Desclaimer :
Hypnosis Mic • King Record
Story • Eye & Eca
.
.Alert :
Haremnya Gentaro
Banyak kata-kata kasar
Awas mabok
Thank:).
.Yumeno Gentaro. Pemuda itu bangun dengan pandangan memburam. Menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Udah waktunya sekolah dong. Males sih aslinya dia tapi namanya juga kepaksa.
"Selamat pagi dunia yang membosankan." Katanya menggeser pintu rumahnya.
Ia meraba mejanya. Eh? Dimana kalender dan ponselnya. Apa jangan-jangan ada maling. Au ah ntar minta royalti dari kepala sekolahnya buat beli baru. Baik kalo ada maunya lu gen.
Ia memutuskan untuk segera ke sekolah. "Semoga saja hari ini adalah hari keberuntunganku!!" Doanya sebelum pergi.
Ia mengitari sekitar area sekolah. Fiks nggak ada anggota osis. Biasanya kan Jyuto, Riou, sama Saburo udah nungguin di depan gerbang dari jam 6. Ia melirik jam dipergelangan tangannya. Jam 6 kurang lima menit. Waktunya untuk beraksi!
Gentaro mulai menyusup gerbang. Udah persis pencuri ae nih orang./halah diem lu thor. Oke back to story.
Gentaro mengendap-endap. Tapi sebelum mencapai area lapangan sekolah. Tangan seseorang sudah berada dikerah bajunya. "Mau kemana Yumeno-kun? Hari ini gilaran kau yang jaga gerbang!" Sinis Jyuto.
Gentaro mengerjap pelan. Duh Jyuto kok jadi garang sih. "J-yuto lo nggak papa kan?" Tanyanya hati-hati.
Jyuto menatap sinis. "Cepetan sat! Gue itung sampai sepuluh. Kalau lo nggak sampe gerbang gue strap di tengah lapangan!" Bentaknya.
Gentaro terpaksa menurut. Berbekal dengan buku absen ditangan kirinya. Dan pena kesayangannya. Yah nggak bisa lanjutin ketenangan batinnya. Biasanya juga Jyuto dengan suka rela gantiin jadwal jaganya.
"Sampah anjir. Jyuto kenapa sih?! Ngajak ribut ya." Yeuh baru kerasa ya anda diabaikan.
"Author nggak usah ikut campur!" Teriak Gentaro keatas langit.
Samatoki yang baru saja berangkat disampingnya ada Riou juga. Inikan jatahnya Riou juga ya pikirnya. "Eh! Eh! Riou-san hari ini kan jaga gerbang sama Genta!" Katanya memberhentika langkah keduanya.
Samatoki mendecih. "Cih. Kusogaki sialan menghalangi perjalanan. Menyingkirlah!" Bentaknya.
Genta udah mau nangis. Mana Riou ngasih tatapan tajem banget lagi. "Shoukan sebelumnya juga jaga. Tapi Gentaro-kun nggak pernah hadir! Jadi sekarang giliran Gentaro-kun sendirian!"
"E-eh?! R-riou-san beneran?!" Berkaca-kaca matanya.
Riou tak mengindahkan. Ia langsung pergi begitu saja. Dengan Samatoki yang sengaja menjatuhkan kotak susu sampai membuat baju Gentaro kotor. "Eh? Tanganku licin." Ungkapnya berlalu menyusul Riou.
"KAMISAMA!!! AAA--" Belum sempat ia berteriak. Seseorang menyumpal mulutnya dengan kertas.
"Bersihin sampahnya goblok. Jadi osis harusnya memberi pembelajaran yang apik." Sinis Saburo yang baru saja datang dengan kedua kakanya.
Ichiro menatap bengis. Sedang Jiro hanya bersiul dengan wajah garang. "Sa-saburo lo nggak kesambet kek yang lainnya kan?"
"Cih. Au ah males gue ngeladenin Gentaro-san! Bye mau masuk ruang osis ngelaporin Gentaro-san biar di strap ama Jyuto." Balasnya dan berlalu begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
「 Pushed Dream 」✔
HumorBerisi kisah-kisah seorang Yumeno Gentaro. warning : •mengandung unsur shonen-ai •haremnya Gentarou •fiksi dan diksi •short story _______________ ©unofficiall fanworks ©Eca & Eye