9.Terima

918 214 155
                                    

"walaupun hati ini sulit untuk menerima, tapi aku yakin apa yang aku lakukan saat ini sudah memang yang terbaik"

-Vania Aelsya




Ke esekoan hari nya Vania tersenyum merekah di bibir manis nya seperti lagi di landa kebahagiaan, jejak kaki nya melangkah melewati koridor sekolah, banyak pasang mata melihat kebahagiaan Vania pagi ini.

"VANIAAAA" teriak seorang perempuan di ujung kelas sana, dia lari menghampiri Vania dengan semangat

Vania melihat arah frinka yang di samping nya "apaan dah" ucap nya

"Reza tadi ke kelas gue nanyain Lo" ucap frinka dengan nada ngos ngosan

"Hah? Beneran" ucap Vania dengan jantung deg deg an

"Iya, yaudah, kita ke kelas yok"

Mereka berdua berjalan seiringan, Vania merasa jantung nya lagi maraton entah mengapa jantung ini kembali membuncang, frinka yang melihat Vania aneh langsung geleng geleng kepala.


--------------------

Di dalam kelas Vania hanya melihat Devin dan teman teman nya serta dira ada juga di sana, tentu nya membuat Vania langsung menduduk kan bokong nya di kursi.

Vania melihat ke arah Devin, Devin yang merasa ada memperhatikan nya langsung menoleh ke arah Vania, membuat mata mereka ketemu kembali, jantung Vania begitu cepat, ingin rasa nya Vania mencopot nya.


Vania terkejut saat kedatangan Alena di samping nya, membuat tatapan nya dengan Devin hilang kembali

"Ekhmmm ciyee"  ucap Alena sambil menyipitkan mata nya

"Apa si nggak jelas" jawab Vania dengan mengambil novel di rak meja

Alena duduk dengan senyum senyum, dia benar benar gila, enggak dia lagi kasmaran dengan seseorang

" Van gua bahagia banget tau" ucap nya dengan memeluk erat Vania

Vania merasa sesak akan pelukan itu lalu melepaskan nya dengan kasar
"gue sesak onyeng, lagian kenapa Lo senyam senyum kek orang gila" ucap Vania heran

Alena mengerutkan bibir halus nya lalu dia menundukkan kepala nya "gue bakal jadi anggota dance the SMA Bintara" ucap nya lagi

Mata Vania berbinar mendengar kata dari teman nya itu, memang Alena sejak dulu ingin jadi anggota dance tapi Vania kurang tau siapa ketua dance itu.

"Wih, bangga gua punya teman kek Lo" ucap Vania sambil memeluk Alena

"Makasih ya Van"

Mereka berdua melanjutkan untuk mengikuti pelajaran hari ini tentu nya pelajaran Bu Ratna kerja kelompok kemarin harus mereka kumpul kan.

Tak lama kemudian datang bu Ratna serta mengambil setiap lembaran kertas kerja kelompok kemarin, kini kelompok Vania bersamaan duduk dengan Devin dan teman teman nya.

"Oh, ya anak anak nanti ibu bakal cek lagi" ucap nya dengan memperhatikan murid murid nya

Kini Vania dan Alena bubar dari meja Devin dan teman teman nya membuat jantung nya agak sedikit lumayan tenang

🌵🌵🌵

Bel istirahat berbunyi membuat semua murid buru buru untuk ke kantin, Vania hanya bisa duduk di kelas bersama Alena

VANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang