Warning :
•OOC parah
•Mengandung unsur shonen-ai
•Typo berceceran
•Rating R15+Amemura Ramuda x Yumeno Gentarou
.
.©King_Records
©Eye_ story.
.Kembali jemari diketuk tak sabaran. Diliriknya kota Shibuya yang nampak sibuk. Banyak orang berlalu lalang. Dengan masing-masing tentengan. Berbeda dengan dirinya. Duduk di kafe sembari mencari ilham untuk cerita barunya. Ya Yumeno Gentarou. Seorang novelis terkenal di gangrenya.
Cring—
Atensinya teralih sempurna. Saat pintu kafe terbuka. Menampakkan seorang pemuda bersurai pink. Ditambah kekehan riang yang diberikan. Ia menatap bosan pemuda yang ditunggunya berjam-jam itu.
"Ku kira kau sibuk dengan para onee-san mu itu Ramuda."
Ramuda tersenyum. Sebelum duduk berhadapan dengan laptop Gentaro. "Ara~ kau cemburu ya Gen-chan~"
"Itu bukan pertanyaan. Tapi pernyataan Ramuda." Balas Gentaro.
"Baiklah-baiklah~ maafkan aku Gen-chan~"
Gentaro hanya mengangguk. Ia kembali pada laptopnya dan menulis cerita-cerita fiksi karangan lanjutannya. Mengabaikan Ramuda yang memainkan ponsel tegaknya. Entahlah ia tak peduli sampai anak itu bosan sendiri memainkan ponsel miliknya.
Ramuda mendekatkan dirinya pada Gentaro. Melirik apa hal yang membuat rekannya itu amat sibuk. Tulisan-tulisan yang indah batinnya. Namun mengapa dia diabaikan.
"Gen-chan~ aku punya sesuatu untukmu!"
Gentaro menoleh kepada Ramuda. Memberikan pemuda pink itu seluruh atensinya. Tanpa menunggu persetujuan Gentaro. Ia menciumnya dan menyalurkan permen mint pada Gentaro. Tak berhenti disana. Ia memberikan lumatan-lumatan kecil pada bibir merah milik Gentaro yang menggoda.
Beruntung mereka sekarang berada di meja belakang paling pojok. Jarang pengunjung yang bisa melihat mereka. Menurut Ramuda, mungkin Gentaro sengaja memilih tempat sepi ini.
Semu merah mewarnai wajah Gentaro. Dirinya bahkan tak tau apa-apa. Ia hanya diam kaku. Tanpa membalas perlakuan leadernya itu.
"Ara~ apa kau menyukai hadiahku Gen-chan?~"
"Ke-kenapa kau menciumku?!"
Ramuda hanya menunjukkan wajah khas anak kecilnya. Tertawa riang membalas ucapan Gentaro. "Karena aku hanya punya satu permen. Dan permen mint itu jauh lebih manis ketika bersentuhan dengan bibirmu~"
Sungguh. Gentaro ingin pergi secepatnya sekarang. Mendengar penuturan spontan dari leadernya itu. Namun bukan Ramuda jika membiarkannya begitu saja. Ia kembali memojokkan Gentaro. Kali ini jemari lentiknya ikut serta. Menyentuh wajah bak porselen milik Gentaro.
Ia berbisik halus di telinga Gentaro. "Kau jauh lebih cantik dari para onee-san ku Gentaro~"
Semu merah yang semula pergi. Kini kembali memenuhi pipi putih Gentaro. Menambah kesan manis pada penulis novel itu. "Terimakasih untuk pujianmu." Ungkapnya jujur.
Ramuda kembali duduk tenang. Ia memanggil pelayan dan membayar seluruh pesanan Gentaro. Ia tertawa kecil. "Setelah ini. Mari ke apartemenku."
Awalnya Gentaro ingin menolak. Namun diurungkannya perkataan yang ingin keluar dari mulutnya. Ketika melihat sang leader yang tersenyum hangat. Semoga saja apa yang difikirkannya salah.
"Baiklah."
••||••
Author gblk—
Hyak! Kembali lagi dengan saya..
Sebenernya author masih sedih tau gegera drama track mereka.. apalagi waktu denger suara Ramuda yang minta-minta. Aish pen tampar KR seketika.
Yaudah deh~ oh ya! Kalian pasti bingung, kalo setiap tanda cerita author itu beda penulisnya.
Jadi gini :
1. Dey [Eye]
2. Escha [Eca]Kebanyakan disini author bakal pake nama kedua. Alias Eye & Eca. Tapi kalo kalian liat di cerita author yang lain pasti author pake nama Dey dan Escha. Buat pengetahuan aja sih.
Alah banyakan monolog lo- Eca.
Yaudah author hundur diri! Mau membunuh Eca~
—Eye story
KAMU SEDANG MEMBACA
「 Pushed Dream 」✔
HumorBerisi kisah-kisah seorang Yumeno Gentaro. warning : •mengandung unsur shonen-ai •haremnya Gentarou •fiksi dan diksi •short story _______________ ©unofficiall fanworks ©Eca & Eye