« Babak 18 »

65 8 16
                                    

[kerja rodi bersama BAPAK KUNTO]

Egi :
pagi semua

Linka :
Pagi bang

Sisil :
Pagi

Deka :
Pagi

Egi :
jadi gini, kalian semua kan masih SMA
denger-denger kalian bulan ini ada ulangan gitu?

Linka :
Iya bang, midterm

Egi :
berapa lama?

Sisil :
Mungkin sekitar seminggu
Nggak tau kalau yang lain

Deka :
Sama kok

Linka :
Sama juga

Priya : 
nah maka dari itu, kalian ijin nggak kerja seminggu dulu gimana? kalian masih pelajar, saya tau bagi kalian pekerjaan ini penting juga. tapi penting ulangannya loh. nanti saya bilangin ke pak kunto. 
kalau kalian masih kerja, mau belajar jam berapa? pulang kerja jam 10an, paling juga langsung nempel kasur

Wawan :
Wah enak sekali wahai anak muda…

Deka :
Saya setuju saja kalau bang priya mau bantu bilang
Tapi apa nanti nggak kewalahan, kan jadinya tinggal berdua

Egi :
saya udah ada pengganti kalian selama seminggu itu

Wawan :
Konsekuensinya kalian potong gaji hehe

Egi :
eh iya, saya lupa bilang. kalian bakal dipotong gajinya
*dihitung seberapa lama kalian libur
gimana?

Linka :
Saya sih yes

Deka :
Saya juga

Sisil :
Saya ngikut juga
Makasih ya bang, sudah mau bantu kita

Egi :
iya sama-sama. semangat belajarnya, jangan sampai nilainya jelek
nanti tetap masuk ya, liburnya mulai senin

Linka, Deka, Sisil :
Iya bang

Sisil tersenyum lebar setelah membaca rentetan pesan di groupchat itu, tak menyangka ternyata Egi sebijak ini sampai memikirkan nasib anak buahnya yang masih duduk di bangku menengah. Ia lega karena masih bisa belajar untuk kebutuhan nilai tengah semesternya. 

Sebenarnya kalau pun ia tetap bekerja tak masalah, Sisil terbiasa bangun pagi untuk belajar. Seminggu ke depan Sisil bisa cukup tidur, ia sudah merencanakan akan belajar selepas waktu magrib, lalu tidur pukul sepuluh dan bangun pukul enam. Enak pasti tidur nyenyak.

Belum jadi ia beranjak dari kursi, ada notif chat dari Deka. Lelaki itu lagi, personal chat yang diterima Sisil kalau tidak dari Linka, ya, pasti dari Deka. Ia buru-buru membuka chat dari Deka, Sisil selalu penasaran apa yang Deka bicarakan di chat. Entah itu hanya bertanya seputar pekerjaan atau wacana mereka di Hari Minggu. 

[Deka]

Sisil, mau bantu nggak

Apaan?

Aku kalau belajar sendiri nggak fokus

Terus?

Mau belajar bareng buat ulangan?

terima kasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang