Hari ini Vania berangkat seperti biasa nya tidak terlalu pagi, dia berangkat bersama Dito sang Kakak yang menyebal kan.
Pikiran Vania masih di hantui perkataan perkataan Devin malam itu, membuat diri nya ingin cepat cepat menanyakan kepada Reza sang kekasih nya saat ini
Setiba nya di sekolah Vania bergegas menuju kelas nya dan mendapati Alena yang sedang berbincang dengan dira. Membuat mata Vania melongo melihat nya."Hai Van?" ucap Alena dengan senyuman
Vania tidak membalas perkataan Alena melainkan diri nya sedang menatap dira yang tersenyum penuh kemenangan.
"Lo ngapain teman sama teman gua, Lo mau ngerusak pertemanan gua?" Teriak Vania emosi
Vania memang tau betul sikap Dira seperti apa, dia wanita yang munafik, bermuka dua, bahkan bisa merusak segala gala nya.
"Sans, dong beb" ucap Dira dengan membelai rambut Vania
Vania menatap tajam mata alena, membuat sang empu menunduk kan kepala nya dia tidak ingin pagi ini menatap mata Vania begitu tajam seperti ingin memakan mangsa.
"Len, Lo ngapain teman sama dia?" ucap Vania mengangkat dagu Alena
"Emm dia dia ketua the dance Bintara Van" jawab Alena dengan tersenyum tipis
Vania hanya membulat kan mata nya seakan ucapan Alena itu tidak benar, mengapa Vania selama ini tidak tahu kalo Dira lah ketua dance bintara, padahal dulu yang ia ketahui tidak ada seorang pun yang ingin jadi ketua dance Bintara.
Vania duduk seraya mendengus kesal, bahkan hari ini Vania merasa jiwa nya lagi badmood apalagi mendengar kata kata Devin malam itu membuat diri nya pusing.
🌵🌵🌵
Suara bel istirahat berbunyi, semua murid sibuk mengejar ke ruang kantin tidak hal nya dengan Vania dia sudah menelpon Reza untuk pergi ke taman belakang.
Setelah mendapati Reza duduk di kursi panjang itu Vania langsung menghampiri nya, dan di balas Reza dengan senyuman, mereka kini duduk dengan santai menikmati setiap inci angin berhembus di bawah pohon itu.
Vania membuka suara, dia menatap lembut ke arah Reza dan membalik kan tubuh mungil nya menghadap ke arah Reza.
"Za gua pengen tanya sesuatu" ucap nya
Reza menaikkan sebelah alisnya dan mengelus tangan mungil Vania "tanya aja Van"
"Lu kemarin kemana?"
"Emm gu-a jalan sama anak geng basket, emng knp?"
Vania hanya menggeleng kan kepala nya lalu tersenyum tipis kearah lelaki itu, mereka kini tengah menikmati angin berhembus di bawah pohon itu.
Tiba tiba datang seorang cewe berambut sebahu langsung menyiram air jeruk di kepala serta baju reza dengan air tersebut membuat dirinya terkejut, sedangkan Vania dia masih menutup mulut nya tidak percaya.
Reza berdiri dari bangku itu "Maksud lu apa bangsat hah?" Teriak Reza tidak terima
"Kak Reza jangan munafik, kasihan kak Vania" ucap gadis itu dengan polos
"Apa sih, lu kenal ama cowo gua" tanya Vania dengan sedikit marah
Gadis itu hanya membenarkan kacamata nya dia menghapus aliran bening itu menatap tajam ke arah reza, dia menghela napas panjang dan tersenyum hangat ke arah muka Vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA
Novela Juvenil[PROSES REVISI] Dibalik rahasia seorang gadis, mempunyai banyak rahasia yang belum pernah di ungkap kan nya. Ingin mengungkap kan tapi takut tersakiti dan saling menjauh satu sama lain. "APA?, Jadi itu elu?" "Iya gua, kenapa?" Entah bagaimana kelan...