"Duhhhhh, nih mobil kenapa lagiii" seorang cewek keluar dari dalam mobil berguman pelan dengan kesal. Ia bersandar pada mobilnya untuk mencoba menghubungi salah satu temannya.
"Nomor yang sedang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi" suara operator terdengar menyebalkan dari benda pipih kesayangannya. Gina berdecak kesal seraya terus menghubungi siapapun yang bisa menolongnya saat ini.
"Permisi" tiba-tiba sosok cowok berkaca mata menyapa Gina dengan riang, Gina mengangkat pandangannya untuk menatap siapa yang tengah mengganggunya pada saat seperti ini?
"Mobilnya kenapa mbak?" tanyanya dengan lembut dan ramah, tak lupa senyum yang menghiasi wajahnya.
"Ngambek" ketus Gina seraya kembali menatap ponselnya, cowok berkaca mata itu mengerutkan keningnya bingung. Ngambek? Siapa yang ngambek??
"Mbakkkk" suara cowok itu kembali terdengar ditelinga Gina.
"Berisik lu, bisa diem ngak" bentak Gina kesal. Gina mengangkat kepadanya memilih untuk menatap lawan bicaranya. Cowok berkaca mata itu menunduk dalam ketika Gina membentaknya.
"Lo siapa??"
"Aku-"
"Udahlah ngak penting, sini" potong Gina seraya merebut spedah mini berwarna pink milik cowok berkaca mata itu tanpa izin dari pemiliknya.
"Ehh ehhh, ini sepedah saya mbak" protesnya panik seraya mencoba untuk merebut spedanya kembali.
"Diem, berisik"
"Cepetan naik!" perintah Gina yang sudah siap untuk memancal speda berwarna pink yang menurutnya sangat menjijikkan ini.
"Hah?? Saya??" tanyanya cengo.
"Iya. Cepetan, keburu telat"
"Biar saya aja mbak yang baw-"
"Udah, lo bisa diem ngak? Apa mau gue tinggal?" ancam Gina karena merasa kesal dengan cowok bermata empat ini yang terus terusan membantah ucapannya.
Akhirnya si mata empat menuruti apa yang Gina katakan. Tanpa pikir panjang lagi Gina mengayuh speda mini itu seperti orang kesetanan.
"Hati hati mbak jangan kenceng ken-"
"Ihhhhhh berisik tau ngakk???" bentak Gina membuatnya diam seketika.
"Eh ehh ehhh, loh ini gimana ngeremnyaa" teriak Gina panik saat mendapati seorang ibu-ibu yang membawa belanjaan tengah melintas didepan sana.
"Yang kanan yang kanan"
"Hah??"
"AAAAAAAAA"
Bruakkkk
Deg
Gina menatap manik berkaca mata itu yang beberapa cm diatasnya. Sebelum ia mengerjapkan matanya tersadar.
"Aduhhh" rintih Gina memegangi sikunya yang terasa sakit dan perih, cowok berkaca mata itu segera bangkit dan membantu Gina untuk berdiri.
"Mbak ngak papa kan?" tanyanya khawatir.
"Lo buta?? Ya sakit lah begooo" ketus Gina menatap luka yang ada disikunya, si mata empat itu hanya menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Dasar sepedah pembawa sial" kutuk Gina menendang speda mini itu kesal. Ya masa pagi-pagi gini udah jatuh, pake speda mini lagi, huhhhh.
"Mbak mbak jangan spedah saya juga lahh" protesnya tidak terima saat cewek bertindik itu menendang sepeda kesayangannya, Gina hanya memutar bola mata malas. Speda jelek juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride (Tamat)
Romance(COMPLETE) "Enggak, pokoknya kamu harus nikah sama aku" ucap cewek berparas tomboy yang sudah mengenakan kemeja putih tak lupa peci yang melekat dikepalanya. ... "cepetan nikahin aku" perintah Tasya kepada salah satu temannya yang ia anggap sebagai...