Festival🎐

210 22 13
                                    

Warning :
•OOC parah
•Mengandung unsur shonen-ai
•Typo berceceran

.
.

Nurude Sasara x Yumeno Gentaro

.
.

©king _ records
© Eca _ Story

.
.

Gemerlap kota Osaka. Menambah kesan manis pada para pendatang. Nurude Sasara. Comedian berjuta penggemar. Tengah duduk diatas panggung sembari memberi guyonan. Sudah biasa festival menyambut musim gugur ini diadakan. Dan ia selalu datang sebagai bintang.

Sebenaenya ia ingin mengajak kedua rekannya berjalan hari ini. Namun ketika dihubungi. Keduanya memekik dan berkata sibuk. Membuatnya harus menerima keadaan menikmati kesendirian.

Setelah selesai memberi guyonan. Ia turun dari atas panggung. Mulai menjelajah keramaian. Mencium berbagai aroma masakan. Ditambah para penjual yang berteriak memperkenalkan dagangan. Namun satu yang menjadi fokusnya. Seorang pemuda berhakama dengan kekehan.

Ia mendekatinya. Ragu akan penglihatannya. Mungkin saja salahkan. Apalagi jalanan Shibuya dan Osaka tergolong jauh. Ditariknya pemuda yang sibuk memperhatikan gula kapas ditangannya. Benar. Itu Yumeno Gentaro. Anak buah dari antek Shibuya. Apakah ia kemari untuk mencari bahan battle rap.

"Yumeno-kun? Sedang apa kau di festival ini? Apakah kau mencari bahan untuk battle rap melawan Osaka?" Curiganya.

Gentaro menatap manis Sasara. Ia menyumpal mulut berisik Sasara dengan gula kapas ditangannya. Dan terkekeh melihat wajah berkerut comedian dihadapannya.

"Jangan berburuk sangka. Aku ke Osaka karena anak buahmu juga. Dan dia malah membatalkan janji temunya. Jadi aku berkeliling di festival hari ini." Katanya menjelaskan dan memakan gula kapasnya.

Sasara tertegun. Dengan senang hati malah Gentaro menarik tangan Sasara. Bak melihat anak kecil bermain. Sasara membiarkan dirinya ditarik pada beberapa penjual panganan. Dan menghanguskan beberapa uang, karena tipuan Gentaro. Tapi tak apa. Setidaknya festival musim seminya tak dilalui sendirian.

Kini Gentaro menarik Sasara pada bangku disamping penjual takoyaki. Duduk sembari memakan jajanan. Tak lupa juga, ia menyuapi pemuda yang dikuras uangnya olehnya. Dan membersihkan setiap bekas makanan menggunakan sapu tangannya. Perhatian kecil namun mampu membuat Sasara memerah padam.

"Te-terimakasih Yumeno-kun. Dan maaf telah menuduhmu tadi." Kata Sasara mengawali pembicaraan lagi.

Gentaro mengangguk. "Tak apa. Aku juga berterimakasih karena kau membelikanku makanan Nurude-san."

"Aku tidak membelikanmu. Tapi kau menguras uangku." Decihnya lolos.

Gentaro makin terkekeh. Ia kembali menyuapkan makanan pada mulutnya. Sembari melihat bintang-bintang yang berjajar. Tak luput dari pandangan. Sasara memerah. Melihat pemandangan dihadapannya.

Semburat manis. Dengan surai kecoklatan. Dan tatapan rumput meluas menelisik perbintangan. Dia menampar dirinya sendiri. Kenapa dia berubah menjadi puitis. Diliriknya kembali Gentaro yang juga melihatnya. Ia meneguk ludah karena ketahuan.

Tapi tatapan berbinar dan senyum menawan. Membuatnya terpaku pada satu rupa. Ah, ia tak bisa melewatkan kesempatan seperti ini. Ia mengumpat pelan.

"Sialan. Wajahnya terlalu manis."

"Apakah kau sendiri Nurude-san? Dimana kedua antekmu?" Tanyanya.

Sasara menghela nafas. "Mereka sibuk.." Belum selesai ia melanjutkan kalimatnya.

"Setidaknya mereka membiarkanku bertemu pemuda manis di festival musim semiku."

Ah, biarkanlah Sasara menikmati wajah bersemu pemuda disampingnya. Sembari melihat kembang api yang diluncurkan bersamaan dengan perkataannya tadi. Dan ia mengucapkan doanya.

"Semoga tahun depan kau berada disisiku lagi."

••||••

Fun~

Tuh mata pengen gue melekin pake linggis deh -qudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuh mata pengen gue melekin pake linggis deh -qudah

Sirik ae anda - Sasara kalem

Manis kok -Yumeno Gentaro

Aww makasih sayang :) -Sasara

Krek-

Tapi boong :) - Gentaro

Syukurin! -All

Lelah gue idup - Sasara.

- Eca Story

「 Pushed Dream 」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang