Happy reading 😍
"Mbak, saya punya sesuatu buat mbak, tapi kertasnya udah sobek" ucap Tara menggenggam lukisannya kuat. Gina membalikkan badannya dan menatap Tara yang tersenyum lebar kepadanya.
"Ini buat mbak, semoga mbak suka" Tara menyodorkan dua lembar kertas yang tadinya hanya ada satu lembar kini berubah menjadi dua lembar
Gina menatap dua lembar sobekan kertas ditangan Tara. "Itu Lo yang gambar?" Tanya Gina seraya menerima pemberian Tara. Gina menyatukan kedua kertas itu dan nampak lah sosok dirinya yang tengah tertidur pulas.
"Ini serius Lo yang gambar?" Tanya Gina masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Tara tersenyum seraya menganggukkan kepalanya dengan antusias.
"Mbak suka?"
"Kok jelek sih. Harusnya hidung gue tuh dibuat agak mancung dikit" Gina mengomentari hidungnya yang dilukis pesek olah Tara. Tara menatap gambarannya yang berada ditangan Gina.
"Emang hidung embak kayak gitu kok"
"Enak aja, Lo ledek gue pesek gitu????"
"Ya enggak gitu maksudnya mbak"
"Terusss??" Tuntut Gina seraya menaikkan sebelah alisnya dan memajukan wajahnya untuk menatap Tara lebih intens. Tara terlihat bingung mencari alasan, ia tak tau harus menjawab pertanyaan Gina apa. Karena hidung Gina memang pesek, Tara tidak bohong.
Tara menatap kebawah untuk mencari ide, sedangkan Gina semakin mendekatkan wajahnya dan menatap Tara Tajam.
"Emm, mbak tetap cantik kok"
"Samlekommmmm" tiba-tiba saja suara cempreng Aldi dan Ival menggema di setiap sudut kelas.
Deg
Gina memalingkan wajahnya melihat kearah sumber suara. Dengan cepat Gina memundurkan kepalanya dan menatap kedua sahabatnya datar.
"Eh eh stop" ucap Aldi memberi intruksi. Ival menatap dua mangkok ditangan kanan dan kirinya yang hampir tumpah, dan beralih menatap sahabatnya.
"Apaan sih?" Tanya Ival dengan nada lebay dan sok centilnya. Aldi menunjuk Gina dan Tara menggunakan dagunya.
"Masyallah, dosa oyyy inget dosa" cerocos Ival seraya berlalu melewati Aldi yang masih diam ditempat.
"Gue tinggal sebentar kekantin aja udah berani deket-deketan yaaaa"
"Apaan sih Lo, berisik" potong Gina seraya kembali duduk kebangkunya. Tara mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum ia tersadar dan kembali duduk disamping Gina.
Ival mengangkat kedua bahunya acuh lalu berjalan dengan gaya seorang model, tak lupa dua mangkuk bakso yang ada ditangan kanan dan kirinya.
"Ini untuk tuan putri yang cantik jelita, Ipal beliin secara gratis tanpa dipungut biaya" Ival meletakkan semangkuk bakso didepan Gina, Gina mengangkat sebelah alisnya.
"Emang yang Lo pake uang siapa?"
"Uang gue donggg" jawab Ival dengan bangganya.
"Dari siapa?"
"Dari Bu boss hehe" kali ini hanya cengiran yang menjijikkan. Aldi segera menyusul para sahabatnya dan duduk disamping Ival atau didepan Tara.
"Nih pak bos pesenannya" ucap Aldi seraya meletakkan sepiring nasi goreng didepan Tara. Tara tersenyum ramah kepada Aldi.
"Makasih" ucap Tara dengan lembut. Aldi membalas senyum Tara seraya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Tara segera menyendok nasi goreng yang terlihat begitu lezat dimatanya. Sedangkan Aldi memberi intruksi kepada Ival yang dengan santainya memakan bakso kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride (Tamat)
Romance(COMPLETE) "Enggak, pokoknya kamu harus nikah sama aku" ucap cewek berparas tomboy yang sudah mengenakan kemeja putih tak lupa peci yang melekat dikepalanya. ... "cepetan nikahin aku" perintah Tasya kepada salah satu temannya yang ia anggap sebagai...