Warning :
•OOC parah
•Mengandung unsur shonen-ai
•Typo berceceran.
.Aohitsugi Samatoki x Yumeno Gentaro
.
.©King_ Records
©Eca _ story.
.Aohitsugi Samatoki. Terkenal sebagai seorang yakuza yang tak kenal ampun. Bahkan tak segan membunuh apabila ada yang masuk wilayahnya. Tanpa izin darinya. Wajah sangar dengan surai putih yang menawan. Menambah khas pencitraan.
Kali ini dirinya menatap jenuh pelabuhan. Bukan mengapa dirinya disitu. Mungkin berita penyelundupan narkoba dan pemasaran organ yang merajalela. Dia bukanlah orang bawah yang bercitra. Namun penegak bagi kaum tertindas. Dilhatanya dataran air yang mengalir. Memenuhi Pelabuhan Yokohama.
Namun atensinya teralih ketika melihat sosok pemuda yang tak asing. Terbalut hakama kuno. Duduk bersandar menikmati angin malam di pelabuhan. Surai kecoklatan tertiup angin. Dengan kesan merah padam berpadu merah delima di bibir.
"Bukankah itu anak buah Ramuda?" Monolognya berkata.
Dihampirinya pemuda itu. Menepuk pundaknya menampakkan wajah sesangar mungkin. Yang malah dihadiahi tawa mengejek. Batin Samatoki berkata apakah orang ini gila. Tapi sudahlah toh sudah terbawa suasana. Ia ikut duduk disamping pemuda yang seumuran dengannya itu.
"Apa yang dilakukan kusogaki sepertimu di pelabuhan Yokohama?" Tanyanya.
Yang ditanyai menoleh. "Aku ditinggalkan Ramuda saat ia menyapa para onee-san nya."
"Bodoh."
Yumeno Gentaro. Pemuda itu mengerutkan dahinya. "Setidaknya jangan menghinaku Aohitsugi-san."
"Padahal umur kita sama. Kau memanggil margaku dengan embel-embel san." Decih Samatoki.
Gentaro tak memperdulikan itu. Kembali beranjak memainkan gelombang air yang diciptakannya. Diliriknya Samatoki yang sibuk berbicara dengan ponsel digenggamannya. Ia jadi terpikir untuk membuat sebuah karangan tentang yakuza. Tapi perhatiannya tak luput dari pandangan Samatoki. Samatoki sendiri berusaha tak memperdulikan itu.
Ditatap dengan wajah polos bermanik sehijau rumput. Penulus ulung yang sering berbohong. Ternyata dapat membuat raut wajah manis.
"Jangan menatapku kusogaki." Sarkasnya.
"Aku tidak menatapmu. Tapi aku memperhatikanmu Aohitsugi-san."
"Bisakah kau menghentikan. Menyebut nama margaku?"
"Tidak."
Samatoki ingin marah rasanya. Ia menyesap putung rokok yang baru dinyalanya. Menghembuskannya pada Gentaro. Gentaro sendiri menutup hidungnya. Dengan berani ia mengambil rokok di mulut Samatoki. Dan menggantinya dengan lolipop.
"Kata dokter rokok tidak baik untuk paru-paru. Aku sering melarang Daisu untuk merokok ditempatku." Ocehnya.
Samatoki terkekeh mendengar hal itu. Ia mengulum lolipop yang diberikan Gentaro. Dan menatap pemuda yang memberinya senyum menawan.
"Tapi sepertinya kau tidak baik untukku Gentaro."
"Hah?!" Sahut Gentaro.
"Masalahnya kau terlalu manis. Dan terlalu manis itu tidak sehat." Ungkap Samatoki dengan merah padam diwajahnya.
Tertular. Wajah Gentaro ikut memerah padam. Sebelum ia tertawa dan mengejek Samatoki. Samatoki sendiri hanya menanggapinya dengan seadanya. Tak ambil pusing dengan kuluman lolipop yang sudah hampir habis.
"Terimakasih sudah menamaniku Samatoki-san."
"Hah?! Kau bilang apa tadi?"
"Samatoki-san."
Biarkan Samatoki mengeluarkan sisa lolipop yang tertinggal ditenggorokannya sekarang. Mendengar Gentaro memanggil namanya.
••||••
Fun~
Gue doain moga aja lolipopnya nyangkut selamanya. Biar nggak kebanyakan bacot lu -Ichiro
INIKAN JATAH GUE. WIBU BAU BAWANG NGGAK USAH IKUT CAMPUR -qudah
Duh kaya liat haremnya Gentaro real life deh -Author
Bct, seiyu gue keliatan pendek -Gentaro
Seiyunya om bejad hampir mirip ama karakternya dia -Saburo
Tapi tetep ganteng kan bur? Orang author aja sempet ngefans ama gue. -Bejad
Doppo-san aja diem. Kalian banyak omong -Gentaro
Cih. -All
Gue diem -Doppo
— Eca story
KAMU SEDANG MEMBACA
「 Pushed Dream 」✔
HumorBerisi kisah-kisah seorang Yumeno Gentaro. warning : •mengandung unsur shonen-ai •haremnya Gentarou •fiksi dan diksi •short story _______________ ©unofficiall fanworks ©Eca & Eye