Gambling🎲

342 34 4
                                    

Warning :
•OOC parah
•Mengandung unsur shonen-ai
•Typo berceceran

.
.

Arisugawa Daisu x Yumeno Gentaro

.
.

©King_ Records
©Eye_ story

.
.

Cring— Cring—

Suara mesin judi terdengar begitu nyaring. Pemuda bersurai magenta itu tersenyum. Berharap angka 777 yang akan menghampirinya. Dari belakang seseorang menepuk pundaknya dan menyadarkannya.

"Aku pastikan angkamu buruk Daisu."

Arisugawa Daisu kembali fokus pada mesin dihadapannya. Tak menghiraukan pemuda dengan hakama kuno dibelakangnya. Yang dinanti tak kunjung datang. Dan angka 477 yang didapatinya. Sial batinnya. Mengapa juga dirinya harus gagal.

"Kau curang Gen. Sudah tidak pulang dua hari. Setelah pulang malah membuatku gagal berjudi." Racaunya.

Gentaro hanya mengindahkan bahunya. Kembali menikmati sensasi es krim yang dibelinya tadi. Vanilla bercampur dengan cokelat. Dilihatnya nasib seorang Daisu yang mengemis didepan mesin judi.

"Kau terlihat seperti gembel bukannya gambler Dai."

"Kau pasti bohongkan?"

"Kupastikan perkataanku barusan jujur." Ungkap Gentaro.

Baiklah. Biarkan Daisu menikmati ketenangannya. Membiarkan Gentaro berceloteh tentang kebohongannya. Kini yang dilihatnya adalah eskrim yang mulai mencair ditangan Gentaro. Tanpa menunggu persetujuan Gentaro. Ia menjilat eskrim itu dan membersihkan jemari lentik Gentaro.

"Kau malah membuatnya lengket ditangan Daisu."

Jujur. Apakah Gentaro tak merasa sedikit malu. Satu yang diyakini Daisu. Orang dihadapannya tidak terpaku malu. Terkesan polos yang mengadu.

Daisu menarik pergelangan tangan Gentaro. Menuntun pemuda novelis itu keluar dari casino dan mencari tempat duduk di sekitar pohon rindang. Kembali Daisu mengambil alih eskrim ditangan Gentaro. Menjilatinya hingga hampir habis. Gentaro yang melihat itu ingin sekali menampar Daisu.

Namun beberapa saat manik hijaunya terpaku. Basah kenyal dan manis dirasakannya. Seorang Arisugawa Daisu menciumnya. Ditambah lumatan-lumatan kecil diberikan sebagai penambah rasa manis.

"Sekarang eskrim vanilamu akan bertambah manis." Ungkap Daisu.

Gentaro mengalihkan pandangannya. Tak mau menatap seorang Daisu disampingnya. Daisu sendiri hanya menatap bosan sembari menghabiskan eskrim Gentaro yang tersisa.

Melihat wajah Daisu yang belepotan. Gentaro bernisiatif membersihkannya. Ia membalas perlakuan Daisu. Kini dirinya meraih wajah Daisu. Dan menjilati sekitar bibir Daisu yang kotor. Dengan cekatan, dan tatapan gurauan. Daisu yang melihat hal itu memerah padam.

"Kau membalasku ya Gentaro?"

Gentaro menggeleng. "Aku hanya membantumu membersihkannya ehe~" Kekeh manisnya.

Salahkan Daisu sekarang. "Kamisama. Biarkan aku mengirim Gentaro agar otaknya diperbaiki."

••||••

Prememories end!

Hae para readers! -Author

GUE KAPAN MUNCULNYA SAT?! -quda buriq

Mohon maaf kami dari kepolisian mendapat laporan seorang quda putih hilang dari ragunan -kelinci bejad

//Nunjuk Samatoki— nih pak qudanya buriq kan -Author

Tolong adegan setelah ini disensor -Samatoki

— Eye story

「 Pushed Dream 」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang