33

286 20 8
                                    

Hallo gaess
I'm cambek😂😘

"Gimana dok keadaan Gina??"

"Sepertinya Gina tidak apa-apa hanya mengalami sedikit depresi ringan" jelas pria paru baya yang memakai jas putih-pitih.

"Terus apa yang mesti gue lakuin dok?"

"Yahh, seperti biasa. Gina hanya membutuhkan teman yang selalu ada disampingnya agar ia bisa lebih tenang dan tentunya kembali normal"

"Boss, bu boss Gina bangun" sontak Handit berdiri berlalu pergi tanpa permisi. Dokter itu hanya tersenyum melihat sifat Handit, karena ia tau kebiasaan dan kondisi Handit saat ini.

Handit termenung diambang pintu melihat Gina duduk diatas brankar seraya memeluk map berisikan lukisan-lukisan Tara. Handit hanya bisa tersenyum menghampiri pujaan hatinya, "udah bangun??"

Hening

"Makan ya??"

"ENGGAK" bentak gadis berambut sepunggung itu.

"Katanya kamu mau ketemu sama Aksa. Kalo kamu nggak makan nggak sembuh-sembuh loh. Kalo kamu masih sakit aku nggak mau anterin kamu ke Solo" ancam Handit sebagai bujukan agar gadisnya mau makan.

"Gue, NGGAK MAU MAKAN"

"Emm yaudah kalo kamu nggak mau makan, aku panggilin suster biar diinfus aja" ucap Handit bergegas bangkit namun ditahan oleh Gina. Gina menggelengkan kepalanya pelan menatap Handit memohon.

"Nggak mauu" rengeknya seperti anak kecil.

"Kalo kamu nggak mau diinfus kamu harus mau makan, aku suapin nih" cowok beranting itu kembali duduk dan mengarahkan sesuap bubur kemulut Gina.

"Nggak mauu" tolaknya lagi.

"Kalo kamu nggak mau makan, nggak mau diinfus terus kamu maunya apa??"

"Aksaa" Handit tersenyum mendengar jawaban yang keluar dari mulut gadisnya. Jujur hatinya sakit sekali tiap mendengar nama Aksa tapi jika ini yang Gina mau, ia bisa apa??

"Kamu harus makan yang banyak biar cepet sembuh, nanti kalo kamu udah sembuh aku anterin kamu ketemu Aksa Aku tau kok alamat Aksa di Solo. Makan ya biar cepet sembuh" bujuk Handit namun hanya dibalas gelengan oleh Gina.

"Nggak mau nggak enak" tolak Gina lagi.

"Kalo gitu kamu mau makan apa?? Aku pesenin sekarang"

"Nggak mauu" Gina mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil, Handit tersenyum dan mencubit pipi gadisnya gemas.

"Kamu sayang kan sama Aksa??" Gina mengangguk cepat.

"Nahh, kalo kamu sayang sama Aksa kamu harus makan"

"Tapiiii,,," Gina menggantung kalimatnya membuat Handit mengernyitkan dahinya heran. "Tapi apa??"

"Tapi Aksa sayang nggak sama aku??" seketika tawa Handit lepas dan mengacak-acak rambut Gina gemas. "Kamu mau tau??" Gina mengangguk cepat.

"Makan dulu, nanti aku kasih tau" Gina mengangguk setuju lalu melahap bubur itu dengan semangat, cowok beranting itu tersenyum senang melihat gadisnya mau makan. Akhirnya usahanya tidak sia-sia juga, yaa meski rasanya perih terus-terusan mendengar nama Aksa, tapi itu tidak papa ini semua demi Gina.

"Lagi dong"

"Udah kenyang" jawab Gina beringsut untuk tiduran dan menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya. "Loh?? Kok udah??"

"Udah kenyang"

"Masak sih?? Nggak percaya aku" balas Handit berusaha untuk menarik selimut yang menutupi wajah gadisnya. "Nggak percaya ya udah. Aku mau tidur"

My Bride (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang