Tersesat🎑

222 19 31
                                    

Warning :
•OOC parah
•Mengandung unsur shonen-ai
•Typo berceceran

.
.

Busujima Mason Riou x Yumeno Gentaro

.
.

©King _ records
©Eca _ stroy

.
.

Hutan Yokohama. Terkenal akan kebuasannya. Dijaga oleh seorang mantan militer Amerika. Siapa lagi kalau bukan Busujima Mason Riou. Pemuda tegap berbadan kokoh. Manik sebiru lautan. Dan surai orangenya. Menambah kesan menawan.

Hari ini setidaknya ia ingin berburu untuk makan malam. Mengigat kedua sahabatnya yang bepergian. Meninggalkannya sendiri disini. Sebenarnya ini bukan markas mereka. Tapi Riou cukup nyaman berada bersama binatang.

Ia menelusuri setiap hutan. Tak sengaja ia melihat seekor kelinci dan membidiknya. Namun kelinci itu terselamatkan. Dengan seorang pemuda ayu yang terbidik senapan. Riou kalap. Ia salah membidik. Dan pemuda itu malah tersenyum berhasil menyelamatkan sang kelinci. Satu yang diketahui Riou. Pemuda itu adalah Yumeno Gentaro.

"Ah, maafkan Shoukan karena tidak hati-hati malah mengenai bahu Yumeno-kun." Katanya.

Gentaro terkekeh. Meski atasan bajunya sudah terpenuhi darah. Bahkan ia tak mengeluh sedikitpun. "Tak apa. Asalkan dia selamat." Katanya sebelum kesadarannya hilang.

Riou mengangkat tubuh ringkih itu secepatnya. Menuju perkemahannya ditengah hutan. Ia akan benar-benar menyesal jika pemuda di dekepannya ini mati. Apalagi karena ulahnya.

Ia menaruh hati-hati tubuh milik Gentaro. Berlari kedalam perkemahan membawa beberapa helai kain. Sebaskom air hangat dan sebilah pisau. Dia mengangkat sedikit tubuh Gentaro ke pangkuannya. Lalu membuka hakama milik Gentaro perlahan. Mengekpos kulit putih yang ternoda darah.

Sejajar bahu ia buka hakama itu. Mengambil sebilah pisaunya dan mengeluarkan peluru yang bersarang. Gentaro sedikit meringis merasakannya. Riou sempat khawatir namun tetap ia lanjutkan. Berhasil dengan kegiatannya. Ia membasuhkan air hangat dan menutup luka Gentaro dengan kain yang dibawanya.

"Ma-maaf shoukan yang tidak hati-hati." Pertama kalinya seorang Busujima meminta maaf dengan suara parau.

Ia mengelus pelan wajah pucat dihadapannya. Tersirat senyum menawan. Entah bagaimana Riou bisa mengagumi pemuda itu. Padahal saat battle rap pemuda itu selalu menarik perhatiannya. Ia sadar saat Gentaro meringis tertahan memegangi buku jarinya.

"Ti-tidak apa-apa. Lagipula itu juga salahku yang tidak berhati-hati." Katanya dengan sorot layu.

Riou memapah tubuh itu kedekapannya. Membenarkan kembali letak hakama yang dibukannya. Bukan begitu. Hal itu membuat merah padam pada diri Gentaro. Apalagi mereka cuma berdua dihutan Yokohama ini.

"Kalau shoukan boleh tau. Mengapa Yumeno-kun sampai berada di hutan ini?"

Gentaro menghela nafas. "Aku tersesat. Tua bangka sialan itu menurunkanku ditengah jalan karena ada pekerjaan mendadak. Dan aku malah memasuki hutan ini.."

"Kupikiri tidak akan ada yang menolongku. Ternyata aku malah menemukanmu disini Busujima-san." Lanjutnya.

Riou terkekeh. Ternyata pemuda itu tersesat. Sampai masuk hutan lagi. Beruntung tidak ada hewan buas yang menerkamnya. "Beruntung Yumeno-kun tersesat. Jadi shoukan ada alasan untuk mengantarmu pulang."

"Ta-tapi.."

"Diamlah. Dan sekarang mari pulang." Katanya mengangkat tubuh Gentaro ke dekapannya. Bahkan ia mengeratkannya. Dengan Gentaro yang mengalungkan tangannya.

"Bi-bisakah kau menurunkan diriku?" Tanyanya.

Riou menoleh sebentar mendapati wajah merah padam. "Shoukan tidak mau Yumeno terluka lagi. Jadi biarkan shoukan menggendong Yumeno sampai ke mobil shoukan.."

"Karena shoukan tidak bisa melihat orang yang shoukan sayangi terluka."

Uhuk— batuk di tenggorokan Gentaro diabaikan. Membiarkan Gentaro terlelap kedalam dekapan mantan tentara itu.

"Selamat tidur Gentaro."

••||••

Fun~

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata 'Costan' ?  Dengan foto Gentaro yang menjadi backgroundnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata 'Costan' ?  Dengan foto Gentaro yang menjadi backgroundnya?

Aku punya sebuah cerita. Ketika sosok gadis kecil berurai air mata. Gaun bewarna abu-abu yang dipakainya. Memburat banyak luka. Tertawa. Seteguh itukah hatinya? Ah lupakan saja. Semoga cerita itu hanya khayalanku saja sebagai seorang penulis -Yumeno Gentaro

Gengen! *tabok gentaro yang tidur* -Thor Eca

Eh?! G-gue ada dimana thor Eca? Lah thor Eye juga ada. -Gentaro

Lo tadi ketiduran. Anak-anak pada khawatir dikira yu dah mati -Thor Eye

Dan lo tau Gen.. gue kasihan ama Thor Eye yang hampir dianiaya gegara saranin gue bikin chapter lo ketembak -Thor Eca

Hamdalah berjamaah -Gentaro

Bngst ya kamu, tak buat mati lama-lama -Thor Eye

APA TADI THOR?!!! -All

— Eca story

「 Pushed Dream 」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang