17.1

1K 140 7
                                    

San membuka matanya dan melingkari punggung Hana yang tertidur di dadanya dengan tangan kiri.

"Hana, uda pagi ayo bangun" San mengelus punggungnya yang lembut itu dan mencubitnya pelan.

Hana tertawa kecil dan menyingkirkan tangan San. Hana membalikkan tubuhnya untuk menghadap wajah San lalu memainkan bibir San dengan jarinya.

San mengecup jarinya satu persatu. "I'm so lucky to have you" ucap Hana pelan.

San hanya tersenyum. Ia mengambil HPnya dan mendapat beberapa notif dari beberapa teman bahkan dari orang tuanya sendiri.

~~~
Mom (3)
San ? Gimana kabarnya ?
Bentar lagi mama sama papa pulang.
Oiyaa, kamu masih sering main sama Hyejin kan ? Titip salam buat dia yaaa
Lee Felix (2)
Oi
Ntar sore futsal yok. Dibayarin sama Sunwoo
Bby Hye (2)
Artikelnya uda slesai
Kalo lo mau bawa, sini ambil

~~~

Iya, San ga ngubah nama kontak Hyejin. Karna emang ga ada niatan untuk ngubah.

San menghela nafasnya kasar. Hana melihat seluruh notif pesan di HPnya dan memutar kedua matanya. Hana bangun dari tidurnya dan merapikan rambut serta pakaiannya.

"Mamamu belom pulang dari semalem, Han ?" tanya San.

"Kalo hari Sabtu, bunda biasa nginep di rumah nenek karna di sana ga ada siapa - siapa. Kasian nenek sendiri" jawab Hana.

San membulatkan bibirnya lalu beranjak dari kasur. "Btw, thanks ya.. buat semalem" ucap San.

"Buat ?"

"Karna uda ngertiin perasaan gw" jawabnya.

"Oooh. Iyaa.. dateng aja ke sini. Gw bantuin lo" balas Hana. San melemparkan tatapan bertanya pada Hana.

"Gw bantuin lo ngelupain Hyejin dan bikin lo makin sayang sama gw" lanjutnya. San merasakan hatinya seperti diremas.

Namun bagi San, Hana ada benarnya. Sebab, buat apa San bertahan dengan Hyejin yang tidak membalas perasaannya dan hanya menganggap San sebagai sahabatnya.

"Oiya, San.." Hana memegang kedua tangannya dan mendekat padanya hingga San dengan reflek memeluk pinggang Hana.

"Lo nyaman ga kalo hubungan kita disebar ? Maksudnya biar semua orang tau" ucap Hana.

San berpikir sejenak lalu ia menganggukkan kepalanya. "Bole ajaa. Gw mau liat reaksi Hyejin" seringai San.

~~~

Setelah Wooyoung dan Becca pulang, Yunho pergi untuk mencari pekerjaan karena Yunho sudah menetap di Seoul.

Hyejin sedang membersihkan jendela dan memvakum karpet sekaligus. Rambutnya yang mulai lepek itu ia kuncir ulang menjadi messy bun.

Hyejin membersihkan rumahnya diiringi dengan musik estetik ala - ala gitu untuk membangun semangatnya.

Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Hyejin kini sedang mengunyah salad daging sebagai makan siangnya. Ia keluar dari dapur dan duduk di sofa ruang tamu.

TOK TOK TOK !

Hyejin menoleh ke arah pintu dan menaruh mangkuknya di meja. Ia mengecilkan volume musik lalu pergi untuk membuka pintu.

Setelah Hyejin membuka pintu, matanya hampir membulat ketika melihat San masih menggunakan baju yang sama seperti kemarin.

"Lo ga mandi ?" tanya Hyejin. San dengan polos, menggelengkan kepalanya.
"Gw mandi sini ya.." balasnya.
"Lo kemaren abis dari rumah gw, kemana emang ?" tanya Hyejin lagi. San mengedikkan bahunya.

80% Hyejin yakin kalau San diam di rumah Hana. 20% nya ?





gatau :"

Hyejin menghela nafasnya kasar. "Yaudah sana.. baju sama celanamu waktu itu masih ada di lemariku. Nanti aku ambilin" jawab Hyejin. Kemudian ia lanjut untuk menyantap makanannya.

San langsung naik ke kamar Hyejin untuk mandi. Kenapa dia ga mandi di kamar mandi tamu ?

Karna San uda sering mandi di kamar mandi kamarnya Hyejin. Bersih dan baunya harum. San memang sensitif dengan penciumannya.

((Ada yang bisa narik kesimpulan lain ? 🌚))

Setelah Hyejin selesai makan, ia mencuci mangkuknya dan naik ke kamarnya.

Hyejin membungkuk untuk mencari proyek artikel itu di dalam tasnya.

"Ahh !!" Hyejin meringis kesakitan ketika perban dilengannya berbenturan dengan ujung meja.

"Siaaall" umpatnya.

Bercak merah mulai menodai perban tersebut. Rupanya luka sobeknya terbuka lagi.

San keluar dari kamar mandi dan sudah memakai pakaiannya. Hyejin buru - buru masuk kamar mandi sehingga San terlihat kebingungan.

"San, artikelnya di atas mejaa" ucap Hyejin dari dalam kamar mandi. San mengambil artikel itu lalu membacanya di sofa.

Hyejin sibuk melepas perbannya dan menahan rasa sakitnya. Sayangnya, Hyejin tidak mampu menahannya lagi.

Isakan tangis kecilnya terdengar oleh San. Awalnya, San mengabaikannya. Namun, karena isakan tangis itu masih berlanjut, San akhirnya beranjak dari sofa.

"Hyejin ?"

"I-Iyaa ??" ucap Hyejin dengan suara serak. San mendadak khawatir dengan Hyejin dan mulai terlihat panik.

"Buka pintunya" San mencoba untuk tetap santai.
"Engga... Tunggu dulu" tolak Hyejin. Kini ia cepat - cepat memerban lengannya.

"Buka sekarang" suara San terdengar lebih tegas. "Enggaaa" lagi - lagi Hyejin menolak.

Hingga satu hal membuat Hyejin sadar




bahwa ia lupa mengunci pintu kamar mandinya.




















CKLEEEK !

~•~

Gaiss !!
Maap sekali updatenya lamaa
Seharusnya author up kemaren tapi karena author sakit, jadi upnya hari ini :')

Happy reading yaa !✨
Jangan lupa V&C nyaa ☘️

Oiyaa, author minta kritik dan saran juga dong untuk crita ini. Mungkin ada alur yang bikin bingung ato gimana. Karna 50% alur crita ini uda mlengsong gatau ke arah mana tapi author berusaha biar alurnya tetep masuk akal.

Choi Sok Imut San :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi Sok Imut San :)

Yang kepo sama fotonya Ahn Hana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang kepo sama fotonya Ahn Hana

Not The Same || Choi San ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang