"Ada banyak hal yang tidak kamu ketahui tentang diriku, contohnya aku mencintaimu diam diam."
-reza putra Setiawan
.
.
.Hari yang cerah membuat siapa saja ingin berolahraga tentu nya, tapi tidak dengan seorang pelajar atau mahasiswa, mereka berburu buru buat ke sekolah, sedang kan gadis cantik rambut tergerai dengan acak acakan, kantung mata yang menghitam sedang asik menikmati tidur nya.
Mendengar suara ketokan pintu gadis itu langsung membuka pintu dengan kasar, dia melihat ke arah orang itu dengan wajah datar.
"Ngapain Lo bangunin orang, masih pagi juga" tanya nya
"Lihat jam ogeb, jam berapa udahh"
Gadis itu langsung melihat di atas nakas, dia sangat terkejut dia berteriak seakan dia sudah frustasi, dia mengambil handuk dan berlari kearah kamar mandi.
Dito tertawa kecil menggeleng geleng kan kepala nya "dasar kambing" ucap nya
Vania menuruni anak tangga dengan cepat membuat Gita ingin memarahi nya,mungkin hari ini dia benar benar sial.
"Kalo turun hati hati dong, kalau jatuh kan sakit nya kamu juga yang nanggung" ucap Gita ceramahi anak nya
"Yaudah, Vania berangkat dulu ya udah telat banget nih"
"Vania sarapan di sekolah aja" sambung nya
Kedua orang tua Vania menggeleng geleng kan kepala nya melihat putri nya.
Dito menggas motor nya dengan kencang membuat Vania menaiki nya dengan sangat hati hati.
"Yaudah ayo, udah mau di tutup gerbang nya" ucap nya dengan nada tinggi
"Bawel Lo"
Di sepanjang jalan Dito menggas motor nya dengan kecepatan lumayan sangat tinggi yang membuat di belakang(vania) setengah mati dengan memegang jaket Dito.
"Lo kalo bosan hidup mau mati jangan ngajak gue." teriak Vania
"Kan kata Lo sebentar lagi gerbang mau di tutup"
Dito tersenyum jahil dan menancap gas nya lagi membuat Vania memejam kan mata nya, Vania memang tidak suka dengan balapan.
Tidak butuh waktu lama mereka akhirnya sampai di muka gerbang sekolah.
Vania menurunkan kaki nya dari motor Dito membuat Dito ingin tertawa lepas melihat ekspresi wajah Vania saat ini.
"Ngapain Lo ketawa ketawa, senang liat gua kepuyengan" titah nya
Dito hanya menaikan pundak nya seraya tersenyum kearah Vania.
" Yaudah gua pulang dulu, yang rajin ya kambing kuh" ucap Dito dengan ketawa terbahak bahak
Dimuka gerbang Vania hanya tersenyum kecut melihat pak adi -satpam tengah menjaga dengan muka datar.
"Selamat pagi pak hehe" tanya Vania dengan tetawa

KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA
Teen Fiction[PROSES REVISI] Dibalik rahasia seorang gadis, mempunyai banyak rahasia yang belum pernah di ungkap kan nya. Ingin mengungkap kan tapi takut tersakiti dan saling menjauh satu sama lain. "APA?, Jadi itu elu?" "Iya gua, kenapa?" Entah bagaimana kelan...