22

1.1K 148 15
                                    

"Choi San sialan" 
"Brengsek"

Di sepanjang jalan, Hyejin masih memaki nama temannya itu.

Drrrrtttt Drrrttt !!

Hyejin melirik HPnya dan langsung menjawab  panggilan telepon itu.

"I-Iya ?"
"Hyejin ? Uda sampe mana ?"
"Masi di deket taman kota.. b-bentar lagi sampe rumah"
"Tetep idupin telfonnya.. dan jangan matiin sampe lo tiba di rumah. Oke ?"

Hyejin mendengus lalu mengangguk, "Mm'mm"

Hyejin akhirnya tenang karena sepanjang perjalanan ia ditemani oleh teman - temannya yang brisik lewat teleponnya.

"Brisik amat di sana" ucap Hyejin.
"Hyunjin goblok banget. Masa dia bawa kue tart tadi trus dimasukin ke tas... jorok" omel Yeji. Hyejin mendecih dan tertawa.

Sesampainya di rumah, Hyejin mematikan telepon itu lalu mencoba untuk masuk ke dalam dengan pelan dalam artian, tidak berisik.

Tetapi, Hyejin mendengar tawa dari arah dapur. Ia berjalan pelan ke sana dan melihat ibunya yang sedang bercanda ria dengan Yunho.

"Hyejin ?" ucap ibunya ketika ia melihat Hyejin mengintip ke dapur.



"Mama ?" dan Hyejin jatuh menangis lagi sambil memeluk ibunya itu.

Ibunya dan Yunho bingung melihat Hyejin menangis.
"Hyejin kenapa kok pulang - pulang nangis ?" tanya ibunya.

Hyejin hanya menggelengkan kepalanya dan pandangannya beralih ke Yunho.

Yunho menatapnya dengan tajam. "Jujur, Hye. Kamu kenapa ?"

Dengan berat hati, Hyejin menceritakan semuanya.

Mata ibunya membulat dan sangat terkejut mendengar perkataannya. Yunho memukul meja dapur itu. Wajahnya memerah penuh dengan amarah.

"Dimana rumahnya ?" tanya Yunho dan Hyejin langsung menggelengkan kepalanya.

"Kak Yunho jangan" Hyejin menarik lengan Yunho ketika Yunho hendak pergi keluar dari dapur.

"Ga bisa, Hyejin !" Yunho menarik tangannya dari Hyejin.
"San uda keterlaluan !"

Hyejin terjebak dalam isakan tangisnya hingga ia tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Yunho.." ucap ibunya pelan dan ia menyuruhnya untuk pergi ke kamarnya dan menunggu. Yunho mendengus kesal dan menuruti ibunya.

"Hyejin ayo ke kamar" ajak ibunya dan Hyejin mengangguk.

~~~

"Sudahh.. jangan nangis. Mama ga suka liat malaikat kecil mama nangis" ucap ibunya. Hyejin mengusap matanya dengan tisu.

"Hyejin ga nyangka San bakal gitu, Ma"

Ibunya tersenyum dan mengelus punggung anaknya.

"Itulah kenapa mama khawatir sama hubungan kalian"

Hyejin menoleh ke ibunya dan memiringkan kepalanya.

"Mama tau kalo San itu cinta sama kamu, Hyejin. Tapi yaa... kamu tau sendirilah apa penghalangnya"

"Seharusnya, kalian ga pake cara itu dan ngebiarin semuanya mengalir sperti air" lanjut ibunya.

"Iya Hyejin tau, Ma.. dan Hyejin nyesel. Waktu itu Hyejin mau bilang ke San kalo Hyejin itu juga sayang sama San lebih dari sahabat. Tapi semuanya uda terlambat" ucap Hyejin.

"Shhh sudah.. lebih baik kamu sekarang tidur. Besok sekolah kan ? Kamu fokus belajar dulu. Sebentar lagi ujian kan ?" balas ibunya.

Hyejin mengangguk dan bersiap - siap untuk tidur.

~~~

Sepulang dari pesta, San mengantar Hana pulang. Di sepanjang perjalanan, mereka bertengkar masalah uang 10 juta yang dikembalikan oleh Becca. San merasa dirinya seperti 'dibeli' olehnya.

"San.. sayaang, Gw minta maaf. Gw ga bermaksud-"
"Shhhh diem dulu.. diem" ucap San sedikit marah. Hana menurutinya.

San membanting stirnya dan melihat mobil putih yang terparkir di halaman rumah Hana. Di sana juga terdapat satu orang lelaki berjaket biru sedang menunggu sambil menyender di pintu mobil putih tersebut.

Mata Hana membulat dan mulai terlihat panik. "Siapa itu ?" tanya San.

"I-itu kakak gw.." jawab Hana. Namun ketika Hana keluar dari mobil, lelaki itu sontak menyapanya.

"Baby ! Kemana aja kamu ?" panggilnya. Hana diam tak bergerak dan melirik ke arah San.

"Ehh lo ! Lo siapanya ?!" tanya lelaki berjaket biru itu.
"Gw temennya.. lo ?" balas San. Hana takut akan reaksi San selanjutnya.

"Gw pacarnya. Uda lima bulan berhubungan" jawabnya. San mengangguk mengerti dan menaikkan kaca jendelanya yang sedari tadi terbuka.

Lalu San terkekeh dan melirik ke arah Hana, "Ternyata gw salah nyebut orang di pesta tadi" ucapnya pelan.

Mata Hana mulai berkaca - kaca. "S-San tunggu dulu"

"Tunggu apa lagi ? Gw mau pulang. Lagian kita ga ada hubungan apa - apa kan ?" lanjut San kemudian ia menutup pintu mobilnya dan mobil itu melaju menjauh dari pandangan Hana.

San menjadi sangat sangat merasa bersalah telah menyebut Hyejin sebagai pelacur. Ia mengatakan itu agar Hyejin menjauh darinya dan agar San dapat menjalani hidupnya dengan Hana.

Apa yang harus San lakukan ?

Ia ingat kata - kata Wooyoung di pesta tadi.

"Seharusnya lo nyesel karna lo kehilangan orang yang sayang dan peduli sama lo dari kecil. Di mana orang itu seharusnya lo pertahanin karna gw tau lo itu sayang sama dia.

Hal yang sebenernya perlu lo ketahui, Hyejin juga sayang sama lo lebih dari seorang sahabat" tegas Wooyoung

"Sayang sama gw lebih dari sahabat ?" ucapnya pelan.








~•~


Jadi gaiss.. selama ini si Hana sama San itu ga ada hubungan pacaran. Mereka itu lebih ke FWB (Friend With Benefits) gituuu. San tuh benernya mau pacaran sama Hana tapi Hyejin tuu menghantui pikirannya wkwkw.

San kan sayangnya sama Hyejin ajaaaa
산 : Diem thor.. gw habok nii.. -.-

Ehehehe sudaah yaaa readers ku...
Jangan emosi lagi.. sebentar lagi, momen San sama Hyejin banyak kok.

Jangan lupa V&C ! ☘️

산 : Jangan marah sama Sannie lagi yaa :( abis ini Sannie baik - baik kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

산 : Jangan marah sama Sannie lagi yaa :( abis ini Sannie baik - baik kok

Not The Same || Choi San ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang