin." Jawab Diandra melirik Yasmin yang sedang memasukkan baju kedalam tas besar milik Diandra.
"Ini mau dibawa Di?" Tanya Yasmin menunjuk tumpukan novel diatas meja kamar.
"Enggak kak, simpan aja dirumah. Kalau dibawa terus hilang gimana? Kan sayang." Jawab Diandra cengengesan.
"Yaudah, mending sekarang kamu ganti baju. Bentar lagi kita sudah mau berangkat." Suruh Tara yang diangguki oleh Diandra sembari berlalu meninggalkan Yasmin dan Diandra didalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Tangan [Sequel - END]
Teen Fiction[Sequel of Diandra & Satria] Ketika takdir sudah berkata tentang kita. --- Ketika jarak menjadi penengah antara Diandra dan Satria. Saat mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Diandra sibuk dengan kuliah pendidikannya. Satria sibuk deng...