Desclaimer :
Hypnosis Mic • King Record
Story • Dey Keyana [Eye]
.
.Yumeno Gentaro x Yamada Saburo
.
.Alert :
Karakter terlalu OOC
Mengandung beberapa kata kasar
Mengandung unsur kekerasan dan gore.
.Harum semerbak dirasa. Guguran bunga krisan memenuhi kepala. Pemuda bermarga Yamada itu mendongak. Tatkala sebuah jemari mengelus wajahnya dengan lembut. Semakin lama. Wangi krisan tergantikan anyir. Dia hafal betul siapa orang dihadapannya.
"Gentaro-san!" Bentaknya.
Yumeno Gentaro. Pemuda yang setahun lebih tua darinya itu terkekeh. Ia kembali menyembunyikan rantai-rantai yang mengikat dirinya. Tersenyum menawan dan mengacak surai hitam milik si marga Yamada.
"Ini kan sudah biasa Saburo-kun. Lagipula kalau kau tak memanggilku aku tidak akan datang." Katanya menyanggah.
Benar yang dikatakan Gentaro. Saburolah yang memanggilnya. Sebenarnya ia dilarang oleh kedua kakaknya. Namun mereka juga tak peduli padanya. Jadi tak salah bukan. Jika dia memanggil iblis untuk menjadi temannya. Karena manusia itu lebih busuk dari seorang iblis.
Kebetulan sekali. Yang ia panggil adalah Yumeno Gentaro. Iblis manis dengan sejuta pengalaman buruk. Bahkan ia bisa menyingkirkan orang yang dianggap menyusahkan Saburo. Tapi terkadang kelakuannyalah yang membuat Saburo muak. Dia menjadikan Saburo sebagai pengantin terakhirnya.
Bisa kalian bayangkan. Disamping Saburo bukanlah iblis biasa. Ia adalah keturunan Lucifer. Ah, atau bisa disebut orang yang paling disayang Lucifer. Saburo pernah bertanya bagaimana rasanya menjadi iblis. Dan Gentaro menjawab dengan santai.
"Menjadi iblis itu sangat enak. Kita tak punya hati. Jadi jika ada orang yang berbuat salah. Tinggal bunuh dan mati."
Enteng sekali. Bahkan tangannya saja gemetar setiap kali memegang pisau. Belum lagi melihat hewan mati. Dan mual ketika melihat darah. Tapi setiap ia melihat darah yang bersisa diwajah atau tubuh Gentaro. Dia malah merasakan candu. Sungguh matanya sudah dibutakan.
"Hmm.. Saburo-kun?" Panggil Gentaro.
Saburo mendongak. Menatap wajah orang yang mendekapnya. "Ada apa?"
Gentaro tersenyum. "Aku harus pergi. Sepertinya Lucifer marah karena aku menghancurkan sebagian istananya. Bisa-bisa aku dibuang nanti."
Saburo terkekeh. Iblis pengacau batinnya. Ia mengangguk membiarkan tubuh Gentaro menghilang. Menyisakan aroma krisan dan darah. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Mengingat jingga sudah mulai membenam.
***
"SABURO!" Teriakan namanya yang didengar pertama kali.
Ia mendongak. Mensjajarkan manik hijau-biru dengan hijau-merah milik sang kakak. Yamada Ichiro. Menatap penuh tanya. Saat sang kakak menaikkan sebuah kalung yang diberikan Gentaro sebagai tanda pemanggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
「 Pushed Dream 」✔
HumorBerisi kisah-kisah seorang Yumeno Gentaro. warning : •mengandung unsur shonen-ai •haremnya Gentarou •fiksi dan diksi •short story _______________ ©unofficiall fanworks ©Eca & Eye