Warning :
•OOC parah
•Mengandung unsur shonen-ai
•Typo berceceran.
.Yamada Ichiro x Yumeno Gentaro
.
.©King_ Records
©Eye _ Story.
."Dimana kucingku?"
Seorang Yumeno Gentaro tengah berkeliling Shibuya. Awalnya ia tenang saja. Sampai menyadari kucing bernama Yume miliknya menghilang. Sekarang ia berkeliling sembari meneriakkan nama Yume. Berharap kucing bewarna putih itu hadir menemuinya.
"Yume.."
Dari arah berlawanan seorang pemuda bersurai hitam. Dengan manik heterocom hijau-merah. Membopong seekor kucing putih. Dengan bandul berbentuk bulat berjajar nama Yume. Dengan senang hati ia mengajak kucing itu bermain.
Gentaro yang melihat itu menghampirinya. "Ichiro-kun!" Panggilnya.
Yamada Ichiro menoleh. Ia menyadari sesuatu dan tertawa. Menentengkan kucing putih itu dihadapan Gentaro. "Aha. Kau pasti mencari ini kan Gentaro-san?" Tebaknya.
Gentaro mengangguk. Ia berusaha mengambil kucingnya. Namun dengan sengaja Ichiro membuatnya terjatuh kedekapannya. Terkekeh hal pertama yang dilakukan Ichiro. Bahkan perhatian beberapa pejalan kaki ia abaikan. Ia menarik Gentaro kesalah satu restoran. Tentunya dengan kucing putih yang didekapnya.
"Kau harus mentraktirku sebagai ucapan terimakasih Gentaro-san."
"Padahal aku tidak berniat berterimakasih." Desahnya mengadu.
Ichiro tak meperdulikan itu. Ia memesan beberapa makanan dan dua teh poci beraroma melati. Ditambah rintik hujan yang membuat suasana makin menghangat. Dengan cekatan Ichiro kembali mengikat leher Yume dan memberikan makanan kucing yang dibelinya.
Gentaro membalas hal itu. Sekarang ia memotong beberapa buah yang dipesan Ichiro dengan cekatan. Menaburkan saus berry. Dan menengadahkannya pada Yamada Ichiro. Memberikan suapan pertama.
"Makanlah." Katanya.
Ichiro menahan malunya. Ia menerima buah yang disuapkan Gentaro. Menikmatinya dengan seksama. Sembari melihat wajah manis yang menyunggingkan senyum untuknya. Beberapa bekas saus berry menyisa dibibirnya. Gentaro dengan mudahnya menghapusnya dengan jemari miliknya. Lalu menjilati bekas saus berry itu.
"Manis." Ungkapnya.
Merah nan padam menghiasi wajah Ichiro. Padahal ia yang ingin menggoda Gentaro. Malah dirinya sendiri yang tergoda. Ah, biarkanlah ia menikamatinya. Dimana wajah manis itu tersenyum menyuapinya.
"Tapi kau jauh lebih manis Gentaro-san." Jujur Ichiro.
Gentaro menatap hal itu dan tertawa. Membuat Ichiro seakan pudar harapan. Tak berhasil menghasilkan merah padam yang sama. Gentaro menaruh jemarinya diatas kepala Ichiro. Mengacak surai hitam pemuda bermanik heterocom itu.
Ia menata surai itu dengan jemarinya. Menghembuskan nafas gusar. Ia menyentuh pipi merah padam dan berisi. Mencubitnya pelan dan mengembangkan senyum.
"Tapi, aku lebih suka kemanisanmu Ichiro-kun."
Wajah Ichiro sudah memerah padam bak kepiting rebus. Namun atensi Gentaro mengalihkannya. Tatapan sendu berlinang air mata. Menarik hakama dan mengeratkannya. Dia melihat kebawah bersama dengan Gentaro. Menyadari hal penting yang meninggalkan mereka.
"Yume hilang lagi."
Dasar kucing penganggu batinnya.
••||••
Fun~
KOK BELUM SAMPE GUE SIH SAT?! GUE ANCURIN NIH TEMPAT SYUTING LAMA-LAMA -quda liar
(Ngeteh) duh indahnya dunia, tapi sorry gue figuran -Author
BANG— quda liar
Dilarang ngomong kotor karena author masih stuck gegara tugasnya -Ichiro
Siapa aja bantuin gue ngerjain ekonomi dong :( sumpah gue bingung, konsepnya jadi. Nulisnya awakard. Kertasnya bersih kaya hati ini -Author
Duh, manusia kasihan nulis paragraf masih remed -Gentaro
Bngst ya kalian :( -Author
— Eca story
KAMU SEDANG MEMBACA
「 Pushed Dream 」✔
HumorBerisi kisah-kisah seorang Yumeno Gentaro. warning : •mengandung unsur shonen-ai •haremnya Gentarou •fiksi dan diksi •short story _______________ ©unofficiall fanworks ©Eca & Eye