VANIA

4.Teringat

"waktu dapat berjalan begitu cepat,tetapi hati ku berjalan terlalu lambat untuk melupakanmu."

-vania Aelsya

Vania POV

Malam ini, membuat gue kembali ingat dengan masa lalu gue, gue takut kalo semua nya terbongkar, semua orang pasti tentu ingin bersama mengapa gue selalu di pisahkan dengan orang yang gue cinta.

Gue rebahkan diri sebentar di atas ranjang, gue menatap langit langit kamar mengapa seolah dunia berpihak pada nya, bukan kah itu yang di sukai semua orang.

*Flashback on*

Seorang anak kecil bermain bersama dihalaman rumah seorang laki laki, dia begitu akrab bahkan mereka seperti berdua beradik, mereka hanya beda beberapa bulan saja.

Mereka berdua beranjak kelas 4 SD mungkin terbilang begitu msih anak anak mungkin mengenal perpisahan.

"Kak jangan pernah tinggalin aku ya" ucap gadis itu dengan cemberut

"Nggak dong dek, kan Tuhan sudah metakdirkan kita untuk bersama" jawab anak lelaki itu sambil ketawa riang

Akhirnya mereka berpelukan sangat erat seakan dunia tidak ingin memisahkan mereka berdua.

*Flashback off*

Entah berapa banyak air mata di pelupuk gue mengalir, gue kangen banget masa lalu bareng dia, gue pengen tuhan bisa mengabul kan semua doa gue.

🌵🌵🌵

Devin POV

Malam ini, gue benar benar di hantui masa lalu gue, gue tidak ingat dengan diri nya bahkan muka dia saja gue tidak ingat sama sekali.

Gue mengambil ponsel di atas nakas lemari lampu, terus gue nelpon seseorang.

"Hallo"

"Iya?" sahut seberang sana

"Lu, ingat nggak waktu gue cerita tentang wanita yang gue cinta.?"

"......"

"Yaudahh"

Gue binggung banget mengapa semua yang gue ingat tidak bisa, gue bukan bekas amnesia karena kecelakaan gue nya aja nggak ingat.

Gue mengambil buku diary yang udah usang bahkan berdebu, gue baca perlahan terus gue menemukan tulisan.

My lovely 😜❣️

"Aku senang tahu banyak tentang dirimu akan selalu rindu tentang apapun yang kau lakukan, karna separuh hati ku ada padamu" sya

"Hari ini aku bahagia karna kita masih tetap bersama sya"

"Aku rindu kamu, kamu juga rindu aku nggak sya"

"Sekarang aku udah lulus dari sd sya, tinggi badan kamu tetap rendah nggak sya hehe"

Gue menutup semua lembaran buku diary itu, gue tidak ingat sama sekali siapa sya itu, dan seakrab itukah gue dengan yang nama nya "sya"