Remake••

134 18 4
                                    

Desclaimer :

Hypnosis Mic • King Record

Story • Dey Keyana [Eye]

.
.

Sebuah cerita yang belum sempat saya terapkan sebagai buku.

.
.

Alert :

Mengandung unsur kekerasan
Mengandung kata-kata kasar dan non baku
Karakter terlalu OOC
.
.

"Ctik.. Sistem Keamanan Berhasil Diretas."

Bunyi ketikan pada laptop berhenti. Senyum simpul diberikan, diraihnya ponsel pada saku jaketnya. Memperlihatkan layar bergambar foto keluarga. Didapatinya dua pesan dan beberapa panggilan. Ditekan salah satu nomor agar tersambung dengan yang disana.

"Yo yo minna?!"

"Ck. Tak bisakah kau lebih santai sedikit? Aku hampir saja jatuh dari atas gedung."

Ia terkekeh. "Kenapa tidak loncat sekalian?"

"Ku harap kau yang mati duluan Mc. L.B"

"Heh, sudahlah sistemnya sudah ku retas. Sekarang cepat masuk dan curi berlian dari orang bodoh itu!" Perintahnya.

Tut- sambungan dipotong sepihak dari sana. Sedang seseorang yang dipanggil Mc. L.B kembali berkutat dengan laptopnya. Meretas sana-sini sampai manik hijau-birunya mendapati orang tak asing. "Anjingnya banyak juga."

....

Jaket biru dieratkan. Masker hitam digunakan. Bukan untuk membungkam, namun malas bertegur sapa. Dilihatnya kedepan, seorang pemuda penjaga bar. Terlihat masih awam, bahkan kelihatan bak remaja belum lulus SMA. Padahal sendirinya sama.

"Permisi tuan. Bisa saya mengikuti judi disini?"

Tanyanya membuat pemuda bar sedikit tersentak. Senyum simpul diberikan. Menadahkan kedua tangan dan kedipan mata. "Dua juta yen aku antarkan."

Bak penipuan, ia terima begitu saja. Earphone yang sedari tadi terpasang, siap menggumankan berbagai kata kasar. Dirogohnya kantung, memberikan amplop cokelat dengan hitungan yang ditentukan. Senyum segaris muncul, pemuda bar bernametag 'Easy R' itu menunduk. Memberikan sedikit hormat pada pelanggan.

Diajaknya kelapangan. Menaiki lift turun kelantai dasar. Hotel dengan fasilitas casino terbesar di Jepang. Mata sejernih air melirik pemuda berjaket biru disampingnya. "Aku mengawasimu tuan."

Yang ditatap hanya mengacuhkan. Tak mau berbuat nekat, yang malah membuatnya cepat dalam masalah. Lift berhenti, menampakkan keramaian casino disana-sini. Seorang dealer membagikan kartu diantara tujuh orang dihadapannya. Akh kartu membosankan itu batinnya.

Dealer bersurai magenta itu tersenyum. Ternyata sistem perjudian disini masih setia menggunakan hand shuffle. Bagus. Jadi dia tidak akan susah untuk bertaruh. Menukar uang jutaan yen hanya untuh sebuah chip bernilai dua puluh juta.

"Aku mau ikut bertaruh." Katanya berdiri sejajar dengan para pemain yang lain.

Para pria dan pemuda berjas terkekeh bahkan ada yang sampai tertawa. Kebiasaan hama baru pertama kali menjejak casino mewah. Dibukanya penutup wajah, kacamata hitam dipakainya. Tak lupa topi hitam yang turut dieratkannya.

「 Pushed Dream 」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang