« Babak 10 »

102 9 6
                                    

Langkah tegap seorang remaja berjalan menuju sebuah kedai pernak-pernik yang menjual berbagai barang di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah tegap seorang remaja berjalan menuju sebuah kedai pernak-pernik yang menjual berbagai barang di dalamnya. Item yang dijual pun beragam, mulai dari yang nominalnya ribuan saja hingga ratusan ribu tersedia. Sebagai buah tangan saat berkunjung di Kota Jakarta sangat cocok, karena ada beberapa yang identik dengan kota ini juga.

Hideka sedang berada di sini, untuk membelikan hadiah ulang tahun Sisil. Kenapa dia bisa tahu mengenai kapan Sisil ulang tahun? Ada sedikit cerita di rumah Deka seminggu yang lalu, tepatnya malam hari setelah ia mengantarkan Sisil pulang.

Malam itu ia menemukan sebuah dompet lipat sebesar telapak tangan orang dewasa tergeletak begitu saja di kursi ruang tamu. Karena penasaran, Deka membuka dan melihat isi dompet itu. Ia pikir tak mungkin ini dompet milik kakaknya, apalagi milik Linda. Di dalam dompet, di bagian slot kartu ada sebuah kartu pelajar terpampang di sana.

Kartu pelajar atas nama Sisila Nagauri lengkap dengan beberapa data diri Sisil, termasuk tanggal lahirnya. Mau bagaimana lagi, sudah terlanjur membuka. Daripada tak tahu pemilik dompet itu. Lumayanlah jadi ketahuan kapan ulang tahun Sisil, untung saja belum kelewat. Hideka masih bisa membelikan hadiah untuk temannya itu.

Tenang, besoknya saat kerja di kafe, Deka langsung mengembalikan dompet milik Sisil. Mungkin terjatuh dari tas, coba saja jatuhnya di jalan, pasti sudah raib hari itu juga, belum tentu kembali ke genggaman Sisil.

“Cari apa, Kak? Mau saya bantu?” tawar pemilik kedai karena melihat Deka yang hanya memutari seisi kedai sedari tadi. 

“Mau beli kado buat temen. Yang berkesan apa ya kira-kira?” Deka meminta pertimbangan dari wanita di depannya.

Pemilik itu tampak memandangi seisi toko, berpikir apa hadiah yang cocok untuk pelanggannya ini. Ia berjalan menuju etalase di sudut ruangan dekat kasir. Banyak perhiasan seperti gelang, kalung, dan cincin tertata di dalamnya. Hideka berjalan mendekat untuk mengikuti sang pemilik.

“Kalau cincin ini gimana? Bahannya dari monel, jadi nggak terlalu mencolok waktu di pakai.” Wanita itu memperlihatkan sebuah cincin dengan bentuk kupu-kupu ganda sebagai hiasannya. Memang simpel, tapi Deka rasa akan cocok jika dipakai di jari manis Sisil.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
terima kasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang