18

1K 144 14
                                    

"Gimana kabar lo sama San ?" tanya Becca yang duduk di samping Hana.

"Baik - baik aja kok. Betewe, San itu pacarable banget sumpah. Hyejin bodo banget kalo dia nolak San jadi pacarnya" tawa Hana sambil memakan popcorn.

"Kalian emang uda jadian ?" tanya Becca.
"Belom... But guess what ?!" Hana kini menggenggam kedua tangan Becca dengan erat.

"Kita uda make out semalem !" seru Hana dengan mata yang berbinar - binar. "Hal yang gw inginin semenjak kelas 10, Bec ! Kesampean juga !" lanjutnya.

"Sumpah lo !?" Becca kaget dan matanya membulat besar.
"Untung bunda ga di rumah" ucap Hana pelan.

"Ga sehat lo ya ?" Becca terkekeh sambil menempelkan punggung tangannya ke kening Hana.

"Brisik lo ah.." Hana menepis tangan Becca dan tertawa.

Becca akhirnya beranjak dari sofa dan mengelilingi ruang tamu Hana serta melihat foto - foto keluarga Hana.

"Bec, aku ke toilet bentar" ucap Hana lalu ia pergi setelah Becca memberikannya anggukan.

Tiap foto dilihat oleh Becca. Foto Hana dari kecil hingga dewasa juga ikut terpajang di sana. Satu bingkai menarik perhatian Becca.



Yaitu bingkai yang hanya terdiri dari Hana, ibunya dan ayahnya. Namun terdapat satu retakan yang memisahkan antara ayahnya dengan ibunya dan Hana sendiri. Seolah - olah terjadi relasi yang buruk di antara mereka bertiga.

"Lo masi kepo banget ya sama masalah keluarga gw ?" Becca hampir saja menjatuhkan bingkai yang dipegangnya itu.

'secepet itu pipisnya' batin Becca.

"M-Maaf.. ga sengaja liat" Becca kini terlihat panik.

"It's okay.. sini gw cerita" Hana menariknya ke sofa lagi.

~~~

"Dasar anak ga guna !" Ayah Hana melempar botol bir ke arah Hana dan untungnya, Hana menangkapnya tepat waktu.

"Pah !! Tolong bahasanya ! Masa sama anak sendiri kayak gitu !" bentak ibunya.

"Lo juga sama aja ah ! Ga bisa rawat anak bener - bener !" balas ayahnya yang tengah mabuk itu.

Hana pergi masuk ke kamarnya atas perintah ibunya dan mengunci pintu kamarnya.

Kedua orang tuanya selalu bertengkar tiap hari dan tiap malam.

Hana selalu menjadi korban pelampiasan amarah ayahnya.

Alasan mengapa ayahnya berbuat demikian ?

Karna stress dengan pekerjaan, dan mengobatinya dengan cara mabuk hingga pagi buta. Lalu pulang - pulang buat onar dalam rumah tangganya.

Ibunya pun sempat melihat suaminya itu selingkuh dan akhirnya memutuskan untuk bercerai.

Oleh karena itu, Hana kekurangan perhatian dari sosok ayah sehingga ia mencari pasangan yang bisa menyayanginya layaknya seorang ayah.

~~~

"Jujur, gw uda banyak deketin cowo. Rata - rata mereka itu mesuman semua dan gw nemu sifat yang gentle itu cuma ada di San. Lo bisa liat kesehariannya kalo sama Hyejin. Soft banget kan ? Kek bapak ke anak" lanjut Hana sambil mengendikkan bahunya.

Not The Same || Choi San ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang