Berdoa☘️

188 20 30
                                    

Warning :
•OOC parah
•Mengandung unsur shonen-ai
•Typo berceceran

.
.

Harai Kuuko x Yumeno Gentaro

.
.

©King _ records
©Eca _ story

.
.

Masih sama seperti biasanya. Harai Kuuko membersihkan kuil seperti perintah ayahnya. Ya. Kebersihan kuil adalah bagiannya. Sampai tersisa sedikit debu. Dipastikan dia ditendang sang ayah menuju neraka. Padahal dia kan ingin ke surga. Tapi harus lewat jalur zonasi dulu.

Ia menatap lelah. Lantai yang mengkilat setelah dipel. Diakhirnya dia mengambil baju pendetanya. Dan akan mulai melaksanakan doa bersama. Belum sempat ia berganti. Ia melihat seseorang yang tak asing. Pemuda berhakama sedang memberi makan burung merpati peliharaan ayahnya.

Dia menghampiri pemuda itu. "Kau mau meracuni burung merpati ayahku ya Yumeno-san!" Tuduhnya tak kira-kira.

Yumeno Gentaro berbalik dan tersenyum manis. Coba dia tak ada urusan di kuil ini. Sudah dia pastikan Kuuko mati terkubur sekarang. "Jangan menuduh pendeta kecil." Katanya mengejek.

Kuuko menggeram marah. "Sialan! Aku sudah besar! Bukan anak kecil lagi."

"Tapi tinggimu hanya terpaut beberap senti diatas leaderku."

"Ck. Dasar sialan!" Katanya dan meninggalkan Gentaro sendirian.

Gentaro hanya mengindahkan bahunya. Ia kembali memberi makan burung-burung merpati itu. Sampai mendengar keributan di altar kuil. Ia beringsut dari jongkoknya. Dan mendekati arah keramaian. Ia terkekeh pelan saat melihat Kuuko yang kesusahan saat mengucap beberap kata.

Ia memberi isyarat untuk semuanya diam. Dan mengenggam jemari Kuuko dari belakang. "Turuti aku. Sekarang ucapkan doa-doanya. Karena Tuhan selalu bersama hambanya."

Kata-kata Gentaro membuat kegugupan Kuuko berhenti. Dengan lancar sembari menggengam jemari Gentaro, ia merapalkan seluruh doa. Membuat semuanya terkagum. Setelah selesai berdoa. Satu persatu orang mulai memasuki kuil dan meminta restu.

Kembali diam. Kuuko menahan malu setelah berganti pakaian. Menyambut Gentaro di depan kuil. Ia menggaruk tengkuknya. "Ma-maafkan aku karena menuduhmu tadi." Bisiknya pelan.

Gentaro hanya tersenyum menanggapinya. Ia menepuk pelan tempat duduk disampingnya. "Tak apa. Aku tidak keberatan."

"Ta-tapi.."

Gentaro kembali menggeleng. Ia menepuk pelan surai merah milik pendeta kecil dihadapannya. "Sudahlah lupakan kejadian tadi." Katanya tenang.

Kuuko memerah padam. Baru kali ini ada orang yang memaafkan begitu gampang. Ia bersedekap menatap senyum manis Gentaro. "Yumeno-san?" Panggilnya.

Gentaro menoleh. "Kau terlihat manis saat tersenyum." Akh ini tak sehat untuk jantung Gentaro

"Terimakasih atas pujianmu pendeta kecil." Balasnya tersenyum.

Kuuko meraih jemari Gentaro. Ia menimang sesaat. "Benar. Rasanya begitu hangat dan juga mendebarkan."

"Apanya?" Beo Gentaro.

"Hatiku."

Gentaro memiringkan kepalanya. "Apa kau sakit pendeta kecil?"

Kuuko menahan malu. Orang dihadapannya benar-benar minim kepekaan. Ia sempat memberenggut kesal sampai jemari Gentaro terulur menepuk surainya kembali.

"Jangan sedih. Ada aku bersamamu."

Merah padam makin kentara dipipi Kuuko. Saat semuanya diambik oleh Ayahnya. "OH YA YUMENO-KUN! KEMARILAH AKU SUDAH AMBILKAN BUKU YANG KAU INGINKAN."

Sialan batinnya.

••||••

Fun~

Hallo warga dunia! Tetap jaga kesehatan ya..

Mari kita merawat diri.. cuci tangan dan kaki.. jika kita sakit cukup-cukuplah beristirahat.. bukannya menakuti soal virus covid-19.. Saya hanya ingin menghimbau penularan yang makin menyebar..

Soal virus covid-19 yang menyebar.. sebenarnya kalian tidak perlu takut.. karena hidup dan mati seseorang telah ditentukan oleh Tuhan.. bisa saja kita terserang virus itu dan sembuh.. dan bisa saja mati.. semuanya bergantung pada takdir kita..

Selama belum terlambat.. mari kita basmi penyebaran covid-19 dengan menerapkan hidup sehat dan teratur..

- Salam dari Koko Eca gans dan Eye tukang molor..

Dan anak-anak hypmic juga ingin menyampaikan beberapa pesan :

Gentaro : Saya sebagai pemeran utama yang teromabang-ambing disini.. selalu mendukung kalian! Mari bebaskan hidup dengan mati.. tapi boong.. intinya selalu sehat.

Hifumi : Para koneko-chan harus semangat ya!

Ramuda : Uhm~ nee-san tachi~ Ramuda cuma mau nawarin permen.. eh pesannya semoga kalian tetep dirumah..

Daisu : No judi no life

Samatoki : Gue nggak peduli tapi dipaksa. Yaudah jaga kesehatan.

Ichiro : UwO kalian harus sehat! Kalau bisa kita maraton anime sampe malem besok!

Jiro : Sama kaya Nii-chan.

Riou : Shoukan akan memasak. Siapa tahu itu bisa menangkal virus corona.

Jyuto : Jangan makan masakan Riou.. bahanyanya banyak.

Doppo : Semoga bos botak mati kena corona.

Rei : Siapkan pelindung mari kita bersihkan diri.

Jyushi : A- semoga kalian sehat.

Kuuko : Banyakin doa biar nanti dicabut nyawanya gampang.

Sasara : Uhm, uhm semoga lekas sembuh bumiku.

Hitoya : Jangan main sembarangan!

Rosho : Anak-anak kita belajar online mulai sekarang. Jangan pergi keluar. Bapak bakal kasih kalian tugas..

Saburo : Tahan nafas 30 detik.

Jakurai : Hah.. sekali lagi saya himbau seperti tulisan dua author diatas..

— Eca & Eye story

「 Pushed Dream 」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang