23

1.1K 151 10
                                    

"WEHH ! KENAPA MAKE UP NYA BELOM DI HAPUS !?" Yunho membangunkan adiknya itu dan menepuk kakinya.

"Hyejinn !" kini Yunho memukul pantat adiknya.

"Kaaaaaaaak 5 menit lagi aku bangun dehh" ucap Hyejin sambil mengusap matanya namun Yunho menepis tangan Hyejin secepat mungkin.

"AWW !!"
"Itu make up nya nanti masuk mata, sayaaang" omel Yunho.

Hyejin mengedipkan matanya dan benar.
Matanya mulai terasa perih namun ia tidak merengek.

"Wehh lo doain ya ?! Beneran masuk" ucap Hyejin.
"Lohh ?! Beneran ?! Astagaaa" Yunho langsung pergi keluar dari kamar Hyejin dan mencari obat mata.

"Kenapa Hyejin ?" tanya ibunya. Yunho masih sibuk mencari obat mata di kotak P3K.

"Mama kan semalem di kamar Hyejin. Kok ga nyuruh dia bersihin make up nya dulu ? Itu masuk ke matanya nanti iritasi" balas Yunho.

"Hah ? Mama ga liat. Astaga maaf"

Yunho berhenti dan menoleh ke ibunya, "K-Kenapa mama minta maaf ?"

Ibunya hanya terdiam dan menaikkan bahunya, "Mama tau kamu sayang banget sama Hyejin, Yun".

"Y-Ya tapi gausa minta maap juga, Ma" Yunho terkekeh.

"KAK YUN CEPET !" Yunho mendengar teriakan Hyejin dan ia langsung menghampirinya setelah menemukan obat tersebut.

~~~

Hyejin akhirnya berangkat ke sekolah menggunakan eye patch karena kondisi matanya semakin parah.

Tenang, Yunho sudah membawanya ke dokter mata dan kebetulan kelas hari ini di mulai jam 10 karena rapat guru diadakan lebih pagi.

"Lohh ?! Mbak yu ! Matanya ilang satu !" seperti biasa, Hyunjin dengan ke'alay'annya menyapa Hyejin di depan pintu kelas.

"Heh kurang ajar emang" celetuk Yeji yang membuang sampah di belakang Hyunjin.

Di dalam kelas, sebagian besar dari anggota kelas sudah hadir di dalam kelas tersebut.

Mata kiri Hyejin menangkap Wooyoung, Mingi dan San yang tengah berbincang di pojok kelas. Hyejin memutuskan untuk tidak masuk kelas dulu.

"San ya ?" tanya Yeji memastikan dan Hyejin mengangguk.

"Entah apa yang dibicarakan mereka, yang pastinya mereka lagi mencoba untuk damai" lanjutnya sambil memeriksa kukunya.

'Berdamai ?' batin Hyejin.

Yeji memperhatikan penampilan Hyejin dan mendengus. Kemudian ia membenarkan rambut Hyejin dan dengan usil, ia membuka penutup mata itu.

"YAAAK !!" Hyejin setengah menjerit dan menepis tangan Yeji. Lalu ia membenarkan posisi eye patchnya.

Yeji tertawa puas, "Astaga lo dah ke dokter ? Itu bengkak lho"

"Udah tadi pagi sama kakak" jawab Hyejin.

Akhirnya Hyejin memasuki kelas dan langsung menaruh tasnya di samping bangku Wooyoung lalu duduk. Ia bahkan tidak mempedulikan tiga pasang mata yang memandangnya semenjak masuk kelas.

Selama pelajaran berlangsung, Wooyoung dengan pelan dan berbisik, memberitahu apa saja yang terjadi sebelum Hyejin datang.

"San nelfon gw semalem. Dia mau kita ketemuan di skolah lebih pagi. Gw awalnya ga mau, tapi karna kemungkinan bahas tentang lo, jadi gw dateng.
Sempet hampir baku hantam gara - gara gw masih emosi" ucapnya. Hyejin sempat mencuri pandang ke arah San lewat cerminnya yang ia letakkan di dekat kotak pensil.

((Cewe - cewe tau lah triknya gimana :v))

Wajah San terlihat murung dan tidak ada amarah yang membara seperti kemarin malam.

San menyadari bahwa seseorang sedang memperhatikannya dan ia mendapatkan Hyejin yang tengah memandangnya lewat cermin.

Hyejin buru - buru menoleh ke arah Wooyoung dan Wooyoung hampir tertawa. Namun, ketika Hyejin melirik cermin lagi,

Ia mendapatkan San yang tersenyum selama beberapa detik lalu senyuman itu menghilang begitu saja.

"Gw sama yang lain akhirnya damai sama San. Alasannya, mungkin lo harus cari tau sendiri" ucap Wooyoung.

"Secepet itu kalian damai dan jangan bilang, lo nyuruh gw damai sama dia juga" balas Hyejin.

"Loh ? Emang gamau ?" tanya Wooyoung dengan sedikit terkejut.

"Gw bahkan ga pengen ngeliat wajahnya ato malah ketemu dia" balas Hyejin dengan ketus sambil menulis di buku catatannya.

Wooyoung menjitak kepala Hyejin, "Hey.. mana sisi malaikatmu, Hye ? Sisi baik yang selalu maafin siapapun yang buat salah. Sisi baik dimana lo selalu positif dan optimis. Sisi-"

"Ah iya iya !"

"Hyejin ? Kenapa berisik sama Wooyoung ?" tanya guru yang sedang mengajar.

"Uhh... Engga ini Wooyoungnya bandel" balas Hyejin dan Wooyoung hanya memamerkan deretan giginya sambil terkekeh.

Guru itu kembali mengajar dan Wooyoung menoleh lagi ke arah Hyejin.





"Setidaknya kasi dia kesempatan sekali lagi, Hye" ucap Wooyoung.

~•~


Eheee kangen ga kalian ? :)
Jangan lupa V&C ! ☘️

Eheee kangen ga kalian ? :)Jangan lupa V&C ! ☘️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not The Same || Choi San ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang